11 Kunci Hubungan Langgeng Sampai Menikah Menurut Psikologi

Durasi waktu untuk saling mengenal adalah hal yang sangat penting dalam membangun hubungan yang langgeng.

oleh Laudia Tysara diperbarui 18 Apr 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 20:10 WIB
Arti Mimpi Menikah Lagi yang Menandakan Keretakan Rumah Tangga
Foto pernikahan di perbukitan, wanita mengenakan gaun putih dan pria jas hitam. Credit: pexels.com/Trung

Liputan6.com, Jakarta - Kunci hubungan langgeng sampai menikah merujuk pada faktor-faktor yang menjadi landasan kuat bagi pasangan untuk menjaga hubungan mereka dari awal hingga pernikahan. Drs. John dan Julie Schwartz Gottman menemukan bahwa salah satu kunci utama dalam menjaga hubungan yang langgeng adalah seberapa sering pasangan saling 'kembali' dan hadir satu sama lain dalam berbagai kondisi kehidupan, seperti dilansir dari CNBC Make It.

Mengetahui kunci hubungan langgeng sampai menikah sangat penting karena membantu pasangan memahami bahwa keberlangsungan hubungan tidak hanya tentang cinta, tetapi juga tentang komitmen aktif untuk hadir satu sama lain.

Studi dari Emory University menunjukkan bahwa waktu untuk saling mengenal adalah hal yang sangat penting dalam membangun hubungan yang langgeng. Ini menyoroti bahwa kesabaran dan investasi waktu dalam memahami pasangan dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun hubungan yang langgeng dan bermakna.

Menurut pandangan psikologi, ada beberapa kunci hubungan langgeng sampai menikah yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah menahan diri dari terlalu terlibat secara emosional terlalu cepat dalam hubungan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa pasangan yang terlalu sayang pada awal hubungan cenderung bercerai setelah menikah. Hal ini menegaskan bahwa keseimbangan antara kedalaman emosional dan stabilitas dalam hubungan sangat penting untuk memastikan keberlangsungan hubungan yang langgeng.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam kunci hubungan langgeng sampai menikah yang dimaksudkan melansir dari berbagai sumber, Kamis (18/4/2024).

1. Komunikasi yang Efektif

Ilustrasi teman menikah, pernikahan
Momen melempar bunga saat prosesi pernikahan. (Photo by Spora Weddings from Pexels)

Komunikasi yang efektif merupakan salah satu kunci utama dalam hubungan yang langgeng sampai menikah. Ini melibatkan kemampuan untuk terbuka, jujur, dan empati dalam berkomunikasi dengan pasangan. Komunikasi yang baik membantu dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan bersama, dan memperkuat ikatan emosional.

Contoh Praktik yang Benar: Mendengarkan dengan penuh perhatian, mengungkapkan perasaan secara jujur, dan memecahkan konflik secara konstruktif.

Contoh Praktik yang Salah: Mengabaikan perasaan pasangan, menyalahkan satu sama lain, atau menyimpan perasaan tanpa berkomunikasi.

2. Kepercayaan dan Kesetiaan

Kepercayaan dan kesetiaan adalah fondasi utama dalam hubungan yang langgeng. Pasangan yang saling percaya dan setia memiliki dasar yang kuat untuk membangun hubungan yang stabil dan bahagia. Ini melibatkan komitmen untuk tetap setia dan terbuka satu sama lain.

Contoh Praktik yang Benar: Menghormati privasi pasangan, memegang janji, dan tidak menyembunyikan hal-hal penting.

Contoh Praktik yang Salah: Menipu atau berselingkuh, membohongi pasangan, atau mengabaikan kebutuhan emosional pasangan.

3. Kehadiran Emosional

Kehadiran emosional mengacu pada kemampuan untuk hadir secara emosional dalam hubungan, baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan. Ini mencakup mendengarkan dengan empati, mendukung pasangan dalam situasi sulit, dan merayakan keberhasilan bersama. Kunci hubungan langgeng sampai menikah yang sering diabaikan.

Contoh Praktik yang Benar: Mendukung pasangan dalam masa sulit, merayakan pencapaian bersama, dan memberikan dukungan emosional secara konsisten.

Contoh Praktik yang Salah: Mengabaikan perasaan pasangan, menunjukkan ketidakpedulian terhadap masalah mereka, atau menyalahkan pasangan dalam situasi sulit.

 

4. Keterbukaan dan Keterlibatan

Keterbukaan dan keterlibatan adalah kunci untuk membangun kedalaman hubungan yang langgeng. Ini melibatkan berbagi pikiran, perasaan, dan harapan secara terbuka dengan pasangan, serta terlibat aktif dalam kehidupan satu sama lain.

Contoh Praktik yang Benar: Berbicara secara terbuka tentang impian dan tujuan hidup, terlibat dalam kegiatan bersama, dan membuat keputusan bersama.

Contoh Praktik yang Salah: Menyembunyikan informasi penting, tidak berpartisipasi dalam kehidupan pasangan, atau membuat keputusan tanpa konsultasi.

5. Pengelolaan Konflik

Konflik adalah bagian alami dari setiap hubungan, tetapi cara mengelolanya memengaruhi keberlangsungan hubungan. Pasangan yang mampu mengelola konflik secara sehat dan konstruktif memiliki kemungkinan lebih besar untuk mempertahankan hubungan yang langgeng. Ini kunci hubungan langgeng sampai menikah.

Contoh Praktik yang Benar: Berbicara secara terbuka tentang masalah, mencari solusi bersama, dan menghormati pendapat satu sama lain.

Contoh Praktik yang Salah: Memarahi atau menyalahkan pasangan, menghindari konfrontasi, atau membiarkan konflik tidak terselesaikan.

 

6. Adanya Kesamaan Nilai dan Tujuan

Ilustrasi pernikahan, menikah
Momen resepsi pernikahan berlangsung. (Photo by sergio souza from Pexels)

Kesamaan nilai dan tujuan antara pasangan sangat penting dalam membangun hubungan yang langgeng. Ketika pasangan memiliki visi yang sejalan dalam kehidupan, mereka cenderung lebih mudah menemukan kesepakatan dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang bersama-sama.

Contoh Praktik yang Benar: Membahas nilai-nilai penting dan tujuan hidup secara terbuka, bekerja sama untuk mencapai impian bersama, dan saling mendukung dalam pencapaian individu dan bersama.

Contoh Praktik yang Salah: Mengabaikan perbedaan nilai dan tujuan, memaksa pasangan untuk mengikuti keinginan sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau impian pasangan.

7. Saling Memberikan Penghargaan

Memberikan penghargaan dan penghargaan satu sama lain adalah bagian penting dari menjaga hubungan yang langgeng. Kunci hubungan langgeng sampai menikah ini mampu menciptakan iklim positif dalam hubungan, meningkatkan rasa percaya diri, dan memperkuat ikatan emosional antara pasangan.

Contoh Praktik yang Benar: Mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan secara teratur, memberikan pujian atas prestasi dan usaha, dan melakukan tindakan-tindakan kecil untuk menunjukkan bahwa pasangan dihargai.

Contoh Praktik yang Salah: Mengabaikan pencapaian pasangan, mengkritik tanpa memberikan pujian yang seimbang, atau tidak menghargai usaha yang dilakukan oleh pasangan.

8. Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Fleksibilitas dan adaptabilitas dalam hubungan memungkinkan pasangan untuk mengatasi perubahan dan tantangan yang muncul dalam kehidupan. Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru dan mengatasi perbedaan adalah kunci untuk mempertahankan hubungan yang langgeng.

Contoh Praktik yang Benar: Bersedia untuk mengubah rencana jika diperlukan, membuka diri untuk mencoba hal-hal baru, dan beradaptasi dengan perubahan dalam kehidupan secara bersama-sama.

Contoh Praktik yang Salah: Bersikeras pada kebiasaan atau rutinitas tertentu, menolak perubahan atau hal-hal baru, atau menyalahkan pasangan atas perubahan yang tidak diinginkan.

 

9. Keintiman Emosional dan Fisik

Keintiman emosional dan fisik adalahkunci hubungan langgeng sampai menikah. Ini melibatkan saling terbuka secara emosional, mendukung satu sama lain dalam momen-momen intim, dan merawat hubungan secara terus-menerus.

Contoh Praktik yang Benar: Menghabiskan waktu bersama secara berkualitas, melakukan kontak fisik yang memperkuat ikatan, dan berbagi perasaan dan pikiran secara terbuka.

Contoh Praktik yang Salah: Menjauhkan diri secara emosional, mengabaikan kebutuhan keintiman pasangan, atau menggunakan keintiman sebagai alat manipulasi atau kontrol.

10. Komitmen untuk Pertumbuhan Bersama

Komitmen untuk pertumbuhan bersama merupakan komitmen untuk terus berkembang sebagai individu dan sebagai pasangan. Kunci hubungan langgeng sampai menikah ini melibatkan dukungan satu sama lain dalam pencarian kebahagiaan dan pemenuhan diri, serta komitmen untuk terus memperbaiki hubungan.

Contoh Praktik yang Benar: Mendukung pertumbuhan pribadi pasangan, berpartisipasi dalam aktivitas yang memperkuat ikatan, dan membahas secara terbuka tentang harapan dan impian masa depan.

Contoh Praktik yang Salah: Menghalangi pertumbuhan pribadi pasangan, menghindari pembicaraan tentang masa depan, atau menunjukkan ketidakpedulian terhadap aspirasi pasangan.

11. Mengelola Stres Bersama

Mengelola stres bersama merupakan aspek penting dalam hubungan yang langgeng. Ketika pasangan dapat saling mendukung dan menghadapi tantangan hidup bersama-sama, mereka cenderung lebih kuat dan lebih dekat satu sama lain.

Contoh Praktik yang Benar: Membahas perasaan stres dengan pasangan, menawarkan dukungan emosional dan praktis dalam menghadapi tantangan, dan mencari solusi bersama untuk mengatasi stres.

Contoh Praktik yang Salah: Mengabaikan perasaan stres pasangan, menambahkan beban stres dengan konflik atau ketidaksetujuan, atau menarik diri saat pasangan membutuhkan dukungan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya