Liputan6.com, Jakarta Gejala mata minus sering kali diabaikan oleh para penderitanya. Bahkan mereka menganggapnya sebagai hal yang biasa dan lebih memilih untuk acuh. Padahal gejala mata minus yang ditimbulkan cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
Secara umum, mata minus atau yang dikenal dengan miopia adalah kondisi mata yang kesulitan melihat benda jarak jauh. Normalnya, cahaya dari luar harusnya jatuh tepat di retina agar Anda bisa melihat dengan jelas. Namun, kelainan refraksi pada mata minus menyebabkan cahaya jatuh di depan retina mata sehingga benda yang posisinya jauh akan terlihat buram atau tampak kabur.Â
Baca Juga
Advertisement
Gejala mata minus ini dapat terjadi kepada siapapun, termasuk anak-anak hingga orang dewasa. Supaya mata minus tidak semakin parah, anda perlu mengenali gejala mata minus dan mengobatinya.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai gejala mata minus dan pengobatannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (3/11/2023).
Mengenal Miopia atau Mata Minus
Dikutip dari Mayo Clinic, mata minus atau yang dikenal dengan miopia adalah suatu kondisi penglihatan umum di mana objek yang dekat terlihat jelas, namun objek yang jauh terlihat buram. Hal ini dapat terjadi cahaya jatuh di depan retina mata sehingga benda yang posisinya jauh akan terlihat buram atau tampak kabur. Normalnya, cahaya dari luar harusnya jatuh tepat di retina agar Anda bisa melihat dengan jelas.
Mata minus sendiri dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Gejala mata minus umumnya mulai muncul ketika berumur 6-14 tahun. Menurut Boston Children Hospital, 20% dari anak-anak usia tersebut mengalami mata minus.Â
Advertisement
Gejala Mata Minus
Mata minus atau miopia dapat menyerang siapapu termasuk anak-anak, anak remaja, hingga orang dewasa. Untuk dapat segera mengobatinya, kenali gejala mata minus yang mungkin terjadi pada diri anda ataupun orang terdekat anda. Berikut ini beberapa gejala mata minus yang umumnya dirasakan oleh anak-anak dan orang dewasa, yakni:
1. Mengedip terlalu sering
Gejala mata minus yang berikutnya adalah mengedipkan mata terlalu sering. Hal ini sering terjadi pada Anda yang tidak sadar sering mengedipkan mata saat melihat objek jauh. Jika sudah seperti ini, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Sering menggosok mata
Gejala mata minus yang lainnya adalah sering menggosok mata. Dalam kasusu ini biasanya mata terasa pedas, perih, atau capek saat melihat objek yang jauh.
3. Sering memicingkan mata
Gejala mata minus yang pertama adalah sering memicingkan mata. Hal ini, biasanya terjadi secara tiba-tiba dengan penderita yang mulai memicingkan mata agar bisa fokus dan melihat objek dengan jelas. Bahkan sering kali disertai dengan memajukan wajah atau mendekatkan objek tersebut pada mata penderita.
4. Mata sering mudah lelah
Gejala mata minus yang selanjutnya adalah mata sering mudah lelah. Hal ini terjadi akibat mata yang dipaksa untuk selalu fokus melihat benda jauh agar terlihat jelas. Selain mata mudah lelah, juga sering mengalami kemerahan dan pusing jika terlalu lama memaksa mata untuk selalu fokus.
5. Kesulitan melihat jelas di malam hari
Gejala mata minus yang berikutnya adalah kesulitan melihat jelas ketika di malam hari. Anda seringkali tidak bisa melihat dengan jelas, khususnya saat mengemudi. Untuk kasus ini, Anda mungkin terkena night myopia (rabun senja), yaitu kondisi di mana rabun jauh hanya terjadi saat gelap atau malam hari saja. Biasanya tajamnya daya lihat bagi penderita night myopia juga tergantung dari seberapa terang ruangan atau lingkungan di sekitarnya.
6. Sering pusing atau sakit kepala
Gejala mata minus yang selanjutnya adalah sering mengalami sakit kepala. Hal ini terjadi saat penderita memaksa untuk terus-menerus agar dapat melihat jelas suatu benda yang memiliki jarak jauh.
7. Sering mengganti posisi buku
Ketika membaca atau melihat sesuatu, seseorang dengan mata minus mungkin sering menggeser benda yang mereka lihat ke dekat mata untuk melihat dengan lebih jelas.
8. Objek dekat tampak jelas
Gejala mata minus yang berikutnya adalah dapat melihat objek yang jaraknya dekat dengan jelas. Hal ini karena cahaya jatuh di depan retina mata sehingga benda yang posisinya jauh akan terlihat buram atau tampak kabur, sedangkan benda yang dekat dengan kita akan terlihat lebih jelas.
9. Merasa mual saat membaca
Gejala mata minus yang selanjutnya adalah merasa mual ketika anda membaca buku, majalah, atau tulisan yang lainnya. Hal ini dikarenakan anda memaksa untuk terus-menerus agar dapat melihat jelas suatu benda yang memiliki jarak jauh sehingga menyebabkan pusing kepala dan memicu rasa mual.
Pengobatan Mata Minus
Cara mengobati mata minus adalah dengan operasi atau mengurangi gejalanya dengan menggunakan kacamata. Kacamata ini akan mengoreksi mata minus sehingga cahaya jatuh tepat pada retina. Pandangan pun kembali menjadi jelas dan gejala pusing akan hilang.
Tentu saja kacamata adalah koreksi sementara. Dalam artian, sebenarnya minusnya tidak benar-benar hilang. Ia menjadi normal saat kacamata dipakai. Ketika dilepas, pandangan akan kembali seperti semula, benda yang jaraknya jauh terlihat kabur.
Bagi Anda yang menginginkan solusi permanen sehingga terbebas dari kacamata, bisa dengan operasi lasik. Lasik yang merupakan singkatan dari laser-assisted in situ keratomileusis adalah sebuah prosedur operasi laser untuk memperbaiki kelainan refraksi sehingga terbebas dari kacamata.
Sayangnya, prosedur lasik ini tidak dianjurkan untuk anak-anak yang usianya di bawah 18 tahun. Sebab, pada usia ini status refraksi belum stabil, masih mengalami pertumbuhan fisik, dan perkembangan bola mata. Sehingga dengan berkembangnya bola mata, kemungkinan mata minus yang dideritanya dapat berubah atau justru sembuh dengan sendirinya.
Advertisement