Doa Masuk Kuburan Arab, Latin dan Artinya, Pahami Juga Adab Ziarah Kubur

Bacaan doa masuk kuburan dalam Arab, latin dan artinya, beserta adab dan hukum ziarah kubur

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 27 Mar 2024, 11:06 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 19:50 WIB
Idul Adha 2023
Peziarah berharap, dengan ziarah kubur tersebut para leluhur yang sudah meninggal mendapatkan syafaat dari doa yang dipanjatkan. (AP Photo/Hadi Mizban)

Liputan6.com, Jakarta Doa masuk kuburan memiliki peran penting sebagai ungkapan penghormatan dan doa bagi orang-orang yang telah berpulang. Adab ziarah kubur menjadi hal yang tidak dapat diabaikan, mengingat Rasulullah SAW sendiri memberikan petunjuk dan tuntunan yang jelas terkait dengan kegiatan ini. Sebagai tanda penghormatan, doa masuk kuburan tidak hanya mengandung elemen spiritual, tetapi juga menuntut pelaksanaan adab yang tinggi, seperti berwudu sebelumnya dan menghadap kiblat saat berdoa di dekat makam.

Dalam upaya menjalankan doa masuk kuburan, peziarah diwajibkan untuk memahami nilai-nilai dan petunjuk yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dalam doa masuk kuburan, peziarah berharap agar Allah memberikan keselamatan dan ampunan kepada orang-orang yang telah meninggal, serta memohon kelapangan kuburnya dan mendapatkan tempat yang baik di surga.

Adab ziarah kubur bukan hanya sebatas tindakan lahiriah semata, tetapi mencakup nilai-nilai etika dan kesantunan dalam berbicara dan berperilaku di tempat yang suci ini. Berbicara tentang kuburan sebagai tempat peristirahatan terakhir juga membutuhkan kesederhanaan, di mana berlebihan dalam berziarah diimbangi dengan pemahaman yang bijak terhadap ajaran Islam. 

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan doa masuk kuburan dalam Arab, latin dan artinya, beserta adab dan hukum ziarah kubur pada Kamis (29/2).

Doa Masuk Kuburan

Ilustrasi nyekar, ziarah kubur
Ilustrasi nyekar, ziarah kubur. (Foto oleh RODNAE Productions: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-bunga-bunga-pohon-depresi-6841361/)

Doa masuk kuburan merupakan sunnah yang dianjurkan bagi seorang Muslim ketika hendak memasuki area kuburan, sebagai bentuk penghormatan terhadap jenazah yang telah dikubur. Adab ini mencerminkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang-orang yang telah meninggal dunia.

Berikut beberapa contoh doa dan adab yang dianjurkan saat masuk kuburan:

Doa yang diajarkan Rasulullah SAW:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدَّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاحِقُونَ، أَنْتُمْ لَن فَرَطٌ ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعْ أَسْأَلُ الله الْعَافِيةَ لَنَا وَلَكُمْ

Assalaamu 'alaikum ahlad-diyaari minal mukminiina wal muslimiina wa innaa insyaa-allahu bikum laa hikuun, antum lana farat, wa nahnu lakum taba'un asalullaahal 'afyata lanaa wa lakum

Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian semua." (HR Muslim)

Doa yang juga disebutkan dalam hadis:

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Assalaamu 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta'khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya: "Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu." (HR Muslim)

Riwayat lain dari Buraidah bin Al-Hashib RA:

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لنا ولَكم العافيةَ

Assalaamu 'alaykum 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun wa asalu Allahu lanaa wa lakumul 'aafiyah

Artinya: "Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum mukminin dan kaum muslimin, dan sungguh kami Insya Alla benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat." (HR An-Nasa'i)

Adab ini mengajarkan kita untuk menghormati dan mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia, serta menyadarkan kita akan realitas bahwa kita juga akan mengikuti mereka suatu saat nanti.

Hukum Ziarah Kubur

Tradisi Ziarah Kubur di Momen Idul Fitri
Warga memanjatkan doa saat berziarah ke makam kerabat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kemiri, Rawamangun, Jakarta, Minggu (23/4/2023). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Hukum ziarah kubur dalam Islam didasarkan pada ajaran dan tuntunan Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah menyatakan, "(Dulu) Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ibnu Majah)

Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa ziarah kubur diperbolehkan dalam Islam, bahkan Rasulullah SAW sendiri mengubah larangan awal menjadi izin dan anjuran untuk melakukannya. Aktivitas ziarah kubur disarankan karena dapat membantu umat Islam untuk menjauhkan diri dari keduniaan semata dan mengingatkan mereka pada akhirat, memupuk rasa keikhlasan, dan menumbuhkan kesadaran akan kehidupan setelah mati.

Meskipun ziarah kubur diperbolehkan, ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh oleh peziarah. Saat melakukan ziarah kubur, niat dan tujuan yang utama adalah untuk mengenang orang yang telah meninggal serta mendoakan keselamatan dan ampunan bagi mereka. Tidak diperkenankan untuk meminta pertolongan atau berdoa kepada orang yang telah meninggal, karena doa dan amalan yang dilakukan oleh peziarah seharusnya ditujukan untuk kebaikan orang yang telah meninggal.

Dalam konteks ini, Imam Nawawi menyampaikan bahwa doa kepada orang yang meninggal memiliki manfaat dan dapat sampai pada mereka. Beliau menyatakan, "Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong. Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya." (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)

Dengan demikian, hukum ziarah kubur dalam Islam adalah diperbolehkan dan bahkan dianjurkan, dengan syarat bahwa niatnya murni untuk mengenang orang yang meninggal serta melakukan doa dan amalan yang bermanfaat bagi mereka. Ziarah kubur juga dianggap sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan, keikhlasan, dan kesadaran akan kehidupan akhirat.

 

Adab Ziarah Kubur dan Dalilnya

Ilustrasi meninggal dunia, makam, kuburan, berziarah
Ilustrasi meninggal dunia, makam, kuburan, berziarah. (Image by Freepik)

Ziarah kubur dalam Islam memiliki sejumlah adab yang perlu diikuti agar kegiatan ini dapat dilakukan dengan penuh rasa hormat dan kesalehan. Berikut adalah penjelasan yang lebih panjang mengenai adab ziarah kubur:

1. Berwudu Sebelum Ziarah

Sebelum memasuki kawasan pemakaman untuk berziarah, disarankan untuk berwudu terlebih dahulu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk persiapan spiritual sebelum membaca Al-Quran, doa-doa, dan zikir untuk para orang yang telah meninggal. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk menjaga kesucian tubuh sebelum melakukan ibadah, termasuk ketika berziarah.

Dalil:

Rasulullah SAW bersabda, "Bila seseorang di antara kalian datang ke pemakaman, maka berwudulah." (HR. Muslim)

2. Mengucapkan Salam

Sebagaimana kita beradab saat berkunjung ke rumah orang lain, demikian pula saat berziarah kubur. Mengucapkan salam kepada penghuni kubur adalah tindakan yang dihargai dalam Islam. Ini menunjukkan rasa hormat terhadap mereka yang telah berpulang.

Dalil:

Rasulullah SAW mengajarkan ucapan salam ketika berziarah kubur, "Assalamualaikum, wahai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian." (HR. Ibnu Majah)

3. Menghadap Kiblat

Saat melakukan doa dan zikir di dekat kuburan, disarankan untuk menghadap kiblat. Hal ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, yang mengajarkan agar kita menghadap kiblat dalam setiap aktivitas ibadah, termasuk berdoa.

Dalil:

Rasulullah SAW selalu menghadap kiblat saat berdoa, dan hal ini menjadi praktik yang baik untuk diikuti oleh umat Islam.

4. Membaca Doa Ziarah

Setelah mengucapkan salam dan berwudu, peziarah dianjurkan untuk membaca doa ziarah khusus untuk orang yang telah meninggal. Doa ini mencakup permohonan ampunan, kelapangan kubur, dan masuk surga. Bacaan doa ini dapat diambil dari hadis-hadis yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dalil:

Doa ziarah kubur dapat diambil dari hadis-hadis Rasulullah SAW yang mengajarkan doa untuk orang-orang yang telah meninggal.

 

5. Jangan Duduk atau Menginjak Kuburan

Hormati tempat peristirahatan terakhir dengan tidak duduk atau menginjak kuburan. Rasulullah SAW melarang duduk di atas kuburan sebagai tanda penghormatan terhadap orang yang telah meninggal.

Dalil:

Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian duduk di atas kuburan." (HR. Muslim)

6. Jangan Berkata Tidak Sopan

Berbicara dengan kata-kata yang sopan dan menghormati adalah sebuah prinsip dalam Islam. Hindari perkataan kasar atau yang tidak sopan saat berziarah, seiring dengan nilai-nilai ajaran agama yang mengajarkan tata krama dan penghormatan.

 

7. Jangan Berlebihan

Penting untuk tidak berlebihan dalam melakukan ziarah kubur. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk tidak melakukan perbuatan berlebihan dan melibatkan diri dalam aktivitas yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Dalil:

Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian berlebihan seperti orang-orang sebelum kalian berlebihan. Mereka menjadi rusak karena berlebihan dalam berziarah ke kuburan." (HR. Al-Bukhari)

Dengan mengikuti adab-adab ziarah kubur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, umat Islam dapat melakukan kegiatan ini dengan penuh rasa hormat, kekhusyukan, dan kesadaran akan akhirat.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya