Tahap Tekstur MPASI Berdasarkan Usia Bayi, Ketahui Contoh Kombinasi Makanannya

Tahapan pengenalan tekstur makanan kepada bayi dimulai dengan pemberian makanan yang sangat halus.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 16 Mar 2024, 11:35 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2024, 11:35 WIB
Contoh ilustrasi anak MPASI dengan keju berbentuk kubus
Berikut adalah keju yang ramah untuk anak serta manfaatnya. (Foto: Pexels.com/Vanessa Loring)

Liputan6.com, Jakarta MPASI, atau Makanan Pendamping ASI, adalah proses penting dalam perkembangan nutrisi bayi. Biasanya dimulai ketika bayi mencapai usia 6 bulan. MPASI memberikan sumber nutrisi tambahan selain ASI atau susu formula yang telah menjadi makanan utama bayi sejak lahir. Memperkenalkan tekstur makanan kepada bayi adalah salah satu langkah penting dalam MPASI.

Tahapan pengenalan tekstur makanan kepada bayi dimulai dengan pemberian makanan yang sangat halus. Pada awalnya, makanan diberikan dalam bentuk bubur halus yang mudah untuk dicerna oleh bayi. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan sistem pencernaan bayi dalam menerima makanan yang lebih padat dan berstruktur.

Seiring berjalannya waktu, tekstur makanan dalam MPASI bayi akan ditingkatkan. Setelah bayi terbiasa dengan makanan yang halus, mulailah memberikan makanan dengan tekstur yang lebih kasar dan berbutir. Inti dari tahapan ini adalah memberikan stimulus pada lidah dan gusi bayi untuk menggigit dan mengunyah makanan.

Melatih bayi dalam mengenal dan memakan makanan dengan berbagai tekstur akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan motorik dan koordinasi mereka. Selain itu, hal ini juga dapat membantu menghindari kesulitan makan ketika beranjak dewasa dan membentuk pola makan sehat.

Lalu bagaimana tahap MPASI berdasarkan usia bayi? Untuk memahami hal itu, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (16/3/2024).

Tekstur MPASI Bayi Usia 6 Bulan

Tekstur makanan merupakan salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi usia 6 bulan. Pada usia ini, bayi sudah mulai mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan makanan padat. Oleh karena itu, jenis makanan yang diberikan perlu memiliki tekstur yang sesuai agar dapat dicerna dengan baik oleh bayi.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan tekstur MPASI yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan bayi. Oleh karena itu, Bunda dapat menggunakan blender untuk menghaluskan makanan hingga menjadi bubur kental atau puree yang mudah dikonsumsi oleh si Kecil.

Jenis-jenis makanan yang dapat diberikan pada bayi usia 6 bulan untuk tekstur MPASI antara lain bubur halus atau puree. Bubur halus dapat diberikan dengan menggunakan makanan seperti beras, kentang, atau sayuran yang dihaluskan. Puree juga bisa menjadi pilihan dengan menghaluskan buah-buahan seperti pisang, pir, atau alpukat. 

Pentingnya memperkenalkan satu jenis makanan terlebih dahulu adalah untuk memantau reaksi alergi bayi. Bayi pada usia 6 bulan masih rentan terhadap alergi makanan. Dengan memperkenalkan satu jenis makanan terlebih dahulu, kita dapat memantau apakah bayi mengalami reaksi alergi seperti ruam atau muntah. Jika tidak ada reaksi alergi setelah beberapa hari, maka kita dapat memperkenalkan jenis makanan yang lain secara bertahap.

Dalam memberikan makanan pendamping ASI pada bayi usia 6 bulan, penting untuk memperhatikan tekstur makanan yang tepat. Dengan memperkenalkan satu jenis makanan terlebih dahulu, kita dapat memantau adanya reaksi alergi yang mungkin timbul. Selain itu, perhatikan juga konsistensi makanan yang sesuai dengan tingkat perkembangan bayi agar dapat memberikan nutrisi yang baik dan membantu perkembangan sistem pencernaannya.

Tekstur MPASI Bayi Usia 7 - 8 Bulan

Ilustrasi bayi sedang masa MPASI
Seorang Ibu sedang memberikan menu MPASI untuk anaknya (Foto: Unsplash.com/Phong Duong)

Saat mencapai usia 7-8 bulan, bayi telah siap untuk mencoba tekstur makanan yang lebih beragam. Tahap ini dalam proses memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) sering kali ditandai dengan penambahan bubur yang sedikit kasar. Bubur dengan tekstur ini membantu mengasah kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan makanan yang lebih padat.

Pada tahap ini, bayi biasanya sudah memiliki kemampuan untuk menggigit dan mengunyah makanan dengan mulutnya. Respon bayi terhadap makanan bertekstur lebih kasar juga akan dipantau dengan seksama. Jika bayi menunjukkan kesiapan dan minat yang baik dalam mengonsumsi makanan dengan tekstur ini, orang tua dapat meningkatkan variasi makanannya dengan memberikan makanan berbahan dasar bubur dengan tekstur sedikit kasar seperti nasi tim, bubur berbahan dasar nasi, kentang, atau sayuran yang dihaluskan.

Tahap tekstur MPASI ini merupakan langkah penting dalam memperkenalkan makanan padat kepada bayi yang sedang tumbuh dan berkembang. Dengan memahami tahap ini, orang tua dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi serta membantu mereka mengembangkan keterampilan makan yang baik.

