Liputan6.com, Jakarta Kisah Pangeran Arab koma, Al-Waleed bin Khalid bin Talal Al Saud, kembali viral beberapa waktu lalu. Al-Waleed yang sudah 19 tahun koma kemudian mendapat julukan "Pangeran Tidur". Sejak tahun 2005, Pangeran Al-Waleed, yang kini berusia 36 tahun, terbaring dalam keadaan koma setelah mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengubah hidupnya secara drastis.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Meski sempat menunjukkan sedikit tanda-tanda kehidupan pada tahun 2019 dengan menggerakkan kepalanya, harapan keluarga untuk kemajuan signifikan dalam kondisi kesehatannya tampaknya masih belum terwujud. Selama hampir dua dekade, keluarga Pangeran Al-Waleed terus menjaga harapan dan doa mereka agar suatu hari nanti putra mereka bisa bangkit dari tidurnya yang panjang.
Baru-baru ini, Putri Rima binti Talal, bibinya, menerbitkan foto terbaru Pangeran Al-Waleed yang semakin menyentuh hati publik. Gambar tersebut memicu gelombang dukungan dan doa dari seluruh penjuru dunia, dengan komentar yang penuh harapan agar Pangeran Tidur segera kembali ke kehidupan normalnya. Berikut kisah Pangeran Arab koma yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/8/2024).
Kecelakaan Mobil Sebabkan Pendarahan Otak
Koma yang dialami Pangeran Al-Waleed disebabkan oleh pendarahan otak berat akibat kecelakaan mobil pada tahun 2005. Pangeran Al-Waleed yang sedang menempuh pendidikan di sekolah militer, mengalami kecelakaan parah di London yang menyebabkan dia terlempar keluar dari atap mobil.
Setelah kecelakaan, Pangeran Al-Waleed sempat sadar dan bertanya tentang kondisi kedua temannya, tetapi tidak lama setelah itu ia mengalami koma yang berkepanjangan. Kondisi ini disebabkan oleh pendarahan otak parah hingga menyebabkan ia membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Dokter sempat meragukan kemampuannya untuk bertahan hidup dan memprediksi bahwa ia mungkin akan meninggal dalam waktu 72 jam hingga seminggu setelah operasi.
Ayah Pangeran Al-Waleed, Khaled bin Talal, yang memiliki firasat buruk sebelum kecelakaan, memutuskan untuk terus mendampingi putranya selama enam tahun penuh di rumah sakit. Ibunya juga tinggal bersama Pangeran Al-Waleed selama 2,5 tahun pertama, tidak pernah meninggalkannya. Selama 18 bulan pertama, Pangeran Al-Waleed tidak menunjukkan gerakan sadar sama sekali, hanya gerakan tak sadar dari sumsum tulang belakang.
Meski begitu, setelah 18 bulan, ada sedikit perkembangan; ia mulai bernapas tanpa bantuan ventilator dan menunjukkan reaksi terhadap sentuhan dan suara dari beberapa orang terdekatnya. Meskipun harapan untuk pemulihan penuh masih tipis, keluarga Pangeran Al-Waleed terus memelihara harapan bahwa suatu hari nanti ia akan bangkit dari tidurnya yang panjang.
Advertisement
Sempat Menggerakan Tangan
Masa koma Al-Waleed bin Khalid bin Talal Al Saud penuh dengan momen-momen penuh harapan di tengah ketidakpastian. Selama masa koma yang telah berlangsung lebih dari 18 tahun, ada beberapa tanda-tanda menggembirakan yang menunjukkan potensi pemulihan meskipun perjalanannya masih panjang.
Pada Oktober 2020, sebuah video yang dibagikan oleh Putri Nora binti Talal, saudara perempuan ayah Pangeran Al-Waleed, menunjukkan momen emosional ketika Pangeran Al-Waleed menggerakkan jari-jarinya. Pergerakan ini terjadi setelah Putri Nora berbicara kepadanya, memberikan secercah harapan bagi keluarga dan pengikutnya.
Sebelumnya, pada tahun 2019, Pangeran Al-Waleed juga sempat menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, sebuah perkembangan positif yang menandakan adanya respons terhadap stimulasi eksternal. Momen-momen ini menjadi titik terang di tengah perjalanan panjang dan sulitnya pemulihan.
Putri Rima binti Talal, sering membagikan momen-momen dalam perawatan Pangeran Al-Waleed melalui video. Dalam video yang diunggah pada 2021, Pangeran Al-Waleed terlihat masih terbaring di atas kasur, dikelilingi oleh peralatan medis, dan diselimuti oleh bendera hijau Arab Saudi yang bertuliskan "Negeri kami ada di hati kami". Ini menunjukkan bahwa meskipun dalam keadaan koma, dia tetap menjadi pusat perhatian dan kasih sayang keluarganya.
Selama masa koma, ada fenomena menarik yang terjadi. Misalnya, tekanan darah Pangeran Al-Waleed diketahui meningkat ketika seorang syekh tertentu membacakan Al-Qur'an untuknya, menunjukkan kemungkinan adanya respons terhadap bacaan religius.
Meskipun Pangeran Al-Waleed telah menunjukkan beberapa tanda-tanda pergerakan dan reaksi terhadap stimulasi, perjalanan pemulihannya masih penuh ketidakpastian. Setiap kemajuan, sekecil apa pun, tetap menjadi sumber harapan bagi keluarga dan banyak orang yang mengikutinya.
Keluarga Datangkan Dokter Amerika dan Spanyol
Sejak Pangeran Al-Waleed mengalami kecelakaan parah pada tahun 2005, keluarga telah berjuang keras untuk mencari pengobatan terbaik demi pemulihannya. Dalam usaha untuk menangani kondisi pendarahan otak yang dialaminya, keluarga Pangeran Al-Waleed tidak ragu untuk mendatangkan para ahli medis dari seluruh dunia.Â
Keluarga membawa tiga dokter ternama dari Amerika Serikat dan seorang dokter dari Spanyol untuk memberikan penanganan khusus. Meskipun upaya ini menunjukkan komitmen besar terhadap perawatan medis terbaik, Pangeran Al-Waleed masih tetap berada dalam kondisi koma.
Pangeran Khaled bin Talal, ayah Pangeran Al-Waleed, mengungkapkan keyakinan mendalamnya terhadap keajaiban dan harapan. Meskipun perjalanan menuju pemulihan penuh masih penuh tantangan, upaya tanpa henti mereka untuk mencari perawatan terbaik dan harapan yang tak pernah pudar adalah bagian penting dari kisah perjuangan dan pengharapan dalam menghadapi kondisi medis yang sulit ini.
Kondisi Terkini Pangeran Al-Waleed
Pada 20 April 2024, Putri Rima kembali membagikan foto terbaru Pangeran Al-Waleed di akun X-nya, setelah beberapa tahun tidak memperbarui publik mengenai kondisi sang pangeran. Foto ini disertai dengan komentar yang dipenuhi doa dan harapan dari berbagai pihak untuk kesembuhan Pangeran Al-Waleed. Meskipun kondisi Pangeran Al-Waleed belum menunjukkan perubahan besar, dukungan dan doa dari keluarga serta masyarakat tetap menjadi sumber kekuatan dan harapan.
Â
Advertisement