Liputan6.com, Jakarta Persiapan Timnas Indonesia U-20 untuk Piala Asia U-20 2025 menghadapi tantangan besar. Proses naturalisasi dua pemain muda, Dion Markx dan Tim Geypens, terancam gagal tepat waktu. Hal ini dipicu oleh beberapa kendala administratif yang tak bisa dihindari.
"Nah ini saya jujur aja, kita jujur aja bahwa untuk yang U-20 kita agak berat," ungkap Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga,dilansir dari ANTARA pada Kamis (12/12). Pernyataan ini mempertegas kondisi sulit yang dihadapi PSSI dalam upaya naturalisasi keduanya.
Advertisement
Proses naturalisasi Dion dan Geypens menjadi sorotan, terutama karena batas waktu pendaftaran pemain dimajukan oleh AFC. Artinya, Indonesia harus bergerak cepat jika ingin kedua pemain ini memperkuat skuad asuhan Indra Sjafri di China nanti. Berikut profil Dion Markx selengkapnya, Jumat (13/12)
Advertisement
Naturalisasi Terhambat oleh Batas Waktu AFC
Dion Markx dan Tim Geypens diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20 pada Piala Asia U-20 yang digelar 12 Februari hingga 1 Maret 2025 di China. Namun, kendala besar muncul setelah AFC memajukan batas waktu pendaftaran pemain menjadi satu bulan sebelum turnamen dimulai.
Dengan batas waktu yang jatuh pada 12 Januari 2025, PSSI harus memastikan status kewarganegaraan keduanya rampung sebelum tenggat tersebut. Sayangnya, proses administrasi naturalisasi di Indonesia tidak secepat yang diharapkan. DPR RI, yang menjadi salah satu institusi penting dalam pengesahan naturalisasi, memasuki masa reses dari 6 Desember 2024 hingga 20 Januari 2025.
"Saya jujur, agak berat bela Timnas Indonesia U-20. Kenapa? Karena AFC membuat aturan pendaftaran pemain untuk Piala Asia U-20 2025 itu sebulan sebelum turnamen," ujar Arya setelah konferensi pers Liga Nusantara di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024) dikutip dari Bola.com.
Advertisement
Profil Dion Markx: Talenta Muda Berbakat
Dion Markx, kelahiran Belanda pada 29 Juni 2005, adalah pemain sepak bola muda yang menjanjikan. Berposisi sebagai bek tengah dan gelandang bertahan, Dion memiliki postur tinggi 188 cm yang menjadi keunggulan dalam duel fisik dan udara.
Dion memulai karier sepak bolanya di akademi SV Spero, Belanda, sebelum pindah ke akademi Vitesse Youth pada 2014. Selama delapan tahun, ia ditempa di Vitesse hingga akhirnya bergabung dengan NEC Nijmegen pada 2021. Saat ini, Dion bermain untuk tim NEC Nijmegen U-21.
Sejak 2021, Dion telah mencatatkan 39 penampilan dan mencetak tiga gol di berbagai kompetisi usia muda. Selain itu, ia sudah mencicipi atmosfer internasional bersama Timnas Indonesia U-20 saat tampil di Toulon Cup 2024.
Â
Â
Dion Markx di Toulon Cup 2024
Penampilan Dion Markx bersama Timnas Indonesia U-20 di Toulon Cup 2024 menjadi sorotan. Pada turnamen bergengsi itu, Indonesia menghadapi skuad muda dari negara-negara kuat seperti Jepang, Korea Selatan, dan Italia.
Dion tampil dua kali di Toulon Cup. Pada laga melawan Ukraina U-23, ia bermain penuh selama 90 menit, menunjukkan ketangguhan sebagai bek tengah. Sementara itu, di pertandingan melawan Jepang U-19, Dion hanya bermain 54 menit sebelum digantikan.
Kemampuannya di turnamen ini memunculkan harapan besar bagi publik Indonesia. Dion dianggap sebagai penerus ideal Jay Idzes dengan kualitas bertahan yang kokoh dan kepiawaian memanfaatkan postur tubuhnya.
Advertisement
Naturalisasi Tetap Berlanjut
Meskipun kualitas Dion dan Geypens di atas rata-rata, proses naturalisasi mereka terganjal oleh jadwal DPR RI. Masa reses parlemen yang berlangsung dari Desember 2024 hingga Januari 2025 menjadi hambatan utama dalam penyelesaian dokumen. Kendati demikian proses naturalisasi Dion Markx tetap berlanjut.Â
"Pada 12 Januari 2025 sudah harus di-submit. Agak berat. DPR lagi reses. Jadi jangan salahkan DPR. Mereka reses sampai 20 Januari 2024. Jadi kami harus mengikuti. Dengan kondisi seperti ini, berat. Kami jujur-jujuran saja,"
"Tapi, naturalisasi keduanya tetap lanjut. Kami tidak hanya mengejar Piala Asia U-20 2025, bisa saja keduanya bisa ke timnas U-23,"Â ujar Arya setelah konferensi pers Liga Nusantara di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024) dikutip dari Bola.com
Â
Apa Dampaknya bagi Timnas U-20?
Jika Dion dan Geypens gagal dinaturalisasi tepat waktu, Timnas Indonesia U-20 akan kehilangan kekuatan besar di lini pertahanan. Kedua pemain ini dirancang sebagai tulang punggung skuad dalam menghadapi tim-tim Asia.
PSSI perlu mencari alternatif pemain lokal jika situasi tak berjalan sesuai rencana. Namun, kualitas pemain seperti Dion sulit dicari penggantinya, mengingat pengalaman internasional dan kemampuan tekniknya.
Ketidakhadiran mereka juga bisa berdampak pada target Timnas di Piala Asia U-20 2025. Dengan persaingan yang semakin ketat, kehilangan dua pilar utama tentu menjadi pukulan berat.
Advertisement
Mengapa proses naturalisasi di Indonesia memakan waktu lama?
Proses ini melibatkan banyak tahap administrasi, termasuk persetujuan parlemen yang memiliki jadwal tertentu.
Apakah Dion Markx pernah bermain di kompetisi internasional?
Ya, Dion tampil untuk Timnas Indonesia U-20 di Toulon Cup 2024, melawan tim-tim muda dari negara-negara besar.
Advertisement
Bagaimana peluang Timnas Indonesia tanpa Dion dan Geypens?
Timnas harus bekerja keras menemukan pengganti yang sepadan untuk menjaga performa di Piala Asia U-20.