Apa Itu Fandom? Pahami Kultur Penggemar di Era Digital

Pelajari seluk-beluk fandom, dari definisi hingga perilaku penggemar.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 21 Agu 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 12:00 WIB
EXO-L
Memasuki usia keenam tahun, EXO-L jadi fandom yang makin solid. (Pinterest)

Liputan6.com, Jakarta Dalam era digital yang semakin terhubung, fenomena fandom telah mengalami transformasi yang signifikan. Fandom, yang berasal dari kata "fan kingdom" atau kerajaan penggemar, kini menjadi bagian integral dari budaya pop kontemporer. Lebih dari sekadar kumpulan penggemar biasa, fandom telah berkembang menjadi komunitas yang kompleks dan berpengaruh, membentuk tren, opini, dan bahkan industri hiburan itu sendiri.

Fandom tidak lagi terbatas pada sekelompok kecil penggemar yang bertemu secara fisik. Berkat kemajuan teknologi dan media sosial, fandom kini menjangkau skala global, menghubungkan individu dari berbagai latar belakang dan negara yang berbeda melalui minat dan kegemaran yang sama. Dari serial televisi hingga musik K-pop, dari literatur hingga olahraga, fandom hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, masing-masing dengan karakteristik dan dinamika uniknya sendiri.

Artikel ini akan mengeksplorasi secara mendalam tentang fandom, mulai dari definisi dan sejarahnya, hingga peran pentingnya dalam membentuk budaya populer saat ini. Kita akan melihat bagaimana fandom berevolusi, perilaku penggemar dalam komunitas ini, serta dampak positif dan negatif yang ditimbulkannya. Mari kita mulai perjalanan untuk memahami fenomena menarik yang disebut fandom ini, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (21/8/2024).

Apa Itu Fandom?

Fandom adalah istilah yang merujuk pada subkultur yang terdiri dari penggemar yang ditandai oleh perasaan empati dan persahabatan dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Lebih dari sekadar kumpulan penggemar biasa, fandom menciptakan komunitas yang aktif dan dinamis di mana anggotanya berbagi, berdiskusi, dan bahkan memproduksi konten terkait objek kegemaran mereka.

Sejarah dan Evolusi Fandom

Konsep fandom telah ada sejak lama, namun istilah ini mulai populer pada awal abad ke-20. Awalnya, fandom lebih banyak terkait dengan karya fiksi ilmiah dan fantasi. Penggemar akan berkumpul di konvensi, menerbitkan fanzine (majalah penggemar), dan bertukar surat untuk berbagi minat mereka.

Dengan perkembangan teknologi, fandom mengalami evolusi yang signifikan:

  • Era Pre-Internet: Fandom terbatas pada pertemuan fisik dan komunikasi tertulis.
  • Era Internet Awal: Forum online dan mailing list memperluas jangkauan fandom.
  • Era Media Sosial: Platforms seperti Twitter, Tumblr, dan Instagram memungkinkan interaksi real-time dan global.
  • Era Streaming: Akses konten yang lebih mudah mempercepat pertumbuhan fandom.

Jenis-jenis Fandom

Fandom hadir dalam berbagai bentuk, tergantung pada objek kegemarannya. Beberapa jenis fandom yang populer meliputi:

  • Fandom Musik: Termasuk penggemar berbagai genre musik, dengan K-pop fandom sebagai salah satu yang paling aktif.
  • Fandom Film dan TV: Dari Star Wars hingga Game of Thrones, fandom ini sering kali sangat berdedikasi.
  • Fandom Literatur: Penggemar seri buku seperti Harry Potter atau Lord of the Rings.
  • Fandom Olahraga: Pendukung tim atau atlet tertentu yang membentuk komunitas.
  • Fandom Gaming: Penggemar game tertentu atau platform gaming.

Perilaku dan Aktivitas dalam Fandom

ITZY
Ini nama fandom resmi ITZY, dan fans ungkap pro kontra mereka. (JYP Ent)

Fandom tidak hanya tentang mengonsumsi konten, tetapi juga tentang partisipasi aktif dalam komunitas. Beberapa perilaku dan aktivitas umum dalam fandom meliputi:

1. Produksi Konten Penggemar

Anggota fandom sering kali menjadi kreator konten, menghasilkan:

  • Fan fiction: Cerita original berbasis karakter atau dunia yang sudah ada.
  • Fan art: Karya seni visual yang terinspirasi dari objek fandom.
  • Fan videos: Montase, trailer palsu, atau musik video yang diedit ulang.

2. Cosplay dan Roleplay

Cosplay, atau costume play, adalah praktik mengenakan kostum dan aksesori untuk mewakili karakter tertentu. Roleplay melibatkan penggemar yang berperan sebagai karakter dalam interaksi online atau offline.

3. Diskusi dan Teori Penggemar

Forum online, grup media sosial, dan platform diskusi menjadi tempat penggemar untuk:

  • Menganalisis plot dan karakter.
  • Membuat dan mendiskusikan teori tentang perkembangan cerita.
  • Berbagi interpretasi dan pandangan pribadi.

4. Aktivisme Penggemar

Fandom sering kali terlibat dalam berbagai bentuk aktivisme, seperti:

  • Kampanye untuk menyelamatkan acara TV yang terancam dibatalkan.
  • Penggalangan dana untuk tujuan amal yang didukung oleh idola mereka.
  • Advokasi untuk representasi yang lebih baik dalam media.

Dampak Fandom pada Budaya Pop dan Industri Hiburan

[Bintang] 7 Light Stick Unik di Industri K-pop
Desain dari lightstick milik WINNER bisa dibilang sangat keren. Lightstick ini mempunyai logo di bagian atasnya. Lightstick ini dipuji oleh fandom lainnya karena desain yang keren. (Foto: koreaboo.com)

Fandom memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya pop dan industri hiburan:

  1. Pengaruh pada Keputusan Kreatif: Respons dan reaksi penggemar sering kali mempengaruhi arah kreatif sebuah karya, baik itu film, serial TV, atau musik.
  2. Ekonomi Penggemar: Fandom menciptakan ekonomi tersendiri melalui:
  3. Pembelian merchandise resmi.
  4. Crowdfunding untuk proyek terkait fandom.
  5. Turisme penggemar ke lokasi syuting atau konser.
  6. Tren Budaya Pop: Fandom memiliki kekuatan untuk menciptakan dan mempopulerkan tren, dari frase yang viral hingga gaya berpakaian.

Fandom di Era Digital: Peluang dan Tantangan

Era digital membawa perubahan besar dalam dinamika fandom:

  1. Konektivitas Global: Media sosial dan platform online memungkinkan penggemar dari seluruh dunia untuk terhubung dan berinteraksi secara real-time.
  2. Akses Konten yang Lebih Mudah: Streaming dan distribusi digital memudahkan penggemar untuk mengakses konten dari berbagai negara, memperluas jangkauan fandom.
  3. Interaksi Langsung dengan Kreator: Platforms seperti Twitter dan Instagram memungkinkan interaksi langsung antara penggemar dan idola mereka.
  4. Tantangan Privasi dan Batas: Kemudahan akses informasi juga membawa tantangan terkait privasi idola dan batas antara penggemar dan objek kegemarannya.

Fenomena Shipping dalam Fandom

[Bintang] Ini yang Dilakukan John Cena Saat Lagu DNA Milik BTS Capai 350 Juta View
Saat itu, John Cena tak mengetahui siapa itu J-Hope. Setelah foto itu diserbu oleh para ARMY, akhirnya John Cena pun mencari tahu tentang BTS dan ia pun memutuskan menjadi bagian dari fandom. (Foto: instagram.com/johncena)

Salah satu aspek menarik dalam fandom adalah fenomena "shipping", yang berasal dari kata "relationship". Ini merujuk pada keinginan penggemar untuk melihat dua karakter atau figur publik menjalin hubungan romantis.

1. Jenis-jenis Shipping

  • Canon: Pasangan yang secara resmi ada dalam cerita.
  • Fanon: Pasangan yang populer di kalangan penggemar tapi tidak resmi dalam cerita.
  • Crack ships: Pasangan yang tidak biasa atau tidak mungkin.

2. Dampak Shipping pada Fandom

Shipping dapat menciptakan subkomunitas dalam fandom, tetapi juga bisa menjadi sumber konflik antarpenggemar.

Fandom dan Identitas

Fandom sering kali menjadi bagian integral dari identitas seseorang:

  • Sense of Belonging: Menjadi bagian dari fandom memberikan rasa memiliki dan komunitas.
  • Ekspresi Diri: Fandom menjadi saluran untuk ekspresi kreatif dan emosional.
  • Pembentukan Nilai: Nilai-nilai yang dianut dalam fandom dapat mempengaruhi pandangan hidup anggotanya.

Kritik dan Kontroversi Seputar Fandom

Meskipun memiliki banyak aspek positif, fandom juga tidak lepas dari kritik dan kontroversi:

  1. Toxic Fandom: Beberapa fandom dikritik karena perilaku yang dianggap toksik, seperti pelecehan online atau gatekeeping.
  2. Obsesi Berlebihan: Kritik terhadap penggemar yang dianggap terlalu terobsesi, mengaburkan batas antara realitas dan fantasi.
  3. Konflik Antarfandom: Persaingan dan konflik antara fandom berbeda sering kali menjadi sorotan negatif.

Fandom telah menjadi fenomena budaya yang kompleks dan berpengaruh di era digital. Dari komunitas kecil penggemar fiksi ilmiah, fandom kini telah berkembang menjadi kekuatan global yang membentuk tren budaya pop dan industri hiburan. Meskipun membawa tantangan dan kontroversi tersendiri, fandom juga menawarkan ruang bagi kreativitas, komunitas, dan ekspresi diri.

Memahami dinamika fandom tidak hanya penting bagi para penggemar, tetapi juga bagi kreator konten, pemasar, dan siapa pun yang ingin memahami lanskap budaya kontemporer. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan cara kita mengonsumsi media, fandom akan terus berevolusi, membentuk dan dibentuk oleh dunia di sekitarnya.

Terlepas dari pro dan kontra, fandom tetap menjadi cerminan menarik dari bagaimana manusia modern mencari koneksi, makna, dan identitas melalui minat dan kegemaran bersama. Di tengah dunia yang semakin terfragmentasi, fandom menawarkan rasa komunitas dan kebersamaan yang unik, menjembatani perbedaan dan menciptakan ikatan global melalui kecintaan bersama terhadap budaya pop.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya