Menelusuri Arti Wir, Kata Ganti Orang yang Kerap Jadi Sapaan di TikTok

Arti Wir kemudian banyak dicari oleh orang baru pertama kali mengetahuinya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 12 Jul 2024, 15:40 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 15:40 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi aplikasi TikTok. (dok. pexels/cottonbro)

Liputan6.com, Jakarta Media sosial telah menghadirkan banyak hal baru dalam kehidupan, tanpa terkecuali kemunculan tren istilah maupun bahasa baru. Salah satu contoh yang sedang populer adalah istilah "Wir". para pengguna media sosial seperti TikTok, mungkin akan menemukan beberapa unggahan yang menggunakan kata Wir dalam keterangannya. Tapi apa sebenarnya arti Wir?

Istilah ini sering kali digunakan oleh para kreator konten sebagai sapaan, seolah-olah sedang mengajak berbicara seseorang. Misalnya, dalam kalimat "Ya udah sih, Wir," yang menunjukkan penggunaan Wir sebagai sapaan kepada seseorang. Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial, terutama platform seperti TikTok, berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bahasa gaul. Arti Wir kemudian banyak dicari oleh orang baru pertama kali mengetahuinya. 

Kulturisasi bahasa yang terjadi di masyarakat, dipercepat oleh keberadaan media sosial. Hal ini menyebabkan istilah-istilah baru seperti Wir dengan cepat menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari. Berikut ulasan lebih lanjut tentang arti Wir yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (12/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Arti Wir di Media Sosial

Ilustrasi TikTok
Ilustrasi TikTok. (dok. Unsplash.com/@franckinjapan)

Istilah "wir" yang sering muncul dalam percakapan di media sosial, khususnya TikTok, memiliki beragam arti yang tidak terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Istilah ini telah menarik perhatian banyak warganet karena penggunaannya yang semakin meluas. Berikut adalah beberapa pengertian "wir" yang beredar di kalangan warganet. 

1. Wir Akronim dari Jawir

Salah satu pendapat yang beredar menyebutkan bahwa "wir" adalah akronim dari "Jawir," yang merupakan singkatan dari "Jawa Ireng," atau 'Jawa Hitam'. Istilah ini sudah lama digunakan sebagai julukan bagi masyarakat orang Jawa, terutama mereka yang memiliki logat kental atau berbicara medok. 

Dalam konteks ini, "Jawir" bisa menjadi istilah yang netral, sekadar pengganti nama atau julukan, tetapi bisa juga mengandung konotasi negatif ketika digunakan untuk memanggil orang Jawa yang perilakunya menyebalkan. Jadi, "Jawir" atau "wir" dalam konteks ini bisa menjadi pelampiasan kekesalan seseorang terhadap perilaku orang lain yang membuat mereka jengkel.

2. Wir sebagai Singkatan dari Warga Indonesia Raya

Ada juga yang berpendapat bahwa "wir" merupakan singkatan dari "Warga Indonesia Raya". Dalam konteks ini, "wir" digunakan sebagai sapaan kepada sesama orang Indonesia. Penggunaannya mirip dengan sapaan "guys" atau "warga +62" yang sering digunakan di media sosial. 

Misalnya, dalam kalimat "Gas lah, wir" atau "Ibaratnya gini, wir," kata "wir" digunakan untuk menunjukkan keakraban dan solidaritas di antara warga Indonesia. Sapaan ini menunjukkan bagaimana bahasa gaul terus berkembang dan disesuaikan dengan identitas dan kebersamaan dalam komunitas tertentu.

3. Wir sebagai Sapaan untuk Penggemar EXO

Selain dua pengertian di atas, ada juga pengertian yang mengaitkan "wir" dengan penggemar boy group KPop EXO. Beberapa EXO-L, nama penggemar grup EXO, mengira "wir" berasal dari kata "wirawan," yang merupakan plesetan dari slogan EXO "We Are One" atau 'Kita Adalah Satu'. 

Dalam konteks ini, "wirawan" digunakan sebagai ungkapan kekompakan dan persatuan di antara penggemar EXO. Misalnya, seorang warganet berkata, "Gue taunya wir 'wirawan EXO saranghaja'," yang menunjukkan bahwa istilah ini memiliki makna khusus dan digunakan untuk menyatukan penggemar EXO di seluruh dunia.

Dari beragam pengertian tersebut, terlihat bahwa arti Wir memiliki makna yang fleksibel dan konteks penggunaan yang bervariasi, tergantung pada komunitas dan situasi sosial yang ada di media sosial. Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial memainkan peran penting dalam perkembangan bahasa gaul dan istilah-istilah baru yang cepat menyebar di kalangan pengguna. 

Perkembangan istilah seperti "wir" mencerminkan dinamika sosial dan budaya yang sedang berlangsung, di mana bahasa terus berkembang dan berubah sesuai dengan tren dan kebutuhan komunikasi di masyarakat. Media sosial tidak hanya menjadi platform untuk berbagi konten, tetapi juga menjadi sarana bagi evolusi bahasa dan budaya populer.


Penggunaan Kata

Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Kata "wir" sering digunakan dalam berbagai konteks percakapan di media sosial, terutama untuk menerima suatu pernyataan, kondisi, atau situasi tertentu. Berikut beberapa contoh penggunaannya.

Contoh 1

A: “Minggu depan Tulus konser nih di Jakarta, nonton enggak lo?”

B: “Ya kali enggak nonton, wir.”

Contoh 2

C: “Lo selalu dengerin temen lo curhat, tapi pas lo butuh mereka malah enggak ada.”

D: “Yaudah sih, wir. Biarin aja.”

Contoh 3

E: “Lo mau denger cerita gue enggak?”

F: “Cepet, wir, sebelum dosen masuk.”


Istilah Bahasa Gaul Lainnya di TikTok

Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)
Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Selain kata “wir," terdapat beberapa istilah bahasa gaul lain yang kerap digunakan di media sosial Indonesia, khususnya di TikTok. Berikut adalah beberapa contohnya:

  1. TBL: Takut Banget Lho
  2. Pick Me: Istilah yang merujuk pada seseorang yang mengaku dirinya berbeda dan tidak seperti orang pada umumnya.
  3. OVT: Overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebih.
  4. Red Flag: Tanda untuk seseorang yang tidak cocok dengan Anda, tidak Anda sukai, dan merasa terganggu dengan perilakunya.
  5. Yellow Flag: Dalam sebuah hubungan, istilah ini ditunjukkan pada sesuatu yang harus diwaspadai. Bisa saja masalahnya terlihat sepele namun bisa menimbulkan hal serius.
  6. Green Flag: Merujuk pada hal-hal baik yang disukai dalam hubungan.
  7. Cringe: Perasaan geli, takut, malu, dan lainnya dalam konotasi negatif.
  8. POV: Singkatan dari point of view.
  9. VT: Singkatan dari "video TikTok".
  10. IB: Singkatan dari "Inspired by" atau 'terinspirasi dari'.
  11. NT: Singkatan dari "nice try".
  12. JJ: Singkatan dari "Jedag Jedug".
  13. DC: Bisa berarti dance, dance cover, dance challenge, dance compilation, ataupun dance credit.
  14. NBL: Singkatan dari "Ngakak Banget Loch".
  15. YGY: Singkatan dari "Ya Guys Ya" atau "Ya Gaes Ya".
  16. YTTA: Singkatan dari "Yang Tau Tau Aja".

Istilah-istilah ini menunjukkan bagaimana bahasa gaul terus berkembang di kalangan pengguna media sosial, menciptakan kata-kata dan frasa baru yang mencerminkan dinamika komunikasi modern.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya