Berapa Deviden Saham BCA 2025? Segini Besarannya

Dividen BCA 2025 naik 11,1% menjadi Rp300 per saham. Simak dampak bagi investor dan prospeknya.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 13 Mar 2025, 11:28 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 11:28 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), BCA menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp300 per saham untuk tahun buku 2024. Keputusan ini mencerminkan peningkatan sebesar 11,1% dibandingkan dividen tunai tahun sebelumnya.​

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan bahwa keputusan ini merupakan wujud komitmen perseroan dalam memberikan nilai tambah berkesinambungan kepada pemegang saham.

"Kami akan terus melangkah secara prudent sepanjang 2025, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor," ujarnya dikutip ANTARA.​

Selain penetapan dividen, RUPST juga menyetujui perubahan susunan komisaris dan direksi. Perubahan ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi manajemen BCA dalam menghadapi tantangan industri perbankan ke depan.​

Promosi 1

1. Dividen BCA 2025 naik 11,1%

Dikutip dari ANTARA, dividen saham BCA untuk tahun 2025 (berdasarkan laba tahun buku 2024) ditetapkan sebesar Rp300 per saham. Jumlah ini meningkat 11,1% dibandingkan dividen tahun sebelumnya, mencerminkan komitmen BCA dalam memberikan imbal hasil yang menarik bagi pemegang saham.

Total dividen yang dibagikan mencapai Rp36,9 triliun, mencerminkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024. Dari total dividen tersebut, Rp50 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada 11 Desember 2024. Dengan demikian, sisa dividen final yang akan dibayarkan kepada pemegang saham adalah Rp250 per saham, pada tanggal yang akan ditetapkan oleh direksi.

Langkah ini sejalan dengan kebijakan BCA untuk terus meningkatkan nilai dividen bagi para investornya.

2. Dampak Dividen terhadap Pemegang Saham Mayoritas dan Publik

Dengan pembagian dividen ini, pemegang saham utama BCA, yaitu PT Dwimuria Investama Andalan yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, akan menerima dividen terbesar.

Kepemilikan saham Dwimuria sebesar 54,94% atau setara dengan 67,72 miliar saham, menghasilkan total dividen sekitar Rp16,93 triliun. Selain itu, kedua konglomerat tersebut juga memiliki saham individu yang masing-masing akan menerima tambahan dividen pribadi sebesar Rp7,03 miliar dan Rp6,75 miliar.​

Di jajaran direksi, Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja memiliki 34,18 juta saham yang berhak atas dividen sekitar Rp8,54 miliar. Anggota direksi lainnya juga akan menerima dividen sesuai dengan kepemilikan saham mereka. Sementara itu, 42,40% saham BCA dimiliki oleh publik, baik dalam bentuk saham warkat maupun non-warkat, yang juga akan menikmati pembagian dividen ini.​

3. Kinerja Keuangan BCA 2024: Fondasi Kuat untuk Pembagian Dividen

BCA menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid, membukukan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun, meningkat 12,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan kredit, efisiensi operasional, dan inovasi layanan perbankan digital yang terus dikembangkan oleh BCA. Kinerja positif ini menjadi dasar kuat bagi perseroan untuk meningkatkan pembagian dividen kepada para pemegang saham.​

Selain itu, BCA berhasil menjaga kualitas aset dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah, serta peningkatan dana pihak ketiga yang menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap bank ini. Semua faktor ini berkontribusi pada kemampuan BCA untuk memberikan imbal hasil yang menarik bagi investornya.​

4. Perubahan Susunan Komisaris dan Direksi: Strategi Baru untuk Masa Depan

RUPST BCA 2025 juga menyetujui perubahan susunan komisaris dan direksi. Djohan Emir Setijoso mengundurkan diri dari posisi Presiden Komisaris efektif 1 Juni 2025, dan Jahja Setiaatmadja akan menggantikannya setelah masa jabatannya sebagai Presiden Direktur berakhir. Hendra Lembong diangkat sebagai Presiden Direktur baru, sementara John Kosasih menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur, dan Hendra Tanumihardja sebagai Direktur.​

Perubahan ini diharapkan membawa perspektif baru dalam manajemen BCA, seiring dengan tantangan dan peluang di industri perbankan yang terus berkembang. Dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki oleh jajaran direksi baru, BCA optimis dapat terus memberikan layanan terbaik dan meningkatkan kinerja perusahaan ke depan.

5. Prospek Investasi Saham BCA: Pertimbangan bagi Investor

Dengan dividen yield sekitar 2,75% berdasarkan harga saham Rp9.075 per lembar, saham BCA tetap menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor yang mengincar saham blue chip dengan imbal hasil stabil. Kenaikan dividen sebesar 11,1% dari tahun sebelumnya juga menunjukkan bahwa BCA terus berupaya memberikan keuntungan lebih bagi pemegang sahamnya. Ditambah dengan kinerja fundamental yang kuat dan pertumbuhan laba yang konsisten, saham BCA diprediksi tetap menjadi incaran utama para investor.

Namun, investor juga perlu mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham dan prospek dividen di masa depan. Di tengah tantangan ekonomi global dan kebijakan moneter yang ketat, investor sebaiknya tetap memperhatikan laporan kinerja keuangan serta kebijakan dividen yang diterapkan oleh perseroan. Stabilitas makroekonomi Indonesia serta kebijakan perbankan dari regulator juga akan menjadi faktor penentu dalam kelanjutan tren pertumbuhan BCA.

Bagi investor yang berorientasi jangka panjang, saham BCA dapat menjadi salah satu pilihan portofolio dengan tingkat risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan sektor lainnya. Dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta reputasi sebagai salah satu bank terbaik di Indonesia, saham BCA masih menawarkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan dalam jangka panjang.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Dividen Saham BCA 2025

1. Berapa total dividen yang dibagikan oleh BCA untuk tahun buku 2024?

Total dividen tunai yang dibagikan oleh BCA untuk tahun buku 2024 adalah Rp36,9 triliun atau Rp300 per saham, termasuk dividen interim Rp50 per saham yang telah dibayarkan pada 11 Desember 2024.

2. Kapan dividen BCA 2025 dibayarkan?

Pembagian dividen final sebesar Rp250 per saham akan dilakukan pada tanggal yang akan ditetapkan oleh direksi BCA, mengikuti jadwal resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Apakah dividen BCA tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya?

Ya, dividen tunai BCA tahun ini mengalami kenaikan sebesar 11,1% dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya sebesar Rp270 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya