Liputan6.com, Jakarta - Abu Bakar al Balkhi, dalam buku 12 Bulan Mulia Amalan Sepanjang Tahun karya Abdurrahman Ahmad, menggambarkan Rajab sebagai bulan menanam. Ini sebuah periode yang ideal untuk menanamkan amal ibadah sebagai persiapan memasuki bulan Ramadhan yang menjadi bulan memanen.
Keistimewaan 10 Rajab bukan hanya sebatas tanggal dalam kalender, tetapi sebagai gerbang awal untuk memperdalam spiritualitas dan meningkatkan kualitas ibadah.
Momen 10 Rajab menjadi begitu istimewa karena kedekatannya dengan bulan Ramadhan, di mana amalan yang dilakukan pada bulan ini hitungan pahalanya dilipatgandakan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melibatkan diri dalam amalan-amalan sunah, seperti berpuasa pada tanggal 10 Rajab.
Advertisement
Pentingnya memahami keistimewaan 10 Rajab juga tercermin dalam doa yang dipanjatkan pada hari ini. Doa menjadi jembatan yang menghubungkan antara hamba dengan Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku.” (Jami'ul Ahadits)
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang keistimewaan 10 Rajab, doa, dan amalan yang dimaksudkan, Senin (22/1/2024).
1. Bulan yang Dekat dengan Ramadhan
Rajab, bulan yang dirindukan karena kedekatannya dengan bulan suci Ramadhan. Antara Rajab dan Ramadhan hanya dipisahkan oleh bulan Sya’ban, dan untuk menyambutnya, ulama mengajarkan doa spesifik. Doa tersebut berisi permohonan kepada Allah agar memberkahi mereka di bulan Rajab dan Sya’ban serta memungkinkan mereka mencapai bulan Ramadhan dengan keberkahan.
Doa ini mencerminkan antusiasme umat Islam dalam menyambut kehadiran bulan suci yang penuh berkah. Begini doa yang dianjurkan dibaca pada 10 Rajab, dijelaskan Muhammad Khatib dikutip dari buku berjudul Materi Khutbah Jumat Sepanjang Tahun:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ
Artinya: “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
Selain itu, pada tanggal 10 Rajab, seorang Muslim juga dapat mengamalkan doa yang dibaca sebanyak 100 kali. Ini dijelaskan dalam buku berjudul Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid. Begini bacaan doanya:
سُبْحَانَ اللهِ الْحَيُّ الْقَيُّمِ
"Subhaanallaahil hayyul qayyuum."
Artinya: "Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya."
2. Dijuluki dengan Bulan Penuh Rahmat
Bulan Rajab dianggap sebagai periode penuh rahmat. Menurut ajaran Islam, pelaksanaan puasa sunnah sehari di bulan Rajab dianggap setara dengan berpuasa selama satu tahun. Lebih dari itu, setiap tambahan hari puasa membawa keberkahan yang semakin besar. Puasa selama 7 hari, misalnya, diyakini dapat menutup pintu-pintu neraka bagi pelakunya.
“Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari, maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari, maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.” (HR. At Thabarani).
Jika seseorang berpuasa selama 8 hari, maka kesembilan pintu surga akan terbuka untuknya. Bahkan, puasa selama 10 hari di Rajab diyakini akan mendatangkan penerimaan doa dari Allah. Hadis dari Rasulullah SAW menyampaikan keajaiban puasa di bulan ini, memberikan insentif kepada umat Muslim untuk meningkatkan amalan ibadah selama Rajab.
Advertisement
3. Dijamin Mendapat Keutamaan Beribadah di Bulan Haram
Keistimewaan 10 Rajab tidak hanya terletak pada kedekatannya dengan Ramadhan, tetapi juga sebagai bagian dari bulan haram yang dihormati. Dalam bulan-bulan suci seperti Rajab, pahala amalan ibadah dilipatgandakan. Namun, sebagai pengingat, dosa yang dilakukan selama bulan haram juga akan mendatangkan dosa yang lebih besar.
"Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak." (Latho-if Al Ma'arif, hal. 207)
Ibnu Abbas menekankan bahwa Allah telah mengkhususkan empat bulan suci, termasuk Rajab, sebagai bulan haram. Maksiat yang dilakukan selama bulan ini akan dihukum lebih berat, sementara amalan sholeh akan mendapatkan pahala yang lebih besar. Hal ini mengajak umat Islam untuk menjalani bulan Rajab dengan meningkatkan kebaikan dan menjauhi dosa.