 

Tekstur MPASI Bayi Usia 9 - 11 Bulan

menu mpasi
ilustrasi menu mpasi/copyright shutterstock.com/Wiktory

Pada tahapan tekstur MPASI bayi usia 9-11 bulan, perhatian terhadap peningkatan tekstur makanan dan penambahan porsi sangat penting. Pada usia ini, bayi telah mulai mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan makanan yang lebih padat.

Awalnya, pemberian makanan bertekstur lembut seperti bubur nasi, bubur sayur, dan bubur buah masih diutamakan. Namun, seiring dengan perkembangan kemampuan bayi, tekstur makanan bisa ditingkatkan secara perlahan. Misalnya, bubur dapat diberikan dengan tekstur yang sedikit lebih kasar dan potongan halus atau serpihan makanan bisa ditambahkan di dalamnya.

Contoh kombinasi makanan yang tepat untuk diberikan pada bayi usia 9-11 bulan antara lain:

  1. Bubur nasi dengan sayuran seperti wortel, labu, dan brokoli yang dihaluskan.
  2. Bubur daging dengan daging cincang halus dan sayuran seperti kentang, bayam, dan tomat yang dihaluskan.
  3. Bubur buah dengan buah-buahan seperti pisang, apel, dan pir yang dihaluskan.

Penting untuk memperhatikan konsistensi dan ukuran potongan makanan yang disesuaikan dengan kemampuan bayi. Terus bertahap meningkatkan tekstur makanan dan porsi yang diberikan akan membantu bayi beradaptasi dengan makanan padat secara perlahan dan aman.

Tekstur MPASI Bayi Usia 12 Bulan

MPASI Bayi
MPASI bayi penuhi kebutuhan nutrisi yang lebih besar. (Foto: Unsplash/Kazuend)

Saat usia bayi menginjak 12 bulan, sebagian besar anak sudah dapat mulai mengonsumsi makanan seperti anggota keluarga lainnya. Meskipun demikian, mereka belum bisa mengunyah dengan sempurna sehingga konsistensi makanan yang diberikan perlu disesuaikan agar tidak menyebabkan tersedak.

Pada usia ini, porsinya pun dapat ditingkatkan secara perlahan menjadi tiga perempat mangkuk berukuran 250ml untuk sekali makan. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan cara yang berbeda, jadi Bunda harus selalu memperhatikan toleransi dan preferensi makan si Kecil.

Jika bayi masih menolak makanan padat bertekstur pada usia satu tahun atau tidak dapat makan finger food pada usia 12 hingga 15 bulan, segera konsultasikan ke dokter anak. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa si Kecil memiliki masalah perkembangan atau masalah masalah sensorik yang dapat diperbaiki secepatnya.

Dengan memperhatikan tekstur MPASI yang sesuai dengan usia bayi 12 bulan, orang tua dapat memastikan anak mereka mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Penting untuk memperkenalkan berbagai pilihan dan mengamati respons mereka terhadap tekstur makanan tersebut. Selalu konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak untuk panduan yang lebih lengkap dalam memberikan makanan yang sesuai untuk anak.

Manfaat Mengubah Tekstur MPASI sesuai Usia Bayi

Ilustrasi makanan pendamping ASI, MPASI
Ilustrasi makanan pendamping ASI, MPASI. (Photo by Gabrielle Henderson on Unsplash)

Mengubah tekstur MPASI (makanan pendamping ASI) sesuai dengan usia bayi memiliki manfaat yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan mereka. Saat bayi mulai memasuki fase MPASI, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana mengubah tekstur makanan mereka secara bertahap, agar sesuai dengan perkembangan dan kemampuan mengunyah dan menelan bayi.

Manfaat dari mengubah tekstur MPASI sesuai usia bayi adalah sebagai berikut. Pertama, itu membantu mengurangi risiko tersedak. Bayi yang masih kecil belum sepenuhnya menguasai kemampuan mengunyah dan menelan, sehingga makanan dengan tekstur kasar atau keras dapat menyebabkan tersedak. Dengan mengubah tekstur makanan mereka menjadi lebih halus dan lembut, risiko tersedak dapat berkurang.

Selain itu, mengubah tekstur makanan dapat membantu bayi mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan makanan yang lebih keras seiring pertumbuhan mereka. Mempersiapkan makanan dengan tekstur yang sesuai dengan usia bayi juga membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini.

Langkah-langkah dalam mengubah tekstur MPASI sesuai usia bayi adalah sebagai berikut. Pertama, mulailah dengan makanan yang halus dan lembut seperti puree dan saringan makanan. Setelah bayi dapat menguasai tekstur ini dengan baik, pindahlah ke makanan yang lebih kasar seperti bubur dan potongan kecil makanan. Terakhir, perkenalkan makanan dengan tekstur lebih keras seperti sayuran kukus atau potongan daging lembut.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, orang tua dapat memastikan bahwa bayi mendapatkan asupan yang tepat dan membangun kebiasaan makan yang sehat seiring pertumbuhan mereka. Dalam mengubah tekstur MPASI sesuai usia bayi, manfaat untuk kesehatan dan perkembangan bayi sangat penting untuk diperhatikan oleh orang tua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya