Liputan6.com, Jakarta Teh Kombucha, minuman fermentasi yang berasal dari Asia Timur, kini menjadi sorotan dalam upaya untuk memangkas lemak tubuh tanpa harus melakukan puasa intermiten yang sulit. Kini para peneliti telah menemukan bahwa mikroba dalam teh kombucha dapat mengubah metabolisme lemak tanpa perlu mengubah pola makan, sehingga membantu mengurangi simpanan lemak dalam tubuh.
Intermittent fasting atau puasa intermittent, yang dilakukan dengan berpuasa dalam jangka waktu tertentu, menjadi populer sebagai metode diet. Namun, bagian tersulit dari metode ini adalah menahan lapar. Penelitian baru menunjukkan bahwa konsumsi teh kombucha dapat memberikan manfaat serupa tanpa harus merasakan lapar.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas North Carolina di Chapel Hill, AS menemukan bahwa mikroba dalam SCOBY (Symbiotic Cultures of Bacteria and Yeasts) teh kombucha secara langsung mempengaruhi ekspresi gen usus, terutama yang terkait dengan metabolisme lemak.Â
Advertisement
Berikut penjelasan para ilmuwan teh jamur kombucha bisa pangkas lemak tanpa diet puasa yang dirangkum Liputan6.com dari New Atlas, Sabtu (6/4/2024).Â
Efek Diet Puasa Tapi Tetap Makan
Mikroba dalam teh kombucha meningkatkan protein yang diperlukan untuk memecah lemak. Juga mengurangi pembentukan protein yang membantu membangun senyawa lipid yang dikenal sebagai trigliserida.Â
Salah satu peneliti dalam studi ini, menjelaskan, "Temuan ini menunjukkan bahwa mikroba dalam teh kombucha memicu keadaan 'seperti puasa' pada inangnya bahkan ketika terdapat nutrisi yang cukup."Â
Ini berarti bahwa perubahan dalam metabolisme lemak yang terjadi mirip dengan efek puasa, tetapi tanpa perlu mengurangi atau membatasi asupan makanan.
Studi dilakukan pada model cacing C. elegans, namun para peneliti percaya bahwa efek metabolisme kombucha kemungkinan besar juga akan terjadi pada manusia.
Meskipun demikian, perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk memastikan apakah efek yang ditunjukkan di laboratorium dapat diterapkan pada manusia yang mencoba menurunkan atau mempertahankan berat badannya.
Â
Â
Advertisement
Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Para peneliti juga menekankan bahwa meskipun temuan ini menawarkan wawasan menarik tentang potensi manfaat kesehatan teh kombucha, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam praktik medis manusia atau konsumsi rekreasional.
Teh kombucha, yang baru-baru ini telah dikaitkan dengan hasil positif pada gula darah bagi penderita diabetes tipe 2, menunjukkan potensi sebagai antioksidan pengurang peradangan dan antibakteri. Namun, masih ada banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk mengeksplorasi manfaat kesehatan lainnya dari minuman fermentasi ini.
Dengan demikian, sementara temuan ini menarik, para konsumen diingatkan untuk tetap bijaksana dalam mengonsumsi teh kombucha dan untuk tidak menganggapnya sebagai pengganti metode diet atau perawatan medis yang telah terbukti secara ilmiah.