Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, baru-baru ini menjadi sorotan setelah pernyataannya dalam pertemuan dengan Ormas Bang Japar memicu kontroversi. Pernyataan tersebut berkaitan dengan saran yang diberikan Suswono agar janda kaya menikahi pria pengangguran, yang disampaikannya dalam suasana santai.
Meski dimaksudkan sebagai guyonan, pernyataan tersebut menuai kritik dari berbagai pihak. Menyikapi polemik yang muncul, Suswono segera meminta maaf dan mencabut pernyataan tersebut, seraya mengakui bahwa guyonan tersebut tidak tepat.
Kronologi Pernyataan Kontroversial Suswono
Pada Sabtu, 26 Oktober 2024, Suswono menghadiri pertemuan dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Suswono membahas beberapa program pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), seperti pembenahan infrastruktur dan penerapan kartu anak yatim.
Saat membahas kartu-kartu bantuan sosial, salah satu warga mengajukan pertanyaan mengenai kartu bagi janda. Menanggapi hal tersebut, Suswono secara santai memberikan guyonan tentang janda kaya yang sebaiknya menikahi pria pengangguran, seperti pernikahan antara Siti Khadijah dan Nabi Muhammad.
Guyonan tersebut disampaikan dalam konteks santai, namun segera setelah acara selesai, berbagai reaksi muncul di masyarakat, yang menganggap pernyataan tersebut tidak pantas.
Advertisement
Klarifikasi dan Permintaan Maaf Suswono
Setelah pernyataan tersebut menyebar dan menimbulkan polemik, Suswono segera memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa pernyataannya disampaikan dalam suasana bercanda, namun ia menyadari bahwa guyonan tersebut dinilai tidak tepat oleh sebagian masyarakat.
Sebagai respons atas kritik yang muncul, Suswono meminta maaf kepada publik dan mencabut pernyataan tersebut. Ia juga menyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak terkait dengan program RIDO yang sedang diusungnya bersama Ridwan Kamil. Program RIDO tetap berfokus pada pemberdayaan masyarakat, terutama kelompok lemah dan rentan.
Program RIDO: Solusi untuk Jakarta
Terlepas dari polemik yang terjadi, Suswono dan Ridwan Kamil tetap fokus pada program-program unggulan yang telah mereka persiapkan untuk Jakarta. Program RIDO mencakup solusi banjir, pengentasan kemacetan, peningkatan transportasi publik, serta penyediaan perumahan yang terjangkau.
Melalui program ini, pasangan Ridwan Kamil-Suswono berkomitmen untuk menciptakan Jakarta yang berkeadilan dan berkelanjutan, dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat.
Advertisement
Dampak Permintaan Maaf dan Reaksi Publik
Permintaan maaf Suswono disampaikan melalui pernyataan resmi dan video yang diunggah di media sosialnya. Meskipun permintaan maaf tersebut berhasil meredakan sebagian polemik, diskusi mengenai pernyataannya masih berlanjut di media sosial dan platform lainnya.
Sebagian masyarakat menganggap pernyataannya sebagai candaan yang seharusnya tidak perlu diperpanjang, namun yang lain berpendapat bahwa sebagai figur publik, Suswono seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan yang berpotensi menimbulkan kontroversi.
Pertanyaan Umum Seputar Polemik Suswono
Apa yang membuat pernyataan Suswono tentang janda kaya menimbulkan polemik?Â
Pernyataan tersebut dianggap tidak pantas oleh sebagian masyarakat, meskipun disampaikan dalam konteks guyonan. Hal ini memicu kritik terkait sensitivitas dan kepantasan pernyataan seorang calon pejabat publik.
Advertisement
Apakah Suswono Sudah Meminta Maaf?
Ya, Suswono telah meminta maaf secara resmi dan mencabut pernyataannya. Ia juga menjelaskan bahwa pernyataan tersebut tidak bermaksud menyinggung siapapun.
Apakah Pernyataan Suswono Terkait dengan Program RIDO?
Tidak, pernyataan tersebut tidak terkait dengan program RIDO. Program RIDO berfokus pada pemberdayaan kelompok lemah dan rentan di Jakarta.
Advertisement
Apa saja program unggulan RIDO untuk Jakarta?
Program unggulan RIDO mencakup solusi banjir, penyediaan perumahan terjangkau, pengentasan kemacetan, dan peningkatan transportasi publik di Jakarta.