Tanda 24 Jam Sebelum Melahirkan yang Wajib Disimak Calon Ibu, Kontraksi dan Pecah Ketuban

Tanda jelas bahwa persalinan akan dimulai adalah ketika air ketuban pecah.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 25 Apr 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2024, 22:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Melahirkan
Antara persalinan tradisional dan modern, mana yang lebih baik? Yuk, simak penjelasan dr. Boyke! (Sumber Foto: elle.com)

Liputan6.com, Jakarta Saat masa mengandung, setiap calon ibu perlu memperhatikan tanda-tanda persalinan akan segera terjadi. Salah satu tanda 24 jam sebelum melahirkan adalah kontraksi yang semakin sering dan teratur. Calon ibu bisa memperhatikan frekuensi dan lamanya kontraksi. Jika kontraksi semakin sering dan lebih teratur, ini bisa menjadi tanda bahwa persalinan akan segera terjadi.

Tanda 24 jam sebelum melahirkan kedua adalah lendir serviks yang mulai keluar. Lendir serviks yang keluar berarti bahwa serviks mulai melebar dan mempersiapkan diri untuk proses persalinan. Selain itu, tanda lainnya adalah rasa tak enak di perut bagian bawah, atau sakit punggung yang semakin terasa.

Tanda 24 jam sebelum melahirkan yang umum dialami, yaitu memperhatikan apakah air ketuban sudah pecah atau tidak. Bila air ketuban sudah pecah, ini bisa menjadi tanda bahwa persalinan akan segera dimulai. Calon ibu juga perlu memperhatikan apakah ada perubahan pada pergerakan janin.

Mempelajari dan memahami tanda-tanda ini merupakan hal yang penting bagi calon ibu, dalam menjalani masa mengandung. Penting juga bagi calon ibu, mengikuti saran dan petunjuk dari dokter kandungannya, serta siapkan segala persiapan yang diperlukan untuk menyambut kelahiran sang buah hati.

Berikut ini tanda 24 jam sebelum melahirkan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/4/2024).

1. Nyeri Punggung Bagian Bawah

Air Ketuban Keruh Berbahaya Bagi Janin?
Air Ketuban Keruh Berbahaya Bagi Janin?

Selama perjalanan kehamilan, nyeri punggung adalah hal yang umum dialami oleh banyak wanita. Ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan persendian dan ligamen mengendur, serta peningkatan bobot perut yang menekan tulang belakang. Meskipun begitu, nyeri punggung menjelang persalinan sering kali memiliki karakteristik yang berbeda. Sensasi ini seringkali terasa lebih dalam, intens, dan mungkin menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Ketika persalinan sudah dalam jarak waktu 24-48 jam, nyeri tersebut bisa meningkat secara signifikan, terutama di bagian punggung bawah, dan bahkan menyebar ke daerah panggul. Perubahan posisi tubuh atau teknik kenyamanan seringkali tidak memberikan bantuan yang signifikan, dan rasa sakit tersebut mungkin terus terasa hingga setelah proses persalinan berakhir.

2. Pecah Ketuban

Tanda 24 jam sebelum melahirkan adalah pecah ketuban. Pecahnya kantung ketuban adalah salah satu tanda yang paling jelas bahwa persalinan sedang mendekat. Kantung ketuban berfungsi sebagai "pelindung" bagi bayi selama berada di dalam rahim, menyediakan lingkungan yang aman dan steril. Ketika kantung ini pecah, baik itu dengan cairan ketuban yang keluar secara tiba-tiba atau dalam jumlah yang lebih kecil, maka itu menandakan bahwa proses persalinan segera dimulai. Pecahnya kantung ketuban mengharuskan tindakan segera, baik itu untuk melanjutkan persalinan secara normal, maupun melakukan prosedur bedah seperti operasi caesar. Ini dilakukan untuk menghindari risiko keracunan air ketuban bagi bayi, dan untuk mengurangi kemungkinan infeksi yang dapat timbul akibat kondisi tersebut.

3. Kehilangan Sumbat Lendir

Sumbat lendir yang sering disebut sebagai "tanda lendir", adalah penutup alami yang berfungsi untuk melindungi rahim dari masuknya bakteri selama kehamilan. Saat persalinan semakin mendekat, sumbat lendir ini mulai mengendur dan akhirnya lepas dari leher rahim. Ini bisa terjadi beberapa minggu sebelum persalinan, namun seringkali terjadi beberapa hari atau bahkan jam sebelum proses persalinan dimulai. Kehilangan sumbat lendir bisa terjadi secara bertahap, atau dalam satu waktu dan ini seringkali disertai dengan sedikit darah. Warnanya bisa bervariasi dari bening hingga merah muda, dan bahkan terkadang terlihat seperti lendir darah. Meskipun hal ini bisa mengejutkan bagi beberapa ibu, namun ini adalah bagian alami dari persiapan tubuh untuk proses persalinan yang akan datang.

 

4. Penurunan Berat Badan

Induksi Persalinan
Ilustrasi Pemeriksaan Kehamilan Credit: pexels.com/Mart

Tanda 24 jam sebelum melahirkan adalah penurunan berat badan, di mana merupakan fenomena yang tidak biasa, namun terjadi pada sebagian ibu hamil. Biasanya, ini terjadi sekitar 1 hingga 2 hari sebelum proses persalinan dimulai. Penurunan berat badan ini biasanya berkisar antara 1 hingga 3 pon, terutama disebabkan oleh pengeluaran kelebihan cairan dari tubuh. Ini karena jumlah cairan ketuban mulai berkurang menjelang persalinan, dan adanya peningkatan frekuensi buang air kecil karena tekanan bayi pada kandung kemih. Selain itu, penurunan berat badan juga bisa terjadi karena perubahan posisi bayi yang lebih rendah, sehingga menekan kandung kemih dan memicu seringnya buang air kecil. Meskipun penurunan berat badan ini bisa menjadi indikator bahwa persalinan akan segera dimulai, namun penting untuk diingat bahwa setiap wanita berbeda-beda dan tidak semua akan mengalami hal yang sama.

5. Kontraksi Asli

Kontraksi Braxton Hicks yang sering disebut sebagai kontraksi palsu, mungkin sudah dirasakan oleh ibu hamil beberapa minggu atau bahkan bulan sebelum persalinan sebenarnya. Namun, kontraksi asli yang mendekati persalinan memiliki karakteristik yang berbeda. Mereka sering kali lebih kuat, lebih sering dan lebih lama daripada kontraksi palsu. Ketika kontraksi mulai terjadi secara teratur, yakni setiap 4 hingga 5 menit dan berlangsung selama beberapa menit, ini bisa menjadi tanda bahwa persalinan akan dimulai dalam waktu 1 hingga 2 hari.

6. Pelebaran Serviks

Selama pemeriksaan rutin menjelang persalinan, dokter akan memeriksa serviks untuk melihat seberapa lebar terbuka. Pelebaran serviks minimal 2 hingga 3 sentimeter sering menandakan, bahwa persalinan akan terjadi dalam waktu 24 hingga 48 jam. Meskipun serviks perlu berdilatasi setidaknya 10 sentimeter untuk memungkinkan kelahiran normal, namun pelebaran awal bisa menjadi indikator bahwa persalinan akan segera dimulai.

7. Ingin Terus Buang Air Kecil

Jenis-Jenis Induksi Persalinan
Ilustrasi Pemeriksaan Kehamilan Credit: pexels.com/Mart

Salah satu ciri yang sering dirasakan oleh ibu hamil yang mendekati persalinan, adalah dorongan yang terus-menerus untuk buang air kecil. Sensasi ini disebabkan oleh tekanan yang meningkat pada kandung kemih, yang biasanya terjadi karena posisi bayi yang terus menurun mendekati panggul. Jika Anda merasakan hal ini dan merasa terganggu oleh dorongan buang air kecil yang konstan, segera berkonsultasi dengan layanan kesehatan atau kunjungi Mitra Keluarga terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

8. Tekstur Feses yang Sedikit Lebih Cair

Selain gejala fisik yang dapat dirasakan, perubahan dalam tekstur feses juga bisa menjadi indikasi bahwa persalinan akan segera terjadi. Pengaruh dari hormon relaxin, yang bertugas mengendurkan otot panggul untuk mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan, juga dapat mempengaruhi konsistensi feses. Jika Anda mengalami feses yang sedikit lebih cair atau encer dari biasanya, ini mungkin merupakan tanda bahwa tubuh Anda mempersiapkan diri untuk melahirkan. Meskipun hal ini adalah hal yang normal, namun jika Anda mengalami diare dengan frekuensi buang air besar yang meningkat secara signifikan, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.

9. Perasaan Menjadi Lebih Emosional

Perjalanan kehamilan seringkali disertai dengan gejolak emosi yang kuat. Sangatlah wajar jika perasaan dan emosional ibu hamil terasa campur aduk. Ibu bisa dengan mudah menjadi sensitif terhadap berbagai hal, namun di sisi lain, juga bisa merasa sangat bersemangat dan antusias menyambut kedatangan sang buah hati. Variabilitas ini adalah hal yang normal selama periode kehamilan. Penting bagi ibu untuk mendapatkan dukungan dari keluarga dan rekan terdekat, dalam mengelola emosinya menjelang dan setelah melahirkan. Dukungan ini membantu menjaga keseimbangan emosi ibu, dan dapat membantu mencegah terjadinya baby blues atau gangguan suasana hati pasca persalinan.

10. Tiba-tiba Merasa Penuh Energi

Selain perubahan emosional yang terjadi, calon ibu seringkali juga merasakan lonjakan energi beberapa bulan sebelum persalinan. Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba, di mana ibu merasa sangat bersemangat dan penuh energi setelah periode istirahat. Sangat umum bagi ibu hamil untuk merasa terinspirasi untuk membersihkan rumah secara menyeluruh atau bahkan rutin melakukan aktivitas fisik sebagai bentuk persiapan menyambut kedatangan sang buah hati. Lonjakan energi ini bisa menjadi bagian dari persiapan mental dan fisik ibu untuk menghadapi proses persalinan yang akan datang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya