Cap Go Meh 2025 Tanggal Berapa? Catat Jadwalnya

Cap Go Meh 2025 jatuh pada 12 Februari. Simak sejarah, tradisi, dan kuliner khas yang meramaikan perayaan ini.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 30 Jan 2025, 10:31 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 10:31 WIB
Perayaan Cap Go Meh di Kawasan SCBD
Festival Cap Go Meh tersebut digelar sebagai puncak perayaan Tahun Baru Imlek Naga Kayu 2575. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Cap Go Meh 2025 tinggal hitungan hari. Setiap tahun, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan Cap Go Meh sebagai bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Festival ini menandai hari ke-15 setelah Imlek dan dikenal sebagai penutup dari masa perayaan pergantian tahun menurut kalender Lunar. Berbagai tradisi dan budaya turun-temurun terus dilestarikan dalam perayaan ini, mulai dari festival lampion, pertunjukan barongsai, hingga sajian kuliner khas.

Tahun 2025, Cap Go Meh akan kembali dirayakan dengan penuh kemeriahan. Berdasarkan perhitungan kalender Lunar, perayaan ini jatuh pada hari Rabu, 12 Februari 2025. Sebagai salah satu tradisi penting bagi masyarakat Tionghoa, Cap Go Meh tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga sarana untuk berdoa dan memohon keberuntungan di tahun yang baru.

Selain sebagai ajang berkumpul dan menikmati kebudayaan, Cap Go Meh juga memiliki makna spiritual yang dalam. Dalam sejarahnya, festival ini berkaitan dengan penghormatan kepada Dewa Thai Yi pada masa Dinasti Han dan berkembang menjadi tradisi yang dirayakan oleh masyarakat luas. Seiring waktu, Cap Go Meh di berbagai negara, termasuk Indonesia, memiliki ciri khasnya masing-masing dengan akulturasi budaya setempat.

Kapan Cap Go Meh 2025 Dirayakan?

Cap Go Meh selalu dirayakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tionghoa. Dengan perhitungan ini, perayaan Cap Go Meh 2025 jatuh pada Rabu, 12 Februari 2025.

Tanggal ini dihitung berdasarkan Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari 2025. Lima belas hari setelahnya menandai puncak dan penutupan perayaan Tahun Baru Imlek dengan perayaan Cap Go Meh yang bertepatan dengan bulan purnama pertama di tahun tersebut.

Di Indonesia, perayaan ini berlangsung di berbagai daerah dengan komunitas Tionghoa yang besar, seperti Singkawang, Jakarta, dan Medan. Kegiatan yang biasa dilakukan meliputi festival budaya, atraksi barongsai, hingga ritual keagamaan yang dilakukan di kelenteng.

Sejarah dan Makna Perayaan Cap Go Meh

Sejarah Cap Go Meh dapat ditelusuri sejak Dinasti Han pada abad ke-17. Awalnya, perayaan ini merupakan upacara penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yang dianggap sebagai penguasa langit. Ritual ini dilakukan secara tertutup di lingkungan istana kerajaan.

Seiring berjalannya waktu, perayaan ini mulai dikenal luas dan diadopsi oleh masyarakat umum. Festival Cap Go Meh pun berkembang menjadi perayaan penuh sukacita dengan berbagai kegiatan budaya dan keagamaan. Di Tiongkok, festival ini lebih dikenal sebagai Festival Lampion, di mana ribuan lampion warna-warni diterbangkan ke langit sebagai simbol harapan dan keberuntungan.

Di Indonesia, tradisi Cap Go Meh telah mengalami akulturasi dengan budaya setempat. Salah satu contohnya adalah hidangan lontong Cap Go Meh yang merupakan perpaduan budaya kuliner Tionghoa dan Jawa. Perayaan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar etnis dan budaya di Indonesia.

Tradisi dan Ritual yang Dilakukan saat Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh di Kawasan SCBD
Cap Go Meh diselenggarakan pada hari ke-15 pada bulan pertama penanggalan China. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Cap Go Meh bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga memiliki makna spiritual dan budaya yang mendalam. Beberapa tradisi yang dilakukan saat Cap Go Meh antara lain:

  • Festival Lampion – Ribuan lampion diterbangkan ke langit sebagai simbol harapan dan doa untuk tahun yang lebih baik.
  • Atraksi Barongsai dan Liong – Tarian barongsai dan naga dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
  • Doa dan Persembahan di Kelenteng – Masyarakat Tionghoa biasanya mengunjungi kelenteng untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada leluhur.
  • Makan Bersama Keluarga – Tradisi makan bersama dengan menyajikan hidangan khas Cap Go Meh menjadi momen kebersamaan yang dinanti-nantikan.

Di beberapa daerah seperti Singkawang, Kalimantan Barat, Cap Go Meh dirayakan dengan tradisi unik Tatung, di mana para peserta yang disebut Tatung melakukan atraksi berjalan di atas bara api atau menusuk tubuh mereka dengan benda tajam sebagai bentuk pengabdian spiritual.

Kuliner Khas Cap Go Meh yang Sarat Makna

Selain dirayakan dengan berbagai atraksi budaya, Cap Go Meh juga identik dengan kuliner khas yang memiliki makna simbolis. Beberapa makanan yang sering disajikan dalam perayaan ini antara lain:

  • Lontong Cap Go Meh – Hidangan ini merupakan hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. Lontong melambangkan keberuntungan dan panjang umur, sementara kuah santannya yang berwarna kuning melambangkan kemakmuran.
  • Haisom (Teripang) – Hidangan laut ini melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran karena harganya yang relatif mahal.
  • Onde-onde – Bentuknya yang bulat melambangkan rezeki dan keberuntungan yang terus mengalir.

Makanan-makanan ini bukan sekadar hidangan biasa, tetapi juga menjadi simbol harapan baik untuk tahun yang baru.

Perbedaan Imlek dan Cap Go Meh

Tahun Baru Imlek 2025 Shio Ular Kayu. (Ilustrasi by AI)
Tahun Baru Imlek 2025 Shio Ular Kayu. (Ilustrasi by AI)... Selengkapnya

Meski sama-sama merupakan bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan perayaan Imlek itu sendiri. Imlek dirayakan pada hari pertama tahun baru kalender Lunar, sedangkan Cap Go Meh dirayakan pada hari ke-15. Imlek menandai awal tahun baru, sedangkan Cap Go Meh menjadi puncak dan penutupan rangkaian perayaan Imlek.

Imlek lebih identik dengan tradisi berkumpul bersama keluarga, pembagian angpao, dan sembahyang leluhur. Sementara itu, Cap Go Meh lebih banyak diisi dengan festival budaya seperti lampion dan barongsai.

1. Kenapa Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah Imlek?

Karena tanggal 15 dalam kalender Lunar menandai bulan purnama pertama setelah Tahun Baru Imlek, yang melambangkan penyempurnaan dan harapan baru.

2. Apa arti nama Cap Go Meh?

Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien, di mana "Cap" berarti sepuluh, "Go" berarti lima, dan "Meh" berarti malam. Jadi, secara harfiah berarti "malam ke-15".

3. Apakah Cap Go Meh hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa?

Meskipun merupakan tradisi Tionghoa, di Indonesia Cap Go Meh juga menjadi perayaan multikultural dengan keterlibatan berbagai etnis dan budaya.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya