Liputan6.com, Jakarta Bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa, pertanyaan tentang apa itu sahur mungkin sudah tidak asing lagi. Sahur merupakan aktivitas makan dan minum yang dilakukan pada waktu dini hari sebelum terbit fajar bagi mereka yang akan menjalankan ibadah puasa. Kegiatan ini memiliki nilai penting dalam menunjang kekuatan fisik selama menjalankan puasa.
Memahami apa itu sahur menjadi sangat penting karena aktivitas ini tidak hanya sekadar ritual makan di waktu dini hari. Apa itu sahur dalam Islam memiliki makna yang lebih dalam, yaitu sebagai bentuk keberkahan dan pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa umat-umat terdahulu. Keistimewaan ini telah dijelaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW.
Baca Juga
Bagi mereka yang masih bertanya-tanya tentang apa itu sahur dan manfaatnya, perlu dipahami bahwa sahur berasal dari kata "sahar" dalam bahasa Arab yang berarti akhir malam atau waktu menjelang subuh. Aktivitas ini menggantikan pola makan normal tiga kali sehari menjadi dua kali sehari selama bulan Ramadhan, yaitu sahur dan berbuka puasa.
Advertisement
Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Senin (17/2).
Pengertian dan Dalil Sahur dalam Islam
Secara istilah, sahur didefinisikan sebagai makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi pada waktu sahur, yaitu waktu sebelum terbit fajar bagi orang yang hendak berpuasa. Dalam tradisi Islam, sahur memiliki kedudukan yang istimewa, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW.
Salah satu dalil yang menunjukkan pentingnya sahur adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
ﺍﻟﺴَّﺤُﻮْﺭُ ﺃَﻛْﻠُﻪُ ﺑَﺮَﻛَﺔٌ ﻓَﻼَ ﺗَﺪَﻋُﻮْﻩُ ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻥْ ﻳَﺠْﺮَﻉَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺟُﺮْﻋَﺔً ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ
Artinya: "Makan sahur adalah barakah, maka janganlah kalian meninggalkannya meskipun salah seorang di antara kalian hanya minum seteguk air." (HR.Ahmad)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan secara Muttafaqun 'alaih, Rasulullah SAW bersabda:
ﺗَﺴَﺤَّﺮُﻭﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺤُﻮْﺭِ ﺑَﺮَﻛَﺔً
Artinya: "Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah."
Dalil-dalil ini menunjukkan betapa pentingnya sahur dalam ibadah puasa, hingga Rasulullah SAW menganjurkan untuk tetap melakukannya meskipun hanya dengan seteguk air.
Advertisement
Hukum dan Ketentuan Sahur
Para ulama telah bersepakat bahwa hukum sahur bagi orang yang berpuasa adalah sunnah mu'akkadah (sangat dianjurkan). Imam Ibnul Mundzir dalam kitab Al Isyraf menegaskan bahwa umat Islam telah berijma' bahwa sahur itu dianjurkan dan disunnahkan, namun tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya.
Imam An-Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim juga menyatakan bahwa para ulama telah bersepakat tentang kesunnahan makan sahur dan bukan suatu kewajiban. Meskipun demikian, sahur memiliki nilai yang sangat istimewa karena merupakan pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa umat-umat terdahulu.
Dalam pelaksanaannya, sahur memiliki beberapa ketentuan dan adab yang perlu diperhatikan:
Membaca doa sebelum makan, yaitu dengan membaca basmalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
Artinya: "Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah Ta'ala. Dan jika ia lupa, hendaklah ia membaca 'Bismilaahi awalahu wa aakhirahu'" (HR.Tirmidzi dan Abu Daud)
Mengakhirkan waktu sahur hingga mendekati waktu fajar, sebagaimana dijelaskan dalam hadits dari Zaid bin Tsabit.
Waktu dan Keistimewaan Sahur
Waktu sahur yang paling utama adalah di akhir malam, mendekati waktu terbitnya fajar. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit, di mana Rasulullah SAW dan para sahabat melakukan sahur dengan jarak sekitar 50 ayat (sekitar 10-15 menit) sebelum waktu shalat Subuh.
Waktu sahur merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Allah SWT memuji orang-orang yang beristighfar di waktu sahur dalam Al-Qur'an:
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) dan yang memohon ampun di waktu sahur." (QS.Ali Imran: 17)
Manfaat dan Keberkahan Sahur
Sahur memiliki berbagai manfaat dan keberkahan yang telah dijelaskan dalam hadits-hadits Rasulullah SAW. Aktivitas sahur tidak hanya bermanfaat secara fisik, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang tinggi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari sahur:
1. Keberkahan Ilahiah
Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa dalam sahur terdapat keberkahan, sebagaimana disebutkan dalam hadits
"ﺗَﺴَﺤَّﺮُﻭﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺤُﻮْﺭِ ﺑَﺮَﻛَﺔً"
(Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah).
Keberkahan ini mencakup aspek spiritual, fisik, dan sosial.
2. Kekuatan Fisik
Sahur memberikan energi yang diperlukan untuk menjalani aktivitas selama berpuasa. Dengan sahur, tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk bertahan selama masa puasa, sehingga dapat menghindari kelelahan berlebihan.
3. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Waktu sahur merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Allah SWT secara khusus memuji orang-orang yang beristighfar di waktu sahur, menunjukkan betapa istimewanya waktu tersebut untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Adab dan Tata Cara Sahur
Dalam melaksanakan sahur, terdapat beberapa adab dan tata cara yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan keberkahan yang maksimal. Berikut adalah panduan lengkap mengenai adab dan tata cara sahur yang dianjurkan dalam Islam:
1. Niat dan Doa dalam Sahur
Sebelum memulai sahur, dianjurkan untuk membaca basmalah sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Meskipun tidak ada doa khusus untuk sahur, kita tetap dianjurkan untuk membaca doa makan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Setelah selesai sahur, dilanjutkan dengan niat puasa yang berbunyi:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma ghodin 'an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta 'aala"
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
2. Waktu Pelaksanaan Sahur
Berdasarkan hadits dari Zaid bin Tsabit, waktu yang paling utama untuk sahur adalah di akhir malam, mendekati waktu fajar. Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengakhirkan waktu sahur dengan jarak ideal sekitar 50 ayat (kurang lebih 10-15 menit) sebelum waktu Subuh masuk. Hal ini sesuai dengan hadits:
ﺗَﺴَﺤَّﺮْﻧَﺎ ﻣَﻊَ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺛُﻢَّ ﻗُﻤْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ . ﻗُﻠْﺖُ : ﻛَﻢْ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺪْﺭُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺧَﻤْﺴِﻴْﻦَ ﺁﻳَﺔً
3. Dzikir dan Istighfar saat Sahur
Waktu sahur merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa dan beristighfar, sebagaimana firman Allah SWT:
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) dan yang memohon ampun di waktu sahur." (QS. Ali Imran: 17)
Advertisement
Panduan Praktis Menjalankan Sahur
Untuk memaksimalkan keberkahan dan manfaat sahur, berikut adalah panduan praktis yang dapat diterapkan:
1. Pengaturan Menu Sahur yang Ideal
Menu sahur sebaiknya memperhatikan aspek gizi dan daya tahan tubuh selama berpuasa. Beberapa panduan dalam menyusun menu sahur:
- Mengutamakan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, roti gandum, atau oatmeal untuk memberikan energi jangka panjang
- Menyertakan protein berkualitas seperti telur, ikan, atau daging untuk membantu mempertahankan massa otot
- Menambahkan sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, dan serat
- Menghindari makanan yang terlalu asin atau manis untuk mencegah dehidrasi dan rasa haus berlebihan
2. Manajemen Waktu Sahur yang Efektif
Untuk memastikan sahur berjalan dengan baik, diperlukan manajemen waktu yang tepat:
- Mengatur multiple alarm untuk memastikan tidak tertidur dan melewatkan waktu sahur
- Menyiapkan menu sahur sejak malam hari untuk menghemat waktu
- Mengalokasikan waktu khusus untuk ibadah dan dzikir setelah sahur
- Memastikan tersedia waktu yang cukup untuk minum air yang dibutuhkan tubuh
3. Optimalisasi Aspek Spiritual Sahur
Sahur bukan sekadar aktivitas makan, tetapi juga momentum spiritual yang berharga:
- Memanfaatkan waktu sahur untuk membaca Al-Qur'an dan berdzikir
- Memperbanyak istighfar dan doa di waktu yang mustajab ini
- Menjadikan sahur sebagai sarana meningkatkan kualitas ibadah
- Meniatkan sahur sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT
Hikmah dan Keberkahan Sahur
Sahur mengandung berbagai hikmah dan keberkahan yang dapat dipetik oleh setiap muslim:
1. Pembentukan Karakter dan Disiplin Diri
Bangun di waktu sahur memerlukan kedisiplinan dan komitmen yang kuat. Hal ini membantu membentuk karakter muslim yang taat dan mampu mengendalikan diri, mengutamakan ibadah di atas kenyamanan pribadi.
2. Pelatihan Kesabaran dan Ketabahan
Melalui sahur, seorang muslim dilatih untuk bersabar dalam menjalankan ibadah puasa. Ini menjadi pembelajaran berharga dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
3. Penguatan Ikatan Keluarga
Waktu sahur menjadi momen istimewa bagi keluarga untuk berkumpul dan berinteraksi. Di tengah kesibukan modern, sahur memberikan kesempatan berharga untuk mempererat hubungan keluarga.
4. Penumbuhan Rasa Syukur
Aktivitas sahur mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT. Ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap saudara-saudara yang kurang beruntung.
Sahur merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Memahami apa itu sahur dan melaksanakannya dengan penuh kesadaran akan memberikan banyak manfaat, baik secara spiritual, kesehatan, maupun sosial. Meskipun tidak wajib, meninggalkan sahur berarti kehilangan banyak keberkahan. Semoga penjelasan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sahur dan mendorong kita untuk selalu melaksanakannya.