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada 12 bulan. Di antaranya ada 4 bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Bertepatan dengan Momen Isra Mi'raj
Keistimewaan tanggal 10 Rajab mencakup peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu momen yang berdekatan dengan peristiwa Isra' Mi'raj. Para ulama memperkirakan bahwa peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab sebagaimana dijelaskan Muhammad Khatib.
Isra' Mi'raj adalah perjalanan agung yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dan kemudian perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.
Perjalanan ini memegang makna mendalam karena Rasulullah melakukan perjalanan spiritual dan fisik melintasi dimensi alam yang luar biasa. Dalam peristiwa Isra', Rasulullah SAW mengalami perjalanan malam yang membawanya dari Makkah ke Baitul Maqdis dalam sekejap mata. Di Masjidil Aqsa, beliau menerima petunjuk langsung dari Allah SWT, termasuk perintah untuk mendirikan sholat lima waktu.
Setelah peristiwa Isra', Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan Mi'raj ke Sidratul Muntaha. Di sana, beliau mendapatkan wahyu dan petunjuk lebih lanjut. Perjalanan ini mengukuhkan posisi Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam dan menegaskan pentingnya shalat dalam agama Islam.
“Saat aku kembali (turun) hingga menjumpai Musa, ia bertanya: "Apa yang engkau bawa?" Kujawab: "Aku diwajibkan lima puluh salat". Ia berkata: "Aku lebih mengetahui manusia daripadamu. Aku telah berurusan dengan Bani Israil dengan urusan yang sulit. Dan sesungguhnya umatmu tidak akan mampu. Maka kembalilah kepada Tuhanmu, kemudian mintalah (keringanan) kepada-Nya."
"Oleh karena itu aku kembali. Aku pun meminta (keringanan) kepadanya sehingga Dia menjadikannya empat puluh. Kemudian seperti tadi (ketika bertemu Musa), lalu tiga puluh. Kemudian seperti tadi sehingga Dia jadikan dua puluh. Kemudian seperti tadi sehingga Dia jadikan sepuluh. Ketika aku bertemu Musa, ia berkata seperti tadi. Dia pun menjadikannya lima.
"Tatkala aku bertemu Musa, ia berkata: "Apa yang engkau bawa?" Begitu kujawab: "Dia jadikan lima", ia (masih) berkata seperti tadi. Maka aku katakan: "Aku berserah diri dengan baik", sehingga diserukanlah: "Sesungguhnya Aku (Allah) telah menetapkan kewajiban-Ku serta meringankan hamba-Ku, dan Aku akan memberi pahala kebajikan sepuluh kalinya." (HR. Bukhari)
Amalan yang Dianjurkan di 10 Rajab
Amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Rajab, termasuk tanggal 10 Rajab, menawarkan peluang besar bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ibadah. Ini amalan yang dianjurkan dikutip dari buku berjudul 12 Bulan Mulia Amalan Sepanjang Tahun oleh Abdurrahman Ahmad:
1. Berpuasa
Salah satu amalan utama adalah berpuasa. Puasa Rajab termasuk dalam kategori puasa sunah, dan setiap orang yang berpuasa satu hari di bulan ini akan mendapatkan pahala setara dengan puasa sebulan penuh.
Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka doa akan mendapat pahala puasa 30 hari."
2. Memperbanyak Istighfar
Selain itu, amalan istighfar juga sangat dianjurkan selama bulan Rajab. Bulan ini dianggap sebagai waktu yang istimewa di mana Allah membuka pintu taubat seluas-luasnya. Membaca istighfar secara rutin merupakan bentuk kerendahan hati dan pengakuan atas dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan. Pada gilirannya, Allah yang Maha Pengampun akan mengampuni hamba-Nya yang tulus memohon ampunan-Nya.
3. Sholat Tajahud
Amalan lain yang sangat dianjurkan selama bulan Rajab adalah sholat Tahajud. Bulan Rajab dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, dan sholat Tahajud menjadi sarana yang sangat baik untuk memperbanyak doa. Melaksanakan sholat Tahajud di sepertiga malam terakhir bulan Rajab memungkinkan umat Muslim untuk menyampaikan permohonan ampunan atau memohon berbagai hajat kepada Allah SWT.
Adanya konsistensi dalam melaksanakan sholat Tahajud, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan memperoleh keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan.
Advertisement