Hari-Hari Terakhir Hamzah Haz Sebelum Meninggal, Jejak Akhir Sang Wakil Rakyat

Mantan Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz meninggal di Jakarta pada Rabu pagi, 24 Juli 2024.

oleh Laudia Tysara diperbarui 24 Jul 2024, 17:23 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 17:05 WIB
SBY hingga Megawati Hadiri Pemakaman BJ Habibie di TMP Kalibata
Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz (tengah) memberi hormat saat menghadiri pemakaman Presiden ke-3 RI BJ Habibie di TMP Kalibata, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Habibie dikebumikan di sebelah makam istri tercinta, Ainun Aini. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Suasana hening menyelimuti kediaman Hamzah Haz di Jalan Tegalan, Matraman, Jakarta pada Rabu pagi, 24 Juli 2024. Wapres Hamzah Haz meninggal dunia, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan bangsa Indonesia.

Pria kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat ini mengembuskan napas terakhirnya di usia 84 tahun, mengakhiri perjalanan hidupnya yang penuh dedikasi untuk negara.

Melansir dari Merdeka.com, keluarga membawa Hamzah Haz ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) Jakarta pagi itu.

Salah seorang kerabat Tamliha, mengungkapkan, "Karena keluarga tidak mau berisiko, maka dibawa ke RSPAD." Keputusan ini diambil setelah kondisi kesehatan Hamzah Haz menurun dalam beberapa hari terakhir.

Namun, detik-detik terakhir Wapres Hamzah Haz meninggal dunia ternyata terjadi di kediamannya. Putra keempat Hamzah, Agus Haz, mengisahkan momen tersebut.

"Saya persis ada kegiatan di luar, langsung saya ditelpon sama adik saya kalau Bapak sudah jatuh aja gitu. Saya katakan 'coba jangan dulu dilakukan apa-apa tunggu saya datang'. Kalau saya perhatikan, Bapak dalam keadaan mungkin dalam waktu bangun tidur mau salat duha," ujarnya kepada media di kediamannya di Matraman, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2024).

Agus Haz menambahkan bahwa ayahnya biasa memegang lemari saat hendak melakukan salat duha. Ia menduga jangkauan pegangannya terlalu jauh yang membuat Hamzah terjatuh.

Ia menegaskan bahwa malam sebelumnya, tidak ada tanda-tanda sakit pada ayahnya.

Berikut Liputan6.com ungkap kisah lengkapnya, Rabu (24/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hamzah Haz Meninggal Dunia di RSPAD

Djan Faridz dan Hamzah Haz Kompak Jenguk SDA di Rutan KPK
Mantan Ketum PPP Hamzah Haz juga terlihat mendatangi gedung KPK, Jakarta, Senin (27/4/2015). Mantan wapres RI itu mengaku kedatangannya untuk menjenguk mantan Ketum PPP, Suryadharma Ali (SDA). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Setibanya di RSPAD, tim dokter kepresidenan segera melakukan pemeriksaan menyeluruh. Namun takdir berkata lain. Wapres Hamzah Haz meninggal dunia telah dinyatakan oleh tim medis.

Tamliha menerangkan, "Setelah diperiksa oleh dokter kepresidenan ternyata denyut nadi dan napas beliau sudah hilang."

Kabar duka ini menyebar dengan cepat. Dalam hitungan menit, rumah duka di Jalan Tegalan mulai dipadati oleh para pelayat. Tokoh-tokoh nasional berdatangan, termasuk Presiden Joko Widodo yang tiba sekitar pukul 13.17 WIB. Suasana haru dan duka terasa kental, menggambarkan besarnya penghormatan terhadap sosok Hamzah Haz.

Melansir dari Antara, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi, mengonfirmasi kepergian mantan ketua umum partainya itu.

"Ya," ucapnya singkat saat dihubungi, mewakili kesedihan seluruh kader PPP. Wapres Hamzah Haz meninggal dunia.

Jenazah Hamzah Haz kemudian dimandikan dan disemayamkan di lantai dua rumahnya. Suasana khidmat menyelimuti prosesi persiapan pemakaman. Mobil jenazah dari Komando Garnisun Tetap (Kogartap) TNI I/Jakarta telah disiapkan, menanti untuk membawa jasad sang negarawan ke peristirahatan terakhirnya di Bogor, Jawa Barat.

Jenazah dishalatkan di masjid yang dibangun Hamzah Haz di Jalan Nenas, Bogor. Ribuan pelayat memadati area masjid, memberikan penghormatan terakhir. Doa-doa dipanjatkan, mengiringi kepergian sang negarawan.


Sosok Hamzah Haz

20161116-PPP-kubu-hamzah-Haz-gandeng-Anies-Baswedan-HA1
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan bersalaman dengan mantan Wakil Presiden RI Hamzah Haz yang juga merupakan tokoh PPP saat melakukan kunjungannya, Jakarta, Rabu (16/11). (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Hamzah Haz meninggal, meninggalkan jejak panjang dalam sejarah politik Indonesia. Lahir di Ketapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940, Hamzah memulai perjalanan hidupnya sebagai seorang anak daerah yang penuh ambisi dan dedikasi.

Sejak muda, ia telah menunjukkan bakat kepemimpinan yang kelak mengantarkannya ke puncak karier politik nasional.

Melansir dari laman Perpustakaan Nasional atau Perpusnas, jiwa organisasi Hamzah mulai terasah sejak bangku SMP. Pengalaman berorganisasi ini menjadi modal berharga baginya untuk terjun ke dunia yang lebih luas. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak pada 1961, Hamzah memulai kariernya sebagai wartawan di surat kabar Bebas, Pontianak.

Semangat aktivisme Hamzah semakin menguat saat ia menempuh pendidikan tinggi. Di bangku kuliah, ia mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan terpilih menjadi ketuanya. Hamzah Haz meninggal dengan meninggalkan kenangan sebagai sosok yang aktif dalam gerakan mahasiswa, menjadi cikal bakal kepemimpinannya di masa depan.

Tahun 1965 menjadi titik balik dalam hidup Hamzah. Ia kembali ke Pontianak dan melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, mengambil jurusan ekonomi perusahaan. Di luar kampus, Hamzah terpilih sebagai Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak, mewakili suara Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat. Peran-peran ini semakin mengasah kemampuan politiknya.

 


Perjalanan Politik Hamzah Haz

Mantan Wapres Hamzah Haz Kembali Jenguk Fuad Amin di Rutan KPK
Mantan Wapres Hamzah Haz seusai mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/4/2015). Mantan Ketum PPP itu kembali menjenguk mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron di rutan KPK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Perjalanan politik Hamzah semakin mantap ketika ia bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPW NU Kalimantan Barat, membangun jaringan dan pengaruh yang kuat di kalangan umat Islam. Hamzah Haz meninggal dengan warisan politik yang kuat di lingkungan NU dan organisasi Islam lainnya.

Tahun 1971 menjadi tonggak penting dalam karier politik Hamzah. Ia terpilih mewakili NU di gedung DPR/MPR Senayan. Setelah NU berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah konsisten mewakili PPP di parlemen. Dedikasi dan kepiawaiannya dalam berpolitik mengantarkannya menjadi salah satu tokoh kunci di PPP.

Puncak karier politik Hamzah terjadi pada akhir tahun 1998, ketika ia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PPP. Kepemimpinannya di PPP membuka jalan bagi posisi-posisi strategis di pemerintahan.

Hamzah Haz meninggal setelah pernah menjabat sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di era Presiden BJ Habibie dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan di era Presiden Abdurrahman Wahid.

 

 


Hamzah Duduki Kursi Wakil Presiden ke-9 RI

Tokoh Hadiri Pelantikan Anggota DPR
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bersama mantan wakil Presiden, Try Sutrisno dan mantan wakil presiden, Hamzah Haz menghadiri pelantikan anggota DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Masih melansir dari sumber yang sama, karier politik Hamzah mencapai puncaknya pada 26 Juli 2001, ketika ia terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kesembilan, mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri.

Posisi ini menjadi bukti pengakuan atas kiprahnya yang panjang dalam dunia politik nasional. Hamzah Haz meninggal dengan meninggalkan warisan sebagai salah satu tokoh politik senior yang disegani di Indonesia.

Hamzah Haz akan selalu dikenang sebagai sosok politisi yang memiliki integritas dan dedikasi tinggi terhadap bangsa dan negara. Perjalanan hidupnya dari seorang anak daerah hingga menjadi orang nomor dua di republik ini menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Meski kini Hamzah Haz meninggal, namanya akan tetap terukir dalam sejarah politik Indonesia sebagai salah satu negarawan yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan demokrasi di tanah air.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya