Liputan6.com, Jakarta Tsania Marwa akhirnya mencoba untuk bersikap ikhlas dalam menghadapi permasalahan hak asuh anak-anaknya yang hingga kini belum terselesaikan. Seperti yang diketahui, Tsania telah mendapatkan hak asuh anak sejak tahun 2019.
Keputusan tersebut telah diperkuat oleh putusan pengadilan. Namun, hingga saat ini kedua buah hatinya masih diasuh oleh Atalarik Syach. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (15/8/2024) Tsania pun mengaku mengalami kesulitan untuk bertemu dengan anak-anaknya dalam beberapa kesempatan.
Baca Juga
Salah satu kesulitan yang dirasakannya adalah memberikan hadiah setiap kali ulang tahun kedua buah hatinya, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira. Selama 7 tahun, Tsania terus mengumpulkan kado-kado tersebut.
Advertisement
Namun, kini mantan istri Atalarik Syach itu berusaha untuk merelakan. Ia pun membuka kado-kado yang selama ini disimpannya, karena kemungkinan ia masih belum bisa bertemu dengan anak-anaknya.
"Tujuh tahun beliin anak-anak hadiah dengan harapan bisa kasih karena mereka balik, akhirnya nyerah juga. Aku memutuskan untuk 'let it go', ikhlasin saja, pasrahin saja," kata Tsania Marwa.Â
1. Berharap kembali
Sebagai seorang ibu, Tsania Marwa selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, meskipun kini mereka tidak lagi bersamanya. Setiap kali anak-anaknya berulang tahun, Tsania selalu membelikan hadiah spesial untuk mereka.
Namun, banyak dari hadiah-hadiah tersebut tak pernah sampai ke tangan kedua buah hatinya. Disimpan selama tujuh tahun lamanya, akhirnya hadiah-hadiah itu dibuka oleh Tsania sendiri.
"Saya mengumpulkan kado-kado ini selama tujuh tahun dengan harapan mereka akan kembali dan hadiah-hadiah ini bisa menjadi sambutan hangat di rumah. Jadi, mereka tahu bahwa saya selalu mengingat mereka," ungkap Marwa dalam sebuah komentar.
Advertisement
2. Tak mau meratapi
Hingga saat ini, Tsania Marwa masih menghadapi rintangan dari mantan suaminya, Atalarik Syach, yang menghalangi dirinya untuk bertemu dengan anak-anak mereka. Sebagai seorang ibu, Tsania tak kuasa menahan air mata karena tidak bisa bebas bertemu dan memberikan kasih sayang kepada buah hatinya.
Namun demikian, Tsania tidak ingin terus-menerus tenggelam dalam kesedihan. "Menangis adalah HAK.. Meratapi adalah PILIHAN," tegasnya.
3. Tak leluasa
Karena keterbatasan waktu dan lokasi pertemuan, Tsania Marwa tidak selalu bisa membawa kado untuk anak-anaknya ke mana-mana. Tsania Marwa menjelaskan bahwa ia hanya bisa bertemu dengan buah hatinya di sekolah, tepatnya saat jam istirahat.
"Karena tidak etis dan saya juga tidak tahu siapa yang menjemput mereka di sekolah, apakah mereka diizinkan atau tidak untuk membawa pulang barang dari saya," tambah Marwa.
Advertisement
4. Jadi bukti kelak
Dengan penuh cinta, Tsania Marwa merekam momen istimewa saat ia membuka beberapa kado untuk anak-anaknya. Video tersebut kemudian ia unggah di akun media sosialnya. Tsania memiliki alasan yang sangat menyentuh di balik tindakannya ini. Ia ingin menunjukkan bahwa sebagai seorang ibu, ia selalu mengingat dan menghargai anak-anaknya.
"Ini adalah bentuk dokumentasi untuk anak-anak di masa depan dan juga sebagai penyemangat bagi semua ibu hebat di luar sana," ujarnya dengan penuh haru.
5. Berusaha Bangkit
Tsania Marwa mencoba untuk tidak lagi meratapi situasi yang sedang dihadapinya. Dengan penuh harapan, ia terus melangkah ke hari esok tanpa keluhan. Ia hanya bisa berpikir positif bahwa akan ada peluang terkait hak asuh anak.
"Bangkit lagi, masih ada hari esok dengan segala harapan dan kesempatan," katanya.
Advertisement
6. Banyak ibu yang senasib
Pengalaman yang dialami oleh Tsania Marwa ternyata juga dirasakan oleh banyak ibu di berbagai tempat. Tsania menambahkan bahwa banyak ibu yang tidak bisa bertemu dengan anak yang mereka kandung dengan bebas.
Padahal, pengadilan sudah memutuskan bahwa hak asuh anak berada di tangan mereka. "Hampir setiap hari, saya menerima pesan langsung dari ibu-ibu yang menceritakan pengalaman serupa. Semoga negara HADIR dengan mengabulkan permohonan di @mahkamahkonstitusi," ungkapnya.