Pakar: Mandi Air Hangat Setelah Penerbangan Panjang Bisa Perburuk Jet Lag

Apa alasannya mandi air hangat setelah penerbangan panjang perburuk kondisi jet lag Anda?

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 28 Des 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2024, 02:00 WIB
Mandi Air Hangat
Ilustrasi Mandi Air Hangat Credit: pexels.com/Armin

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menempuh penerbangan panjang, banyak orang merasa perlu untuk segera menyegarkan diri dengan mandi air hangat. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa kebiasaan ini lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya, terutama dalam hal memperburuk jet lag dan merusak kesehatan kulit.

Mengutip dari laman The Sun, Kamis, 26 Desember 2024, Jamie Fraser, pendiri Wild Packs, menjelaskan bahwa mandi air hangat setelah penerbangan panjang dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah terdehidrasi akibat kelembapan rendah di dalam pesawat.

"Tingkat kelembapan di pesawat dapat turun antara 10 persen hingga 20 persen, yang jauh di bawah 40 persen hingga 50 persen yang biasa dialami kulit Anda, ujar Fraser.

Kondisi ini menurutnya membuat kulit rentan terhadap dehidrasi, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kulit kering seperti eksim atau psoriasis. "Mandi air hangat, meskipun terasa menenangkan, dapat menghilangkan minyak alami kulit yang diperlukan untuk menjaga kelembapan," sambungnya.

Fraser menambahkan bahwa mandi air hangat dapat mengiritasi kulit lebih lanjut dan memperburuk jerawat, sehingga penting untuk mempertimbangkan perawatan kulit yang tepat pasca-penerbangan. Sebagai alternatif, mandi air dingin bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk membantu tubuh menyesuaikan diri dengan zona waktu baru dan mengurangi efek jet lag.

Jika merasa jet lag, mandi air dingin dapat membantu Anda merasa lebih waspada karena kejutan dingin meningkatkan detak jantung dan mengirimkan lebih banyak darah ke otak Anda, jelas Fraser. Mandi air dingin juga dapat meningkatkan sirkulasi, mengurangi bengkak, dan membuat kulit tampak lebih segar. 

Alasan Mandi Air Dingin Lebih Dianjurkan

Ilustrasi mandi wajib
Ilustrasi mandi wajib. Foto: pexels pixabay.

Travys Carinci, manajer layanan pelanggan Qantas yang terbang sejauh 60.000 mil per bulan, mendukung pandangan ini. Ia mengatakan kepada CN Traveller bahwa ia lebih memilih mandi air dingin untuk menjaga kesehatan kulitnya.

"Saya menghindari mandi air panas yang, meskipun menggoda setelah penerbangan panjang, merupakan cara yang pasti untuk mengeringkan kulit Anda," ungkap Carinci.

Para ahli di Travel + Leisure juga menyebutkan bahwa mandi air dingin memiliki beberapa manfaat tambahan, termasuk meningkatkan sirkulasi darah yang memberikan dorongan energi cepat. Ini sangat berguna jika Anda perlu tetap terjaga sepanjang hari setelah penerbangan panjang.

Untuk menghindari jet lag parah, para ahli merekomendasikan untuk mandi sehari sebelum penerbangan, terutama jika Anda memiliki jadwal penerbangan pagi. Mandi di malam hari dapat menghemat waktu 20 menit di pagi hari, memungkinkan Anda untuk tidur lebih nyenyak dan memulai perjalanan dengan lebih segar. 

Tiga Cara Lain untuk Menghindari Jet Lag

Ilustrasi jet lag
Ilustrasi jet lag. (Photo by Joyce Romero on Unsplash)

Selain mengatur kebiasaan mandi, ada beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan untuk menghindari jet lag setelah penerbangan panjang. Dengan mengikuti saran dari para ahli ini, Anda dapat meminimalkan efek jet lag dan menjaga kesehatan kulit setelah penerbangan panjang atau long flight maupun perjalanan darat yang membutuhkan waktu panjang.

1. Menyesuaikan Pola Tidur Sebelum Berangkat

Cobalah untuk menyesuaikan pola tidur Anda beberapa hari sebelum penerbangan dengan zona waktu tujuan Anda. Ini bisa membantu tubuh beradaptasi lebih cepat setelah tiba di tempat tujuan.

2. Tetap Terhidrasi

Sebaiknya minum banyak air selama penerbangan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Hindari konsumsi alkohol dan kafein yang dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Paparan Cahaya Matahari

Setelah tiba di tujuan, usahakan untuk mendapatkan paparan cahaya matahari sebanyak mungkin. Hal ini dapat membantu mengatur ulang jam biologis tubuh Anda dan mengurangi efek jet lag.

 

Pengertian Jet Lag

Ilustrasi
Ilustrasi terkena jet lag saat traveling. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Mengutip dari kanal Health Liputan6.com, 22 Mei 2024, jet lag adalah masalah tidur yang umum dialami setelah melakukan perjalanan melintasi lebih dari tiga zona waktu. Saat bepergian melintasi lebih dari tiga zona waktu dengan pesawat, "jam internal" atau ritme sirkadian tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan siklus tidur dan bangun yang baru di tempat tujuan.

Jet lag akan mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Secara keseluruhan, Anda dapat mengharapkan kondisi yang lebih parah ketika terbang lebih jauh. Hal ini dikarenakan jarak yang lebih jauh mengharuskan tubuh untuk melakukan penyesuaian yang lebih besar.

Salah satu hal yang disarankan oleh para ahli untuk mencegah jet lag semakin parah adalah dengan bergerakla sebanyak mungkin selama penerbangan. Anda bisa meregangkan kaki dalam penerbangan yang panjang akan membantu mengatasi kekusutan dan membantu menjaga sirkulasi tubuh tetap bergerak. Saat Anda mendarat, cobalah melakukan latihan fisik (jalan cepat atau lari) untuk menghilangkan jet lag setelah tiba di tempat tujuan.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya