Kupas Tuntas Bulimia: Gejala, Penyebab, dan Solusi Penanganannya

Bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang serius dan sering kali diabaikan, namun memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan.

oleh Miranti diperbarui 30 Agu 2024, 12:22 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 12:22 WIB
illustrasi bulimia
illustrasi bulimia copyright/freepik

Liputan6.com, Jakarta Bulimia nervosa adalah gangguan makan serius yang sering kali diabaikan namun memiliki dampak besar pada kesehatan fisik dan mental. Gangguan ini ditandai dengan pola makan berlebihan yang diikuti dengan perilaku kompensasi ekstrem untuk menghindari penambahan berat badan.

Penyebab bulimia dapat bervariasi, mulai dari faktor genetika, tekanan sosial, hingga masalah psikologis seperti stres atau rendah diri. Selain itu, faktor budaya dan lingkungan juga berperan besar dalam memicu gangguan makan ini.

Memahami gejala, penyebab, dan metode pengobatan bulimia adalah langkah pertama menuju kesehatan mental dan fisik yang lebih baik. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (30/8/2024):

 

 

1. Gejala dan Ciri-Ciri Bulimia

illustrasi bulimia
illustrasi bulimia copyright/freepik

Bulimia memiliki beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  1. Makan Berlebihan Secara Teratur: Orang dengan bulimia sering mengalami episode makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, merasa tidak bisa berhenti meskipun sudah kenyang.
  2. Perilaku Pembersihan: Setelah makan berlebihan, mereka mungkin menggunakan berbagai metode untuk "membersihkan" tubuh dari makanan, seperti muntah, penggunaan laksatif, diuretik, atau olahraga berlebihan.
  3. Obsesi dengan Berat Badan: Ada kecemasan yang berlebihan tentang berat badan dan bentuk tubuh. Meski sudah kurus, mereka sering merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka.
  4. Perubahan Mood: Individu dengan bulimia sering mengalami perubahan mood yang ekstrem, seperti cemas, depresi, atau rasa malu.
  5. Masalah Kesehatan Fisik: Gejala fisik bisa termasuk dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, kerusakan gigi akibat muntah, serta gangguan pencernaan seperti sembelit.

2. Penyebab Bulimia

illustrasi bulimia
illustrasi bulimia copyright/freepik

Penyebab bulimia sangat kompleks dan bisa melibatkan beberapa faktor:

  1. Genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan makan atau gangguan mental dapat meningkatkan risiko seseorang terkena bulimia.
  2. Psikologis: Stres, rendahnya harga diri, dan masalah emosional dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan ini.
  3. Sosial dan Budaya: Tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis dan norma budaya tentang tubuh sering kali menjadi pemicu utama.
  4. Biologis: Ketidakseimbangan neurotransmitter di otak juga dapat memainkan peran dalam terjadinya bulimia.

3. Siapa yang Rentan Terhadap Bulimia?

Cara Menghadapi Pengidap Bulimia
© Pexels/Liza Summer
  1. Remaja dan Dewasa Muda: Gangguan ini paling umum di kalangan remaja dan dewasa muda, terutama perempuan. Namun, bulimia juga bisa terjadi pada pria dan orang dewasa di berbagai usia.
  2. Individu dengan Kecenderungan Psikologis: Mereka yang memiliki riwayat gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi, lebih rentan terhadap bulimia.
  3. Mereka yang Terpapar Tekanan Sosial: Individu yang merasa tertekan oleh standar kecantikan sosial dan budaya yang tidak realistis berisiko lebih tinggi.
  4. Atlet atau Model: Orang-orang dalam profesi yang menekankan penampilan fisik, seperti atlet atau model, sering kali mengalami gangguan makan karena tekanan untuk mempertahankan berat badan tertentu.

4. Dampak Kesehatan Bulimia

Ilustrasi Bulimia
Ilustrasi Bulimia (Sumber: Freepik)

Bulimia dapat memiliki dampak serius pada kesehatan, seperti:

  1. Gangguan Elektrolit: Muntah berulang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang berpotensi mengancam jiwa.
  2. Kerusakan Gigi: Asam dari muntah dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan masalah gigi.
  3. Masalah Pencernaan: Dapat terjadi sembelit, gangguan usus, dan radang tenggorokan.
  4. Masalah Jantung: Ketidakseimbangan elektrolit dapat mempengaruhi fungsi jantung dan menyebabkan aritmia.

5. Cara Mengatasi Bulimia

Ilustrasi konsultasi ke dokter
Ilustrasi konsultasi ke dokter/Canva.com.

Mengatasi bulimia memerlukan pendekatan yang komprehensif:

  1. Psikoterapi: Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu terapi yang paling efektif. Terapi ini membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta perilaku yang tidak sehat.
  2. Pengobatan: Obat antidepresan dapat membantu mengatasi gejala depresi dan kecemasan yang sering menyertai bulimia.Dukungan Nutrisi: Bekerja dengan ahli gizi untuk memperbaiki pola makan dan menangani masalah nutrisi.
  3. Dukungan Sosial: Bergabung dengan kelompok dukungan atau mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman sangat penting dalam proses pemulihan.

Bulimia adalah gangguan makan yang serius dengan dampak kesehatan yang signifikan. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan gejala bulimia, penting untuk mencari bantuan profesional. Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan yang memadai, proses pemulihan dan perbaikan kesehatan sangat mungkin dilakukan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya