12 Cara Mendidik Anak yang Baik dan Benar Sejak Usia Dini

Pendidikan yang baik dan benar sejak dini akan memberikan pondasi yang kuat bagi anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

oleh Husnul Abdi diperbarui 29 Mar 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2024, 15:00 WIB
Kelebihan Pola Asuh Demokratis
Ilustrasi orang tua dan anak-anak (foto: Pexels/Vlada Karpovich)

Liputan6.com, Jakarta Pengasuhan dan pendidikan anak sejak usia dini merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk kepribadian dan karakter anak. Pendidikan yang baik dan benar sejak dini akan memberikan pondasi yang kuat bagi anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Pertama-tama, penting bagi orang tua untuk memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup kepada anak. Kasih sayang dan perhatian tersebut akan membuat anak merasa dicintai dan aman, sehingga mereka dapat berkembang dengan baik dari segi emosional. Selain itu, orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik kepada anak, menjadi teladan yang baik dalam hal perilaku dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi.

Kemudian, pendidikan formal dan informal perlu diberikan kepada anak sejak dini. Pendidikan formal bisa dimulai dengan mengajarkan anak tentang pengetahuan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Sementara pendidikan informal bisa dilakukan melalui permainan dan kegiatan yang melibatkan pengembangan keterampilan motorik, kecerdasan sosial, dan kecerdasan emosional anak.

Disiplin juga harus diajarkan kepada anak sejak dini. Disiplin yang baik akan membantu anak memahami batasan dan aturan yang ada dalam kehidupan mereka. Orang tua perlu memberikan konsekuensi yang konsisten dan adil ketika anak melanggar aturan. Namun, penting juga bagi orang tua untuk memberikan pemahaman dan penjelasan mengapa suatu aturan perlu diikuti.

Memberikan kasih sayang dan perhatian, memberikan pendidikan formal dan informal, serta mengajarkan disiplin hanya beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa pendidikan sejak dini merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan anak.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (29/3/2024) tentang cara mendidik anak.

1. Berikan Kasih Sayang yang Cukup

Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak-anaknya
Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak-anaknya. (Foto oleh Migs Reyes: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-keluarga-bahagia-4205505/)

Dalam mendidik anak sejak usia dini, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah memberikan kasih sayang yang cukup kepada mereka. Kasih sayang adalah dasar dari ikatan emosional antara orang tua dan anak. Dengan memberikan kasih sayang yang cukup, kamu membantu anak memiliki rasa aman, nyaman, dan dicintai.

Memberikan kasih sayang yang cukup dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, luangkan waktu dengan anak. Sediakan waktu khusus untuk bermain, berbicara, dan bersenang-senang bersama mereka. Bentuk ikatan emosional dengan cara yang positif dan mendalam.

Selain itu, berikan perhatian penuh ketika anak sedang berbicara atau bercerita. Dengarkan mereka dengan seksama dan berikan respons yang positif. Ini akan memberikan rasa pentingnya anak dalam keluarga dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Selanjutnya, tunjukkan kasih sayang secara fisik. Peluk, cium, atau genggam tangan anak dengan hangat. Sentuhan fisik ini dapat menunjukkan rasa kelembutan dan menguatkan ikatan antara orang tua dan anak.

Dalam rangka mendidik anak dengan baik dan benar sejak usia dini, memberikan kasih sayang yang cukup adalah salah satu kunci utama. Dengan kasih sayang yang memadai, anak-anak akan tumbuh dengan percaya diri, emosional yang sehat, dan memiliki hubungan yang kuat dengan keluarga.

 

2. Ucapkan Tolong, Maaf, dan Terima Kasih

Mendidik anak sejak usia dini merupakan langkah penting bagi perkembangan dan pembentukan karakter mereka. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengajarkan dan mempraktikkan sikap sopan santun, seperti mengucapkan tolong, maaf, dan terima kasih.

Ucapan tolong adalah bentuk ekspresi permintaan bantuan atau pertolongan kepada orang lain. Mengajarkan anak untuk mengucapkan tolong mengembangkan sikap empati serta rasa tanggung jawab terhadap sesama. Mereka akan belajar untuk bekerja sama dalam mengatasi berbagai masalah dan menghargai kontribusi orang lain.

Selanjutnya, mengajarkan anak untuk mengucapkan maaf adalah cara efektif untuk membantu mereka mempelajari konsep dan memperbaiki kesalahan. Dengan meminta maaf, anak belajar bertanggung jawab atas tindakan atau kata-kata yang salah. Mereka juga akan memiliki kesadaran dan empati terhadap dampak yang ditimbulkan oleh perbuatan mereka kepada orang lain.

Terakhir, mengajarkan anak untuk mengucapkan terima kasih adalah bentuk pengakuan dan apresiasi terhadap bantuan, kebaikan, atau pemberian yang diterima. Hal ini membantu anak memahami nilai-nilai kerjasama, rasa syukur, dan menghargai bantuan dari orang lain.

Dalam menggabungkan dan mengamalkan ucapkan tolong, maaf, dan terima kasih, kita membantu anak membangun kepribadian yang baik dan menciptakan lingkaran sosial yang harmonis. Mendidik anak dengan cara yang benar sejak usia dini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki sikap yang baik terhadap lingkungannya.

3. Berikan Rasa Nyaman

Bangun hubungan emosional
Ilustrasi anak-anak dan orang tua (foto: Pexels/Arina Krasnikova)

Salah satu cara yang efektif dalam mendidik anak adalah dengan memberikan rasa nyaman pada mereka. Rasa nyaman menjadi kunci dalam membangun hubungan emosional yang baik antara orang tua dan anak. Memberikan rasa nyaman pada anak dapat dilakukan melalui berbagai cara.

Pertama, tunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada mereka. Anak perlu merasa dicintai dan diperhatikan oleh orang tua. Berikan waktu untuk bermain, mendengarkan cerita mereka, atau sekadar bercengkrama bersama. Dengan merasa dicintai, anak akan merasa nyaman dan lebih mudah menerima pengajaran dan nasihat dari orang tua.

Kedua, berikan kepercayaan pada anak. Biarkan mereka mengambil keputusan kecil sejak usia dini, seperti memilih pakaian yang akan dipakai atau makanan yang disukai. Ini akan membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka. Selain itu, berikan tanggung jawab yang sesuai dengan usia mereka, misalnya, membersihkan mainan mereka sendiri. Dengan memberikan kepercayaan, anak akan merasa dihargai dan diberi kebebasan untuk bertindak.

Terakhir, ciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak. Pastikan rumah atau ruang tempat anak berada selalu bersih dan bebas dari bahaya. Selain itu, berikan mereka kebebasan dalam memilih aktivitas yang mereka minati dan berikan dukungan untuk passion mereka. Dengan memiliki lingkungan yang aman dan mendukung, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Memberikan rasa nyaman menjadi landasan dalam mendidik anak yang baik dan benar sejak usia dini. Dengan rasa nyaman yang tercipta, hubungan antara orang tua dan anak akan semakin kuat dan anak akan lebih mudah menerima nilai-nilai baik yang diajarkan.

 

4. Ajarkan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah salah satu nilai yang penting untuk diajarkan kepada anak sejak usia dini. Tanggung jawab mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang mereka buat. Mengajarkan tanggung jawab sejak dini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai penting yang akan berguna di masa depan mereka.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan tanggung jawab kepada anak. Pertama, orang tua dapat memberikan anak tanggung jawab kecil, seperti merapikan mainan mereka atau melakukan tugas rumah yang sesuai dengan usia mereka. Dengan memberikan tanggung jawab tersebut, anak akan belajar untuk bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri.

Selain itu, orang tua juga dapat memberikan contoh yang baik dalam hal tanggung jawab. Misalnya, ketika anak melihat orang tua melakukan tanggung jawab mereka dengan serius, anak akan terinspirasi untuk menirunya. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam hal tanggung jawab.

Mengajarkan tanggung jawab kepada anak adalah suatu proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Namun, dengan melakukannya sejak usia dini, anak akan belajar untuk merasa tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Hal ini akan membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan di masa depan.

5. Menjadi Pendengar yang Baik

Ilustrasi Orang Tua dan Anak Remaja (sumber: unsplash)
Ilustrasi Orang Tua dan Anak Remaja (sumber: unsplash)

Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu cara mendidik anak yang baik dan benar sejak usia dini. Saat anak-anak berbicara, menjadi pendengar yang baik berarti memberikan perhatian penuh dan menghargai apa yang mereka sampaikan.

Sebagai orang tua, kamu harus belajar untuk mengesampingkan gangguan yang ada di sekitar dan benar-benar fokus pada apa yang anak katakan. Dengan memberikan perhatian penuh, anak merasa dihargai dan penting. Mereka akan merasa nyaman untuk berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman mereka tanpa takut diabaikan atau dinilai.

Selain itu, menjadi pendengar yang baik juga melibatkan memvalidasi perasaan anak. Ini berarti kamu mengakui dan memahami perasaan mereka, meskipun mungkin kamu tidak setuju dengan apa yang mereka rasakan. Misalnya, jika anak mengatakan bahwa dia takut hantu, kamu bisa mengatakan, "Ibu/Ayah bisa mengerti bahwa kamu merasa takut. Ini hal yang wajar." Dengan memvalidasi perasaan mereka, anak-anak merasa diterima dan lebih mampu mengelola emosi mereka sendiri.

Selain itu, penting juga untuk memberikan umpan balik yang positif saat anak berbicara. Hal ini akan mendorong mereka untuk terus berkomunikasi dengan cara yang baik dan benar. Misalnya, ketika anak meminta pendapat tentang sesuatu, orang tua bisa memberikan umpan balik positif seperti, "Itu ide yang bagus, bagaimana kalau kita mencobanya?"

Menjadi pendengar yang baik bukan hanya memperkuat hubungan orang tua dan anak, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan komunikasi anak serta membangun kepercayaan diri mereka. Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu dapat menciptakan iklim yang mendukung di mana anak merasa didengar, dimengerti, dan dipercaya.

 

6. Berilah Apresiasi dan Pujian

Memberikan apresiasi dan pujian kepada anak merupakan salah satu cara yang efektif untuk mendidik anak sejak usia dini. Apresiasi dan pujian ini dapat membuat anak merasa dihargai, termotivasi, dan percaya diri dalam menghadapi tugas dan tantangan. Namun, penting juga untuk memberikan apresiasi dan pujian yang benar-benar layak dan memang pantas diberikan.

Ketika memberikan apresiasi, sebaiknya kamu mengungkapkan secara spesifik apa yang dilakukan oleh anak yang pantas mendapat apresiasi. Misalnya, "Bagus sekali ya, kamu sudah bisa menjaga kebersihan kamar tidurmu dengan merapikannya setiap hari." Selain itu, pujian juga harus dilakukan secara tulus dan tidak berlebihan. Anak perlu merasakan bahwa apa yang mereka lakukan memang layak mendapat pujian, bukan hanya sekadar pujian kosong.

Dengan memberikan apresiasi dan pujian ini, anak akan merasa dihargai dan diakui kemampuannya. Mereka akan semakin termotivasi untuk melakukan hal-hal positif lainnya. Selain itu, apresiasi dan pujian juga dapat membangun hubungan yang baik antara orang tua dan anak, karena anak merasa bahwa apa yang mereka lakukan diperhatikan dan dihargai.

7. Biasakan Berkata Jujur

Batas Waktu Main HP
Ilustrasi orang tua mendampingi anak bermain HP. Credits: pexels.com by Monstera

Mendidik anak agar berkata jujur adalah hal penting yang harus dilakukan sejak usia dini. Jujur adalah salah satu nilai moral yang penting bagi anak-anak, karena membantu mereka untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Salah satu cara mendidik anak agar berkata jujur adalah dengan memberikan teladan yang baik. Orangtua perlu menjadi contoh yang baik dengan selalu menyampaikan kebenaran dalam berbagai situasi. Anak-anak akan meniru perilaku yang mereka lihat, sehingga jika mereka melihat orangtua berbohong atau menyembunyikan kebenaran, mereka juga akan cenderung melakukannya.

Selain itu, komunikasi yang terbuka dan mendengarkan dengan penuh perhatian juga penting dalam mendidik anak agar berkata jujur. Anak-anak perlu merasa bahwa mereka bisa mempercayai orangtua mereka dan bahwa orangtua mereka akan mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menghakimi. Dengan cara ini, anak-anak akan merasa nyaman untuk berbicara jujur tentang segala hal yang mereka alami.

Dalam mendidik anak agar berkata jujur, penting juga untuk memberikan penghargaan atas kejujuran mereka. Ketika anak-anak berani jujur, berikan pujian dan apresiasi yang tulus. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri mereka dan membuat mereka semakin bersemangat untuk selalu berkata jujur.

 

8. Jangan Berbohong Kepada Anak-Anak

Tidak dapat disangkal bahwa pendidikan anak sejak usia dini sangat penting untuk membentuk karakter dan perilaku yang baik. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam mendidik anak adalah kejujuran. Oleh karena itu, jangan berbohong kepada anak-anak dianggap sebagai salah satu cara terbaik dalam mendidik anak.

Berbohong kepada anak-anak akan memberikan efek negatif yang dapat merusak hubungan orang tua dan anak. Anak-anak yang sering diberitahu kebohongan akan kehilangan rasa kepercayaan dan merasa tidak aman dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, berbohong juga menyebabkan anak-anak sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Mereka mungkin menganggap bahwa berbohong adalah tindakan yang dapat diterima dan bahkan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai orang tua, penting untuk memberikan contoh kejujuran kepada anak-anak. Jika tidak ingin anak-anak berbohong, maka kamu juga harus menjadi teladan yang baik. Jika anak-anak melakukan sesuatu yang salah, kamu harus mengajari mereka untuk bertanggung jawab dan berkata jujur tentang kesalahan yang telah mereka buat. Dengan begitu, anak-anak akan belajar bahwa kejujuran adalah nilai yang penting dan mendapatkan kepercayaan orang lain juga merupakan hal yang berharga.

Dalam mendidik anak, jangan menganggap sepele pentingnya kejujuran. Jangan berbohong kepada anak-anak dan pastikan mereka memahami pentingnya kejujuran sejak usia dini. Hanya dengan demikian, kamu dapat membentuk karakter anak yang baik dan memiliki nilai moral yang kuat.

9. Hindari Kalimat yang Mengancam

Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar
Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar. (Image by jcomp on Freepik)

Mendidik anak dengan baik dan benar merupakan tugas penting bagi setiap orang tua. Namun, sering kali orang tua tidak menyadari bahwa menggunakan kalimat yang mengancam bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Oleh karena itu, perlu dihindari penggunaan kalimat yang mengancam sebagai cara mendidik anak sejak usia dini.

Kalimat yang mengandung ancaman, seperti "Kalau kamu tidak berhenti, kamu akan mendapatkan hukuman," atau "Jika kamu tidak melakukan ini, kamu akan ibu/ayah hukum," dapat membuat anak merasa takut dan cemas. Hal ini pada gilirannya dapat mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak, serta menghambat pertumbuhan emosional anak.

Sebagai gantinya, orang tua sebaiknya menggunakan kalimat yang positif dan memberikan pemahaman kepada anak mengenai tindakan yang tidak diinginkan. Misalnya, "Daripada bermain dengan mainan yang berisik, kamu bisa mencoba bermain dengan mainan yang membuatmu tenang." Pendekatan seperti ini membantu anak untuk memahami alasan mengapa tindakan tersebut tidak diinginkan tanpa merasa terancam.

Dalam mendidik anak, penting untuk menghindari kalimat yang mengancam agar anak merasa aman, dicintai, dan dididik dengan cara yang benar. Komunikasi yang baik dan memahami perasaan anak merupakan kunci utama dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak secara positif. Dengan menghindari kalimat yang mengancam, kamu dapat menciptakan lingkungan yang positif dan membantu anak menjadi individu yang berani, mandiri, dan berempati.

 

10. Jangan Berkata Keras

Jangan berkata keras adalah salah satu cara yang baik untuk mendidik anak. Berbicara secara keras pada anak dapat menyebabkan efek negatif pada mereka, seperti kecemasan, trauma, dan rendahnya tingkat kepercayaan diri. Anak-anak membutuhkan lingkungan yang aman dan dukungan yang positif untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Sebagai gantinya, orang tua bisa memilih untuk berkomunikasi dengan anak dengan lembut dan penuh perhatian. Mendengarkan apa yang mereka katakan dengan sabar dan memberikan respons yang baik dapat membantu anak merasa didengar dan diperhatikan. Selain itu, mendidik anak dengan memberikan contoh yang baik dan mengenalkan nilai-nilai yang positif juga merupakan cara yang efektif untuk membentuk kepribadian anak.

Selain itu, menghindari konfrontasi dan memilih untuk memberikan penjelasan yang baik saat anak melakukan kesalahan adalah tindakan yang juga penting dalam mendidik anak dengan baik. Dengan begitu, anak akan lebih mudah memahami dan belajar dari kesalahannya.

11. Mengajak Bermain Bersama

Komunikasi dengan anak
Ilustrasi orang tua mengedukasi anak mengenai pemecahan masalah. (Sumber foto: Pexels.com).

Mengajak bermain bersama merupakan salah satu cara mendidik anak yang baik dan benar sejak usia dini. Dalam aktivitas bermain ini, orang tua dapat membangun hubungan yang kuat dengan anak dan sekaligus memberikan pelajaran penting dalam pengembangan sosial dan kognitif anak.

Bermain bersama membantu anak untuk mengembangkan kecakapan sosial seperti kemampuan berbagi, menunggu giliran, dan merespon perasaan orang lain. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak dengan orang lain. Ketika bermain bersama, orang tua dapat mendorong dan mendukung kemampuan berbicara dan berdiskusi anak.

Aktivitas bermain ini juga sangat penting dalam pengembangan kognitif anak. Melalui bermain, anak dapat mengembangkan kecerdasan dan kreativitas mereka. Orang tua dapat menawarkan berbagai permainan baik yang menantang, edukatif, atau bahkan permainan tradisional yang melibatkan pikiran dan imajinasi anak. Hal ini akan mendorong anak untuk berpikir dan memecahkan masalah dengan cara yang kreatif.

Dalam bermain bersama, orang tua juga dapat memberikan petunjuk dan arahan, namun sebaiknya tetap memberikan kebebasan untuk anak mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Memberikan kebebasan dalam bermain meningkatkan rasa kepercayaan diri dan kemampuan anak untuk memahami dan mengendalikan lingkungan mereka.

Dengan mengajak bermain bersama, orang tua dapat membangun ikatan yang kuat dengan anak sekaligus menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Aktivitas ini membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga menjadi individu yang berprestasi di masa depan.

 

12. Berikan Contoh yang Baik

Dalam mendidik anak yang baik dan benar sejak usia dini, contoh yang baik merupakan salah satu faktor penting yang harus diberikan kepada anak. Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang yang ada di sekitar mereka, termasuk orang tua dan figur penting lainnya. Oleh karena itu, memberikan contoh yang baik adalah langkah awal yang efektif dalam mendidik anak.

Contoh yang baik dapat berupa memberikan contoh dalam perilaku dan sikap. Misalnya, menunjukkan sikap sabar dan pengertian ketika anak menghadapi kesulitan akan mengajarkan mereka cara menghadapi tantangan dengan tenang dan tidak mudah putus asa. Selain itu, memberikan contoh dalam menghargai orang lain seperti dengan mengucapkan terima kasih atau menghormati pendapat orang lain akan membantu anak mengembangkan sikap yang baik.

Contoh yang baik juga dapat berupa perilaku sehari-hari dalam kehidupan keluarga. Misalnya, menghargai waktu makan bersama sebagai waktu yang penting untuk berbagi cerita dan mengenal satu sama lain. Mengajak anak membantu membersihkan rumah atau mengatur barang-barang mereka sendiri akan mengajarkan mereka tanggung jawab.

Dengan memberikan contoh yang baik, anak akan memiliki pedoman yang jelas tentang cara berperilaku yang benar. Ini akan membantu membangun karakter anak sejak usia dini dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang baik dan bertanggung jawab di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya