Liputan6.com, Jakarta Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara memiliki aturan yang mengatur tata bahasa dan ejaan yang disebut dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Salah satu kata yang sering menimbulkan kebingungan dalam penulisannya adalah "coklat" atau "cokelat".
Penggunaan kata baku coklat sering digunakan untuk merujuk pada bahan makanan, warna, atau jenis. EYD menetapkan aturan penggunaan kata baku dan tata bahasa yang benar dalam penulisan. Penulisan yang benar ini penting untuk menjaga konsistensi dan kejelasan dalam penggunaan bahasa Indonesia, terutama dalam konteks tulisan formal, termasuk kata baku coklat.
Mematuhi aturan EYD sangat penting untuk menciptakan tulisan yang jelas, konsisten, dan mudah dipahami. Dengan pemahaman yang baik terhadap aturan-aturan tersebut, penulis dapat meningkatkan kualitas tulisan mereka dan menjaga keberlanjutan kekayaan bahasa Indonesia. Berikut ulasan lebih lanjut tentang kata baku coklat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/2/2024).
Advertisement
Ejaan Kata Coklat Sesuai EYD dan Maknanya Dalam KBBI
Penulisan kata coklat sesuai EYD adalah co-ke-lat. Dengan begitu kata coklat merupakan bentuk tidak baku. Meski demikian, dalam konteks komunikasi sehari-hari kata coklat yang lebih sering digunakan oleh masyarakat merupakan hal yang diperbolehkan. Namun dalam konteks formal, terutama dalam penulisan teks resmi sebaiknya menggunakan ejaan sesuai EYD yang telah ditetapkan oleh Balai Bahasa.
Dalam KBBI kata cokelat dijelaskan sebagai kata yang merujuk pada beberapa hal, berikut diantaranya
1. Tanaman Cokelat (Theobroma cacao)
KBBI menjelaskan bahwa "cokelat" dapat merujuk pada pohon yang termasuk jenis tanaman daerah panas. Pohon ini memiliki ciri-ciri seperti tingginya antara 5-6 meter, buahnya berwarna ungu atau kuning, dan sering digunakan untuk menghasilkan biji cokelat.
2. Bubuk Tepung dari Biji Cokelat
Selain itu, "cokelat" juga dapat merujuk pada bubuk tepung yang dihasilkan dari biji tanaman cokelat. Bubuk ini umumnya digunakan dalam pembuatan minuman atau makanan lezat lainnya.
3. Gula-gula dari Bubuk Cokelat
KBBI juga mencantumkan makna "cokelat" sebagai gula-gula yang dibuat dari bubuk cokelat. Ini menunjukkan variasi penggunaan bahan ini dalam pembuatan makanan manis.
4. Warna Merah Ke-hitam-hitaman
Selain aspek tumbuhan dan makanan, "cokelat" juga dapat merujuk pada suatu warna. KBBI menyebutkan bahwa warna "cokelat" dapat berarti warna merah ke-hitam-hitaman, serupa dengan warna sawo matang.
Advertisement
Contoh Penggunaan kata Cokelat dalam Kalimat
1. Setiap pagi, saya menyeduh secangkir minuman hangat dengan tambahan bubuk cokelat untuk memulai hari dengan semangat.
2. Anak-anak sangat senang saat mendapati toples gula-gula cokelat di meja makan.
3. Di hadapan kami terhampar berbagai varian kue dengan lapisan ganache cokelat yang menggiurkan.
4. Saat berkunjung ke pabrik cokelat, aroma manis dari biji cokelat yang dipanggang mengisi udara.
5. Restoran tersebut terkenal dengan hidangan penutupnya yang lezat, seperti puding cokelat dengan saus karamel.
6. Pohon cokelat di taman memberikan nuansa hijau yang sejuk dan buahnya memberikan sentuhan warna ungu yang menarik.
7. Adik saya selalu menyimpan stok cokelat di laci meja belajarnya untuk memotivasi diri ketika sedang mengerjakan tugas.
8. Saat musim dingin tiba, minuman cokelat panas menjadi favorit banyak orang untuk menghangatkan tubuh.
9. Ibu membuat cookies cokelat dengan tambahan kacang kenari yang membuatnya semakin lezat.
10. Warna dinding kamar yang dipilih adalah cokelat muda untuk menciptakan suasana yang hangat dan nyaman.