Liputan6.com, Jakarta Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel atau jaringan sehat pada kulit, apabila salah mengidentifikasi penyakit tersebut maka akan menjadi sebuah ancaman bagi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan berbagai jenis masalah kulit.Â
Baca Juga
Menurut Kementerian Kesehatan RI, penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendirI. Dengan gejala yang umum terjadi yakni merasa kelelahan, nyeri otot, dan demam.
Advertisement
Penyakit autoimun menyerang organ yang bervariasi. Salah satu organ yang dapat diserang pada kasus autoimun adalah kulit. Ada beberapa jenis penyakit autoimun kulit yang umum menyerang manusia baik anak-anak maupun orang dewasa, seperti psoriasis, vitiligo, hingga lupus.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai jenis-jenis autoimun kulit dan gejalanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/4/2024).Â
Pengertian Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan (sistem imun) tubuh pada kulit dimana sel darah putih atau antibodi tubuh yang terlalu kuat sehingga melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular. Sistem imun tubuh terdiri atas sel darah putih, antibodi, dan substansi lainnya yang berfungsi untuk melawan infeksi atau protein asing. Sistem imun tubuh memiliki kemampuan untuk membedakan sel tubuh sendiri dan sel asing. Namun, pada individu yang terkena penyakit auto-imun, sistem imun kehilangan kemampuan untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem imun akan menyerang sel tubuh sendiri. Gejala umum yang sering muncul pada penderita penyakit autoimun adalah merasa kelelahan, nyeri otot, dan demam.
Penyakit autoimun menyerang organ yang bervariasi. Salah satu organ yang dapat diserang pada kasus autoimun adalah kulit. Ada beberapa jenis penyakit autoimun kulit yang umum menyerang manusia baik anak-anak maupun orang dewasa, seperti psoriasis, vitiligo, hingga lupus.
Advertisement
Jenis-Jenis Penyakit Autoimun Kulit
Masyarakat perlu mengenal beberapa jenis penyakit autoimun kulit dan gejalanya, yaitu :
1. Lupus
Lupus dapat memengaruhi hampir semua organ tubuh dan menimbulkan beragam gejala, seperti demam, nyeri sendi dan otot, ruam kulit, kulit menjadi sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan. Penyakit ini dapat diobati secara bertahap dengan obat-obatan, perlindungan kulit, dan perubahan gaya hidup.
2. Penyakit Graves
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas, mata menonjol, rambut rontok, jantung berdebar, tangan mudah tremor, diare, insomnia, dan gelisah.
3. Psoriasis
Penyakit ini dapat dikenali dengan kulit yang bersisik dan munculnya bercak merah pada kulit. Jumlah sisik umumnya bertambah dalam keadaan stres, infeksi, atau ada luka di kulit. Daerah kulit yang sering terkena adalah kulit kepala, siku, lutut, telapak tangan, dan kaki. Selain itu, kuku penderita psoriasis biasanya mengalami gangguan berupa kuku menjadi lebih tebal, berwarna kekuningan, dan permukaannya bergerigi. Untuk pengobatan penyakit psoriasis ini sendiri, bisa dilakukan melalui obat topical, obat oral, obat suntik, dan fototerapi yang harus di bawah pengawasan dokter. Perlu diketahui bahwa psoriasis dapat terjadi pada semua kelompok usia terutama 15-30 tahun dan 50-60 tahun.
4. Multiple sclerosis
Gejala yang dapat ditimbulkan oleh multiple sclerosis meliputi nyeri, mati rasa pada salah satu bagian tubuh, gangguan penglihatan, otot kaku dan lemas, koordinasi tubuh berkurang, dan kelelahan.
5. Myasthenia gravis
Gejala yang dapat dialami akibat menderita myasthenia gravis adalah kelopak mata terkulai, pandangan kabur, lemah otot, kesulitas bernapas, dan kesulitan menelan. Â Salah satu gejala yang khas dari penyakit ini adalah kelopak mata atas yang tampak turun pada sore dan malam hari.
6. Tiroiditis Hashimoto
Penyakit ini merupakan kelainan autoimun pada organ tiroid. Sistem imun menyerang sel-sel tiroid sehingga terjadi peradangan dan kerusakan sel. Hal ini menimbulkan gejala berupa berat badan naik tanpa sebab yang jelas, sensitif terhadap udara dingin, mati rasa di tangan dan kaki, kelelahan, rambut rontok, dan kesulitan berkonsentrasi. Penyakit ini dapat terjadi pada pria maupun wanita. Namun, angka kejadian pada wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.
7. Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease
Gejala yang dapat dialami jika menderita kedua penyakit ini adalah nyeri perut, diare, buang air besar berdarah, demam, dan berat badan turun tanpa sebab.
8. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis dapat membuat penderitanya mengalami gejala berupa nyeri sendi, radang sendi, pembengkakan sendi, dan kesulitan bergerak
9. Sindrom Guillain Barre
Penyakit ini adalah adalah kelainan neurologis langka di mana sistem kekebalan tubuh seseorang secara keliru menyerang bagian sistem saraf tepinya. Hal ini menimbulkan gejala berupa lemas yang jika kondisinya semakin parah.
10. Sindrom Sjögren
Gejala utama sindrom Sjögren adalah mata kering (xerophtalmia) dan mulut kering (xerostomia) sehingga dapat menimbulkan gangguan penglihatan dan kerusakan gigi.
11. Vaskulitis
Vaskulitis dapat dikenali dengan gejala demam, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, kelelahan, tidak nafsu makan, dan ruam kulit.
Penyebab Penyakit Autoimun Kulit
Dikutip dari laman Health Liputan6.com, penyakit autoimun kulit sendiri dapat disebabkan dua hal yakni internal dan eksternal. Secara internal, autoimun kulit bisa terjadi karena faktor genetik. Artinya, kondisi satu ini kemungkinan bisa merupakan turunan dari keluarga. Sedangkan dari faktor eksternal, autoimun kulit dapat disebabkan lingkungan seperti infeksi, obat-obatan, merokok, obesitas, dan paparan sinar UV yang berlebihan.
Meski begitu, penyakit autoimun kulit ini bukanlah penyakit menular. Namun adanya stres yang tinggi membuat penyakit autoimun kulit menjadi lebih sering kambuh. Bahkan, kekambuhan yang muncul menjadi lebih berat dari biasanya. Untuk itu, bagi anda yang memiliki penyakit autoimun kulit dapat mencegah kambuh dengan mengelola stres dalam tubuh.Â
Advertisement