Kenali 3 Tanda Anemia yang Harus Diperhatikan dan Cara Mengatasinya

Anemia sering kali tidak disadari karena gejalanya dapat muncul secara perlahan dan mirip dengan kondisi lain.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 09 Agu 2024, 11:11 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2024, 11:11 WIB
Laki-laki di meja makan
Saat berpuasa, badan sering terasa lemas. (Foto: Pexels/Andrew Neel)

Liputan6.com, Jakarta Anemia sering kali tidak disadari karena gejalanya dapat muncul secara perlahan dan mirip dengan kondisi lain. Salah satu tanda awal yang paling umum adalah kelelahan berlebihan. Jika merasa lelah meski setelah cukup tidur atau merasa lemah secara fisik, ini bisa menjadi indikasi anemia. Kelelahan terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen akibat rendahnya kadar hemoglobin dalam darah, yang mengakibatkan penurunan energi dan stamina.

Tanda lainnya adalah kulit pucat dan kuku yang rapuh. Kulit yang tampak lebih pucat dari biasanya dan kuku yang mudah patah bisa menunjukkan bahwa tubuh kekurangan sel darah merah sehat. Warna kulit yang pucat dan kuku yang rapuh disebabkan oleh kurangnya sel darah merah yang diperlukan untuk membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, sehingga mempengaruhi penampilan fisik dan kekuatan tubuh.

Untuk mengatasi anemia, langkah pertama adalah meningkatkan asupan makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, ikan, dan sayuran hijau. Selain itu, mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin C seperti jeruk atau stroberi dapat membantu penyerapan zat besi. Jika anemia disebabkan oleh kekurangan vitamin atau masalah kesehatan lainnya, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan suplemen yang sesuai atau perawatan medis yang dibutuhkan.

Dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa tanda anemia dan cara mengatasinya, Jum'at (9/8/2024).

Gejala Anemia yang Harus Diketahui

Ilustrasi sakit kepala, pusing, pening
Ilustrasi sakit kepala, pusing, pening. (Photo by Andrea Piacquadio from Pexels)

Gejala anemia bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa gejala umum anemia yang sering dialami:

  1. Kelelahan dan Kelemahan: Salah satu gejala paling umum dari anemia adalah kelelahan yang berlebihan. Penderita anemia sering merasa lelah dan kurang bertenaga meskipun sudah cukup tidur. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
  2. Kulit Pucat dan Kuku Rapuh: Kulit yang tampak lebih pucat dari biasanya dan kuku yang mudah patah atau rapuh juga bisa menjadi tanda anemia. Kekurangan sel darah merah dapat mengurangi warna alami kulit dan memperlemah kesehatan kuku.
  3. Sesak Napas dan Pusing: Anemia yang lebih parah dapat menyebabkan sesak napas atau pusing. Ketika kadar oksigen dalam darah rendah, tubuh harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan cukup oksigen, yang dapat menyebabkan perasaan sesak napas, pusing, atau bahkan pingsan dalam kasus yang ekstrem.
  4. Jantung Berdebar: Anemia dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur atau lebih cepat dari biasanya.
  5. Sakit Kepala dan Gangguan Konsentrasi: Kekurangan oksigen di otak akibat anemia bisa menyebabkan sakit kepala dan gangguan konsentrasi. Penderita mungkin merasa sulit berkonsentrasi atau mengalami kebingungan ringan.

Jika mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Anemia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan nutrisi, penyakit kronis, atau gangguan hematologi, sehingga penanganannya harus disesuaikan dengan penyebabnya.

Cara Mengatasi Anemia

Ilustrasi badan lemas, lesu, tidak bersemangat
Ilustrasi badan lemas, lesu, tidak bersemangat. (Photo cookie_studio Copyright by Freepik)

Mengatasi anemia memerlukan pendekatan yang tergantung pada penyebabnya. Langkah pertama adalah meningkatkan asupan zat besi melalui diet yang kaya akan makanan seperti daging merah, hati, ikan, dan sayuran hijau, serta sumber zat besi non-hewani seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.

Menggabungkan makanan tinggi vitamin C, seperti jeruk dan stroberi, dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Jika anemia disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat, suplemen atau makanan seperti daging, telur, produk susu, dan sereal yang diperkaya dapat menjadi solusi.

Untuk anemia yang lebih kompleks atau kronis, perawatan medis seperti transfusi darah, terapi hormon, atau obat-obatan mungkin diperlukan. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan penyebab anemia dan mendapatkan perawatan yang sesuai. Penanganan yang tepat tidak hanya membantu mengatasi gejala tetapi juga mencegah komplikasi jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya