Lebih dari 1.700 Orang Mengungsi Akibat Kebakaran Kemayoran, Begini Kondisi Para Korban

Lebih dari 1.700 warga dari 607 kepala keluarga harus mengungsi akibat kebakaran hebat di kawasan padat penduduk Kemayoran, Jakarta Pusat. Kebakaran yang menghancurkan ratusan rumah ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 21 Jan 2025, 10:36 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 10:36 WIB
543 Rumah Terbakar di Pemukiman Padat Penduduk Kemayoran
543 Rumah Terbakar di Pemukiman Padat Penduduk Kemayoran... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). Lebih dari 543 rumah di 11 RT hangus terbakar dalam insiden yang terjadi pada dini hari tersebut. Akibatnya, 1.797 jiwa dari 607 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke dua lokasi penampungan sementara.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyebutkan bahwa kebakaran ini menjadi salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. 

"Posko pengungsian sudah didirikan di Musholla Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman," ujarnya, Selasa (21/1/2025), dikutip dari Liputan6.com.

Sementara itu, distribusi logistik seperti makanan siap saji, air mineral, dan selimut terus dilakukan untuk mendukung para pengungsi.

Korsleting listrik diduga menjadi penyebab utama kebakaran yang menyebar dengan cepat di tengah pemukiman yang penuh bangunan semi permanen. Para petugas damkar akhirnya berhasil memadamkan api setelah berjibaku selama sekitar enam jam.

Kronologi Kebakaran

Kebakaran dilaporkan pertama kali pada pukul 00.35 WIB dari sebuah rumah di kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol. Api dengan cepat menyebar ke bangunan sekitar, menghanguskan 543 rumah di 11 RT. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik di salah satu rumah warga.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat langsung mengerahkan 29 unit mobil pemadam dan 125 personel ke lokasi kejadian. Namun, kepadatan bangunan dan sempitnya akses jalan memperlambat proses pemadaman. 

Evakuasi Warga dan Penanganan Pengungsi

Setelah api padam, evakuasi warga menjadi prioritas utama. Sebanyak 1.797 warga dari 607 kepala keluarga segera dievakuasi ke dua lokasi pengungsian, yakni Musholla Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman. Tim BPBD DKI Jakarta menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan selimut bagi para pengungsi.

Mohamad Yohan dari BPBD DKI Jakarta menambahkan bahwa hingga kini penyaluran bantuan logistik masih berlangsung. Pihaknya terus melakukan pendataan untuk memastikan semua kebutuhan pengungsi terpenuhi. Selain itu, petugas medis juga disiagakan di lokasi pengungsian untuk mengantisipasi gangguan kesehatan.

Dampak Material dan Sosial

Kebakaran melanda permukiman di Jalan Kemayoran Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/1/2025)
Kebakaran melanda permukiman di Jalan Kemayoran Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/1/2025). (Foto: dokumentasi Gulkarmat Jakarta Pusat)... Selengkapnya

Kebakaran ini menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp6,3 miliar. Rumah-rumah semi permanen yang mayoritas terbuat dari kayu membuat api lebih mudah menjalar. Selain kehilangan tempat tinggal, banyak warga yang kehilangan dokumen penting dan barang berharga lainnya.

Kini, pemerintah setempat juga sedang mempersiapkan langkah pemulihan jangka panjang bagi para korban.

1. Apa penyebab utama kebakaran di Kemayoran Gempol?

Kebakaran ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik yang terjadi di salah satu rumah warga.

2. Berapa jumlah warga yang mengungsi akibat kebakaran ini?

Sebanyak 1.797 warga dari 607 kepala keluarga harus mengungsi ke dua lokasi penampungan sementara.

3. Apa saja langkah yang dilakukan pemerintah setelah kebakaran ini?

Pemerintah mendirikan posko pengungsian, menyalurkan bantuan logistik, dan merencanakan upaya pemulihan jangka panjang.

4. Bagaimana cara mencegah kebakaran di kawasan padat penduduk?

Pencegahan dapat dilakukan dengan memastikan instalasi listrik sesuai standar, melakukan inspeksi rutin, dan meningkatkan kesadaran warga tentang bahaya korsleting listrik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya