Liputan6.com, Jakarta Grosir adalah salah satu bagian penting dalam rantai pasokan barang produksi. Dalam industri pasokan barang, rantai pasokan adalah serangkaian langkah atau tahapan yang dilalui oleh produk sejak produksi hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Grosir adalah tahap di tengah-tengah rantai pasokan, berada di antara produsen dan pengecer (retailer).
Baca Juga
Advertisement
Grosir adalah bagian dari rantai pasokan yang mengambil produk dalam jumlah besar dari produsen dan mendistribusikannya ke berbagai pengecer yang akan menjual produk tersebut kepada konsumen akhir. Keberadaan grosir menjadi solusi dari keterbatasan jangkauan produsen untuk mencapai semua konsumen secara langsung.
Grosir sangat penting terutama untuk daerah-daerah yang jauh dari pusat produksi. Grosir membantu mengurangi jarak fisik antara produsen dan konsumen, sehingga konsumen di daerah tersebut dapat dengan mudah mengakses produk-produk yang mereka butuhkan. Berikut ulasan tentang grosir adalah penjualan dalam jumlah besar atau wholesale yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/11/2023).
Penjualan Partai Besar
Grosir adalah sebuah istilah yang digunakan dalam transaksi perdagangan yang mengacu pada penjualan barang dalam jumlah besar. Dalam konteks penjualan, grosir biasanya dilakukan kepada pihak reseller atau retailer. Keberadaan penjualan grosir memberikan pengusaha, terutama reseller, kesempatan untuk membeli produk dengan harga yang lebih murah daripada harga eceran.Â
Grosir adalah bagian penting dalam rantai pasokan dan perdagangan. Keberadaan grosir memungkinkan produk mencapai konsumen akhir melalui perantaraan pedagang besar yang menjual barang dalam jumlah besar dengan harga yang kompetitif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, grosir adalah istilah yang merujuk pada pedagang yang menjual barang dalam jumlah besar. Menurut ahli bisnis Irma Nilasari dan Sri Wilujeng, grosir merupakan pihak perantara pedagang yang terlibat dalam perdagangan dengan jumlah barang yang besar, dan mereka biasanya tidak melayani konsumen tingkat akhir.
Secara umum, arti grosir adalah pembelian barang dalam skala besar. Grosir sering dilakukan oleh pedagang besar yang ingin membeli produk dalam jumlah besar dengan harga yang lebih rendah. Mereka berperan sebagai perantara antara produsen dan pedagang eceran dalam rantai pasokan, dengan nantinya menjual produk tersebut ke pedagang eceran dengan keuntungan yang diperoleh dari selisih harga.Â
Produk yang dibeli dalam jumlah besar oleh pedagang grosir kemudian dijual kembali di toko grosir dengan harga yang khusus, yang sering disebut sebagai harga grosir. Sehingga, toko grosir adalah tempat di mana produk-produk ini dijual kepada pedagang eceran dengan harga grosir.
Advertisement
Perbedaan Grosir dan Retail
Grosir adalah istilah yang digunakan ketika penjualan dilakukan dalam jumlah besar, dengan pihak grosir memperoleh barang dalam jumlah besar secara langsung dari produsen atau distributor. Dalam hal ini, mereka berperan sebagai perantara antara produsen dan pengecer. Selain itu, karena pembelian dilakukan dalam volume besar, grosir seringkali mendapatkan harga beli yang lebih murah, mengingat pembelian dalam jumlah besar seringkali diberikan diskon.Â
Sedangkan, eceran atau ritel adalah penjualan dalam jumlah satuan atau dalam jumlah yang lebih kecil kepada konsumen akhir. Pihak pengecer biasanya membeli barang dari grosir atau distributor, bukan langsung dari produsen, dan mereka membeli dalam volume yang lebih kecil. Akibatnya, harga yang mereka bayar untuk barang biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diperoleh oleh grosir atau produsen.
Jenis-jenis Grosir
Menurut Business Management Idea jenis grosir dapat dibedakan dalam 3 kriteria, berikut di antaranya.
Berdasarkan Jenis Barang yang Dijual
1. The Specialist Wholesaler
Pedagang grosir ini fokus hanya pada beberapa jenis barang tertentu atau bahkan satu jenis barang dagangan. Mereka mengkhususkan diri pada produk-produk tertentu, misalnya hanya menjual teh atau kopi jika berurusan dengan bahan makanan. Dengan spesialisasi ini, mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tentang barang dagangan mereka.
2. The General Line Wholesaler
enis ini menjual berbagai jenis barang. Mereka memilih lini tertentu, seperti bahan makanan, obat-obatan, peralatan listrik, atau tekstil, dan dalam lini tersebut, mereka menjual sejumlah merek dan varietas produk.
Berdasarkan Luas Wilayah Usaha
1. Pedagang Grosir Tingkat Daerah (The Regional Wholesaler)
Mereka memiliki wilayah pemasaran yang mencakup seluruh provinsi atau negara bagian tertentu, bahkan dalam beberapa kasus, hingga negara bagian tetangga.
2. Pedagang Grosir Lokal (The Local Wholesaler)
Jenis grosir ini hanya beroperasi di satu kota, seperti tingkat kotamadya, kabupaten, atau karesidenan, dan biasanya hanya menjual barang ke pengecer lokal.
3. Pedagang Grosir Nasional (The National Wholesaler)
Grosir nasional memiliki luas daerah pemasaran yang mencakup seluruh wilayah dalam satu negara, dengan kantor pusat di lokasi strategis untuk mendistribusikan barang ke seluruh negeri.
4. Pedagang Grosir Internasional (The International Wholesalers)
Mereka bergerak dalam perdagangan impor dan ekspor, dengan beberapa fokus hanya pada salah satu jenis perdagangan tersebut atau bahkan keduanya. Beberapa mengimpor barang dari berbagai negara, sementara yang lain mengumpulkan barang dari produsen domestik untuk diekspor ke luar negeri.
Berdasarkan Lapangan Kegiatan
1. The Service Wholesaler
The Service Wholesaler melakukan aktivitas pembelian dan penjualan yang mencakup semua aspek perdagangan grosir.
2. The Whole Collector
The Whole Collector menghimpun barang tertentu untuk keperluan sendiri atau berdasarkan pesanan dari pihak lain.
3. The Limited Function Wholesaler
The Limited Function Wholesaler hanya dapat menjalankan sebagian dari layanan yang biasanya dilakukan oleh grosir secara penuh.
4. Truck Wholesaler/Truck Jobber/Wagon Jobber
Jenis grosir ini menawarkan jasa pengiriman barang sambil menjual produk seperti makanan siap saji, perlengkapan mandi, atau permen dari truk mereka sendiri.
5. Cash Carry Wholesaler
Cash Carry Wholesaler melakukan penjualan barang secara tunai dan tidak menyediakan layanan antar barang kepada konsumen.
6. Drop Shipment Wholesaler/Dropshipper
Dropshipper beroperasi dalam perdagangan impor dan ekspor, tetapi tidak memiliki stok barang. Mereka memesan produk dari produsen dan produk tersebut dikirimkan langsung ke pelanggan, dengan risiko dan kepemilikan ditanggung oleh pengirim barang.
7. Mail Order Wholesaler
Mail Order Wholesaler melakukan penjualan barang dagangan dengan memesan melalui pos.
8. Manufacture Wholesaler
Manufacture Wholesaler bertindak sebagai pemasok untuk industri dengan menjual barang dagangan yang digunakan dalam proses produksi.
Â
Advertisement