Xavi Hernandez Berpotensi Jadi Kanidat Pelatih Baru AC Milan

Bola.com, Jakarta - AC Milan sedang giat mencari pelatih baru untuk musim depan. Setelah Paulo Fonseca diberhentikan karena hasil yang mengecewakan, Sergio Conceicao sempat memberikan harapan dengan meraih kemenangan di Supercoppa Italiana. Namun, meskipun ada kemenangan tersebut, masalah dalam tim ternyata masih belum terpecahkan. Seiring berjalannya waktu, tim tetap menghadapi berbagai tantangan yang belum teratasi sepenuhnya.

Menurut El Nacional, Conceicao perlu menunjukkan kemajuan yang signifikan jika ingin mempertahankan posisinya sebagai pelatih Rossoneri. Tekanan dari manajemen klub semakin meningkat, karena mereka menginginkan hasil yang lebih baik di masa depan. Klub sudah mempertimbangkan beberapa kandidat lain yang dianggap lebih menjanjikan oleh dewan direksi. Salah satu nama yang mencuat adalah Xavi Hernandez.

Xavi Hernandez, yang saat ini belum terikat dengan klub mana pun setelah meninggalkan Barcelona hampir setahun lalu, menjadi kandidat utama untuk menggantikan Conceicao. Pengalaman dan visi Xavi diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi AC Milan. Dewan direksi menilai bahwa sosok seperti Xavi dapat memberikan arah baru yang dibutuhkan oleh tim untuk kembali berjaya di kancah sepak bola Eropa.

Sejak awal, banyak orang memprediksi bahwa Xavi tidak akan mengalami kesulitan dalam menemukan klub baru, mengingat namanya sering kali disebut dalam berbagai spekulasi dan rumor. "Kesempatan untuk melatih AC Milan, satu di antara klub paling ikonik di dunia, tampaknya menarik perhatian Xavi." Saat ini, ia menanti dengan penuh kesabaran panggilan dari San Siro.

Sebelumnya, Xavi juga pernah disebut-sebut sebagai kandidat pengganti Ruben Amorim di Manchester United. Nama Xavi terus muncul dalam berbagai diskusi tentang pelatih potensial untuk klub-klub besar. Hal ini menunjukkan betapa tingginya reputasi yang dimilikinya dalam dunia sepak bola internasional.

Dengan pengalaman dan keterampilannya, banyak yang yakin bahwa Xavi akan segera mendapatkan posisi yang layak di salah satu klub besar. Dukungan dari para penggemar dan analis sepak bola membuatnya menjadi sosok yang diperhitungkan dalam industri ini.

Sergio Conceicao mulai merasa jenuh menghadapi kritik mengenai kinerjanya di Milan. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dia mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap reaksi media sejak ia mulai melatih pada 30 Desember lalu.

"Saya sadar setiap hari orang-orang membicarakan situasi dan masa depan saya di sini, seolah-olah saya tiba begitu saja. Saya menghadapi lima klub besar Italia, saya melawan pelatih seperti Sarri dan Pioli yang timnya secara teori lebih lemah, tapi saya selalu lolos kecuali melawan Inter," ujar Conceicao dengan nada kesal.

Conceicao juga menambahkan, "Saya melihat orang-orang membicarakan masa depan saya, jadi jika mereka ingin saya pergi, katakan saja. Saya tidak ingin satu Euro lebih pun, jadi saya ingin menenangkan mereka. Saya bukan tiba di sini tanpa latar belakang. Saya sudah memenangkan 13 trofi, memiliki pengalaman 100 laga di Liga Champions. Tapi, tetap saja, orang-orang berbicara dan mengatakan hal-hal buruk. Saya punya keluarga dan tetangga yang melihat semua ini, ini tidak adil."

Dia juga menyatakan, "Saya minta maaf karena sedikit kehilangan kendali, saya lebih suka berbicara soal sepak bola," tambahnya. Keadaan ini sangat berbeda dengan awal karirnya di Milan, di mana dia sempat merayakan kemenangan di Supercoppa Italiana dengan cerutu sambil menari di ruang ganti.

Saat ini, tekanan semakin besar bagi Conceicao untuk menunjukkan bahwa dirinya pantas bertahan di San Siro.