Liputan6.com, Jakarta Kucing, sebagai salah satu peliharaan favorit banyak orang, memiliki cara unik dalam berkomunikasi dengan pemiliknya. Salah satu cara mereka menyampaikan pesan adalah melalui berbagai jenis suara kucing. Setiap suara kucing memiliki makna dan tujuan tertentu, yang bisa sangat berbeda tergantung pada situasi dan kebutuhan mereka. Namun, banyak pemilik kucing yang belum sepenuhnya memahami arti dari berbagai suara ini.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas jenis-jenis suara kucing yang sering terdengar di sekitar kita. Kita akan mengupas berbagai jenis suara kucing dan apa yang sebenarnya ingin mereka sampaikan melalui suara-suara tersebut. Apakah suara kucing yang Anda dengar menandakan kebahagiaan, kelaparan, atau mungkin sesuatu yang lain? Temukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dengan memahami lebih dalam tentang bahasa suara kucing.
Dengan memahami arti di balik suara-suara ini, Anda bisa lebih mudah merespons kebutuhan dan perasaan kucing Anda. Jadi, jika Anda penasaran tentang makna di balik setiap suara kucing yang sering Anda dengar, penjelasan ini akan memberikan informasi yang menarik dan bermanfaat.
Advertisement
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber jenis-jenis suara kucing dan artinya, pada Rabu (7/8).
1. Meowing
Suara kucing yang paling sering terdengar adalah meowing, atau mengeong. Suara ini memiliki berbagai makna tergantung pada nada, panjang, dan konteksnya. Meowing pendek dan bernada tinggi biasanya digunakan oleh kucing untuk menyapa pemiliknya, meminta perhatian, atau menunjukkan rasa puas dan bahagia. Ini sering terdengar saat kucing bertemu dengan pemiliknya setelah lama tidak bertemu atau saat mereka ingin berinteraksi.
Di sisi lain, meowing yang lebih panjang dan berlarut-larut bisa menunjukkan bahwa kucing merasa lapar, kesepian, atau bahkan sakit. Suara ini sering kali menjadi tanda bahwa kucing memerlukan sesuatu atau merasa tidak nyaman. Penting bagi pemilik untuk memperhatikan nada dan panjang suara meowing kucing mereka, karena perubahan dalam suara ini bisa menjadi indikator masalah kesehatan atau kebutuhan yang mendesak.
2. Purring
Purring, atau dengkuran, adalah suara rendah berirama yang dihasilkan kucing tanpa membuka mulutnya. Suara ini terdengar seperti deru "mesin" yang berasal dari dalam tubuh kucing. Biasanya, purring menunjukkan bahwa kucing merasa bahagia dan nyaman. Kucing sering mengeluarkan suara purring saat mereka sedang makan, bersantai, atau saat mereka dielus dan disikat. Ini adalah cara mereka mengekspresikan kepuasan dan rasa nyaman mereka.
Namun, purring juga bisa terjadi ketika kucing merasa stres atau sakit. Dalam beberapa kasus, suara purring berfungsi sebagai mekanisme penenang diri, membantu kucing merasa lebih tenang dan mengurangi ketidaknyamanan. Jadi, meskipun purring umumnya merupakan tanda positif, penting juga untuk memperhatikan konteks dan perilaku kucing secara keseluruhan untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami masalah kesehatan.
Advertisement
3. Hissing
Hissing, atau mendesis, adalah suara yang dihasilkan kucing ketika mereka merasa terancam atau dalam situasi stres. Suara ini sering kali disertai dengan tindakan fisik, seperti membuka mulut lebar-lebar dan menunjukkan taringnya. Mendesis merupakan bentuk peringatan dari kucing, memberi sinyal bahwa mereka merasa tidak nyaman atau ingin menjaga jarak.
Kucing dapat mendesis ketika merasa terganggu, misalnya saat mereka sedang bermain dan merasa terlalu banyak diganggu atau terlalu intens. Selain itu, hissing juga bisa terjadi jika kucing merasa tidak nyaman dengan interaksi manusia, seperti saat seseorang mengelus bagian ekor atau cakarnya. Dalam situasi seperti ini, hissing adalah cara kucing untuk mengungkapkan ketidaknyamanan mereka dan meminta agar tindakan tersebut dihentikan.
4. Growling
Growling, atau geraman, adalah suara rendah dan bergetar yang dikeluarkan kucing sebagai bentuk peringatan kepada lawannya. Suara ini biasanya terdengar sebelum kucing terlibat dalam perkelahian atau saat mereka merasa terancam oleh kehadiran kucing lain atau hewan lain di sekitarnya.
Saat kucing merasa semakin terancam, nada growling cenderung semakin tinggi, menandakan tingkat ancaman atau stres yang lebih besar. Growling sering kali disertai dengan bahasa tubuh tambahan, seperti punggung yang melengkung dan bulu ekor yang mengembang. Tindakan ini merupakan bentuk komunikasi visual dan vokal yang menunjukkan kesiapan kucing untuk bertindak jika merasa terancam lebih lanjut. Dalam situasi seperti ini, growling berfungsi sebagai sinyal kepada lawan bahwa kucing siap untuk mempertahankan diri dan menghindari konflik lebih lanjut.
5. Mewling
Mewling adalah jenis vokalisasi yang biasanya dikeluarkan oleh anak kucing yang berusia di bawah satu bulan. Suara ini sering digambarkan sebagai tangisan lembut dan bernada tinggi, mirip dengan suara anak bayi yang menangis. Mewling ini berfungsi untuk menarik perhatian induknya, terutama ketika anak kucing merasa lapar atau tersesat jauh dari tempat tidurnya. Selama masa awal kehidupan mereka, mewling adalah cara utama anak kucing untuk mengungkapkan kebutuhan mereka dan mendapatkan perhatian serta perawatan dari induknya.
Karakteristik suara mewling ini menunjukkan ketergantungan anak kucing pada induknya dan kebutuhan akan dukungan untuk bertahan hidup. Kucing dewasa tidak menggunakan suara ini, karena mewling adalah suara khas anak kucing dalam tahap perkembangan awalnya.
6. Yowling
Yowling adalah suara mengeong dengan nada dan volume yang tinggi, sering kali terdengar terus-menerus. Pada kucing yang belum disteril, yowling sering diartikan sebagai panggilan kawin, di mana kucing betina yang sedang estrus (masa birahi) mengeluarkan suara ini untuk menarik perhatian kucing jantan.
Namun, yowling juga bisa menandakan bahwa kucing sedang mengalami kesusahan atau ketidaknyamanan. Hal ini dapat terjadi ketika kucing merasa sakit, stres, ketakutan, atau kesepian. Kucing yang berusia tua atau kucing senior juga dapat mengeluarkan suara ini sebagai indikasi gangguan kognitif, seperti demensia, yang memengaruhi fungsi mental mereka. Dalam kasus seperti ini, yowling bisa menjadi tanda bahwa kucing memerlukan perhatian medis atau perubahan dalam lingkungan mereka untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Advertisement
7. Trilling
Trilling adalah suara khas yang merupakan kombinasi dari meowing dan purring. Suara ini ditandai dengan dengkuran yang naik turun dengan nada meninggi dan biasanya berlangsung kurang dari satu detik. Trilling sering kali terdengar lembut dan bergetar, dan memiliki beberapa fungsi komunikasi yang penting.
Menurut The Humane Society, suara trilling pada anak kucing adalah cara induk kucing untuk memanggil anak-anaknya, misalnya untuk mengarahkan mereka menuju tempat makan atau untuk mengikuti induk. Suara ini memudahkan induk untuk memastikan bahwa anak-anaknya tetap bersama mereka dan tidak terpisah.
Pada kucing dewasa, trilling juga digunakan untuk menyapa kucing lain atau manusia. Ini bisa menjadi tanda bahwa kucing merasa senang melihat Anda atau ingin menjalin interaksi sosial dengan Anda. Trilling berfungsi sebagai bentuk salam yang ramah dan menandakan bahwa kucing merasa nyaman dan ingin berkomunikasi dengan Anda.
8. Caterwauling
Caterwauling adalah suara yang sering digambarkan sebagai rengekan keras dan panjang yang umumnya dilakukan oleh kucing betina selama masa birahi untuk menarik perhatian calon pasangan mereka. Suara ini memiliki nada yang sangat menonjol dan bisa sangat mengganggu bagi manusia, terutama ketika terdengar di malam hari.
Namun, caterwauling tidak hanya terjadi selama masa birahi. Ketika ditujukan kepada manusia, suara ini dapat digunakan oleh kucing untuk mengungkapkan rasa sakit, ketidaknyamanan, atau kebutuhan mendesak akan perhatian. Ini adalah salah satu cara kucing menunjukkan bahwa mereka memerlukan bantuan atau perhatian ekstra dari pemiliknya.
Penting untuk memperhatikan tidak hanya suara caterwauling, tetapi juga bahasa tubuh kucing, seperti gerakan mata, telinga, dan ekor, untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang kebutuhan dan perasaan kucing Anda. Dengan memahami makna di balik suara dan perilaku ini, Anda dapat merespons dengan lebih tepat dan membangun komunikasi yang lebih baik dengan hewan peliharaan Anda.
9. Chirping
Chirping, atau chirrup, adalah jenis suara yang dihasilkan kucing ketika mereka melihat sesuatu yang menarik, seperti calon mangsa. Suara ini sering kali terdengar seperti kicauan burung atau geraman lembut, dan biasanya muncul saat kucing melihat burung kecil di luar jendela atau cicak di dinding rumah.
Chirping menggambarkan kegembiraan dan antusiasme kucing ketika mereka memandang objek yang menarik perhatian mereka. Namun, di balik suara chirping ini juga terdapat rasa frustrasi, karena kucing tidak dapat mencapai atau menangkap mangsa tersebut. Suara ini bisa dianggap sebagai manifestasi dari keinginan kucing untuk berburu, menunjukkan minatnya terhadap sesuatu yang tidak dapat dijangkaunya.
10. Chattering
Chattering adalah suara unik yang dihasilkan kucing ketika mereka menggerakkan rahangnya dengan cepat, menciptakan efek bunyi yang khas. Perilaku ini sering terlihat ketika kucing sedang memandang mangsa yang berada di dekat mereka, seperti burung atau hewan kecil lainnya.
Suara chattering ini biasanya merupakan bagian dari taktik berburu kucing. Kucing menggunakan suara ini sebagai cara untuk memikat mangsanya agar tidak melarikan diri dan mendekat. Selain itu, chattering juga dapat menjadi bentuk ekspresi frustrasi kucing jika mereka merasa tidak bisa mencapai mangsa mereka. Suara ini merupakan indikasi bahwa kucing sangat terfokus dan berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan perhatian atau mendekatkan diri pada targetnya.
Advertisement