Bacaan Doa Mayat Perempuan dan Tata Cara Lengkap Mengurus Jenazahnya

Pelajari panduan lengkap doa mayat perempuan beserta bacaan Arab, Latin, dan artinya. Dilengkapi dengan tata cara mengurus jenazah dan panduan sholat jenazah sesuai syariat Islam.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 04 Des 2024, 19:40 WIB
Diterbitkan 04 Des 2024, 19:40 WIB
Pertemuan kali ini digelar usai Gus Ipul dan KH Idris Hamid berziarah ke makam KH Abdul Hamid yang berada tepat di belakang masjid Jami Pasuruan.
Pertemuan kali ini digelar usai Gus Ipul dan KH Idris Hamid berziarah ke makam KH Abdul Hamid yang berada tepat di belakang masjid Jami Pasuruan.

Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, mengurus jenazah merupakan kewajiban yang memiliki nilai ibadah tinggi. Khusus untuk jenazah perempuan, ada beberapa perbedaan dalam tata cara pengurusan dan bacaan doa yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan syariat.

Memahami bacaan doa mayat perempuan dengan benar menjadi sangat penting karena ini merupakan bentuk penghormatan terakhir sekaligus upaya memohonkan ampunan dan rahmat Allah SWT untuk almarhum. Doa-doa ini mencakup rangkaian ibadah dari memandikan hingga pemakaman.

Artikel ini akan membahas secara lengkap panduan mengurus jenazah perempuan, mulai dari tata cara memandikan, mengkafani, melaksanakan sholat jenazah, hingga rangkaian doa-doa yang dibacakan dalam setiap prosesinya. Mari kita pelajari bersama agar dapat melaksanakannya dengan benar sesuai tuntunan, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (4/12/2024).

Tata Cara Sholat Jenazah Perempuan dan Bacaan Doanya

Sholat jenazah perempuan merupakan salah satu kewajiban yang memiliki tata cara khusus dalam pelaksanaannya. Berbeda dengan sholat wajib lima waktu, sholat jenazah tidak memiliki ruku' dan sujud, namun terdiri dari empat takbir dengan bacaan-bacaan tertentu yang harus dilafalkan dengan benar. Penting bagi setiap muslim untuk memahami niat dan bacaan sholat jenazah perempuan agar dapat melaksanakannya sesuai dengan tuntunan syariat.

 

1. Niat Sholat Jenazah Perempuan

أُصَلِّيْ عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiiraatin fardhul kifaayati ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat shalat atas mayit perempuan ini empat takbir fardhu kifayah sebagai makmum karena Allah Ta'ala"

 

2. Takbir Pertama - Membaca Al-Fatihah

Setelah takbiratul ihram, bacalah surat Al-Fatihah seperti dalam sholat biasa.

 

3. Takbir Kedua - Membaca Sholawat

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيدٌ

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa 'ala ali sayyidina Muhammad, kama shollaita 'alaa sayyidina Ibrahim, wa 'ala ali sayyidina Ibrahim, wa baarik 'ala sayyidina Muhammad, wa 'alaa ali sayyidina Muhammad, kama barokta 'ala sayyidina Ibrahim, wa 'alaa ali sayyidina Ibrahim, fil 'alamina innaka hamiidum majid.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkanlah pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."

 

4. Takbir Ketiga - Doa Mayat Perempuan

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَآءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَقِهَا فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa wa akrim nuzulahaa wa wassi' madkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barodi wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danasi wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa qihaa fitnatal qobri wa 'adzaaban naari.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia dan berilah rahmat kepadanya, selamatkan ia, maafkanlah ia. Muliakanlah kediamannya dan lapangkanlah tempat masuknya. Mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang Engkau bersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah jodohnya dengan jodoh yang lebih baik. Hindarkanlah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

 

5. Takbir Keempat - Doa Penutup

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

Allaahumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa tudhillanaa ba'dahu

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami setelahnya."

Tata Cara Mengkafani Jenazah Perempuan

Asal Usul Hingga Respons Budayawan Cirebon Terkait Sumpah Pocong Saka Tatal
Saka Tatal dibalut kain kafan dalam prosesi pembacaan sumpah pocong. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Mengkafani jenazah perempuan merupakan salah satu tahapan penting dalam pengurusan jenazah yang memerlukan kehati-hatian dan ketelitian khusus. Prosesi ini membutuhkan lima lembar kain kafan putih yang bersih dan suci, masing-masing dengan fungsi yang berbeda untuk memastikan seluruh bagian tubuh jenazah tertutupi dengan sempurna. Berikut adalah panduan lengkap tata cara mengkafani jenazah perempuan yang perlu dipahami:

1. Persiapan Kain Kafan dan Perlengkapan

Sebelum memulai proses mengkafani, siapkan lima lembar kain kafan putih yang bersih dan telah dipotong sesuai ukuran. Kain-kain ini terdiri dari pembungkus utama untuk seluruh tubuh, kerudung kepala, baju kurung, penutup pinggang hingga kaki, serta kain khusus untuk menutup pinggul dan paha. Selain itu, siapkan juga kapas, wewangian atau kapur barus, dan tali pengikat secukupnya. Pastikan semua perlengkapan sudah tersedia lengkap agar proses mengkafani dapat berjalan lancar.

2. Menyusun Kain Kafan

Hamparkan kain kafan berlapis-lapis dengan susunan yang benar di tempat yang bersih dan terlindung dari pandangan umum. Lapisan terbawah adalah kain pembungkus utama yang paling besar, kemudian susun kain-kain lainnya di atasnya sesuai urutan penggunaan. Taburkan wewangian atau kapur barus secukupnya pada setiap lapisan kain untuk memberikan keharuman dan mencegah bau yang tidak diinginkan.

Mulailah dengan menutup bagian-bagian yang memerlukan perhatian khusus. Gunakan kapas untuk menutup lubang-lubang tubuh yang mungkin masih mengeluarkan cairan. Lakukan dengan sangat hati-hati dan penuh penghormatan. Pastikan setiap bagian tertutup dengan rapi dan tidak akan terlepas saat proses pembungkusan selanjutnya.

4. Menggunakan Kain Pembungkus

Setelah bagian-bagian khusus tertutup, mulailah membungkus jenazah dengan kain-kain yang telah disiapkan sesuai urutannya. Awali dengan memasangkan kain penutup pinggul dan paha, dilanjutkan dengan kain penutup pinggang hingga kaki. Kemudian pasangkan baju kurung dan kerudung kepala. Pastikan setiap lapisan terpasang dengan rapi dan menutupi bagian yang seharusnya.

5. Pembungkusan Akhir dan Pengikatan

Tahap terakhir adalah membungkus jenazah dengan kain pembungkus utama. Lipat bagian kiri dan kanan kain ke tengah, kemudian gulung bagian ujung atas dan bawah ke dalam. Setelah semua bagian terbungkus dengan rapi, ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan. Gunakan minimal tiga ikatan: di bagian atas, tengah, dan bawah tubuh jenazah. Pastikan ikatan cukup kuat namun tidak terlalu keras.

Saat melaksanakan proses mengkafani, bacalah doa berikut:

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدِ النَّتِي الَّذِي جَاءَ بِالحق المبين

Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyi alladzii jaa-a bil haqqil mubiin

Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat atas penghulu kami Muhammad SAW sebagai Nabi yang membawa kebenaran yang nyata"

Mengkafani jenazah perempuan memerlukan ketelitian dan kehati-hatian khusus untuk memastikan seluruh prosesi dilakukan dengan benar dan penuh penghormatan. Setiap langkah harus dilakukan dengan lembut dan cermat sambil senantiasa membaca doa yang telah diajarkan. Ingatlah bahwa prosesi ini bukan sekadar ritual, tetapi merupakan bentuk penghormatan terakhir dan ibadah yang memiliki nilai tinggi di sisi Allah SWT.

Doa-Doa Penting Saat Menguburkan Jenazah Perempuan

Niat dan Sholat Malam
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Proses penguburan jenazah merupakan tahapan akhir yang sangat penting dalam rangkaian pengurusan jenazah dalam Islam. Pada saat ini, doa-doa khusus perlu dibacakan sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar memberikan kelapangan dan kemudahan bagi almarhum dalam menghadapi kehidupan di alam kubur. Doa-doa ini juga menjadi bentuk pengharapan agar almarhum dijauhkan dari siksa kubur dan ditempatkan bersama orang-orang yang beriman di sisi-Nya.

 

1. Doa Saat Memasukkan ke Liang Lahat

بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ، وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

Bismillahi wa billahi, wa 'ala millati rasoolillah

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah dan dengan rahmat Allah, serta mengikuti agama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

 

2. Doa Setelah Menutup Kubur

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا، وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا، وَاجْعَلْ قَبْرَهَا رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ، وَلَا تَجْعَلْهُ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النَّارِ

Allahumma ghfir laha wa rahamha, wa 'afifha wa 'afu 'anha, wa akrim nuzulaha wa wasi' muddakhalaha, waj'al qabraha rawdatan min riyaadhil jannati, wa la taj'alhu hufratan min hufarinnar

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia dan berikanlah rahmat padanya, berikanlah kesehatan padanya dan maafkanlah dosa-dosanya, muliakanlah tempat kediamannya dan luaskanlah tempat masuknya, jadikanlah kuburnya sebagai taman-taman surga, dan janganlah Engkau menjadikannya sebagai lobang dari lobang-lobang neraka."

Rangkaian doa-doa di atas merupakan bentuk kasih sayang dan kepedulian terakhir kita kepada saudari muslimah yang telah berpulang. Setiap kata dalam doa-doa tersebut mengandung harapan dan permohonan terbaik untuk almarhum di alam kuburnya. Dengan memahami dan mengamalkan doa-doa ini dengan khusyuk, kita tidak hanya menunaikan kewajiban terhadap jenazah, tetapi juga menunjukkan keimanan kita kepada Allah SWT dan hari akhir. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan kelapangan bagi setiap muslimah yang telah mendahului kita.

Adab dan Hal Penting dalam Mengurus Jenazah Perempuan

apa hukum mengurus jenazah
apa hukum mengurus jenazah ©Ilustrasi dibuat AI

Mengurus jenazah perempuan memerlukan adab dan kehati-hatian khusus yang berbeda dari pengurusan jenazah laki-laki. Pemahaman yang baik tentang adab dan ketentuan syariat dalam hal ini sangat penting untuk memastikan proses pengurusan jenazah dilakukan dengan penuh hormat dan sesuai tuntunan Islam. Berikut adalah beberapa adab dan hal penting yang perlu diperhatikan:

1. Petugas Memandikan Jenazah

Dalam Islam, jenazah perempuan harus dimandikan oleh perempuan pula, kecuali oleh suami atau mahramnya. Hal ini berkaitan dengan prinsip menjaga aurat dan kehormatan jenazah. Petugas yang memandikan hendaknya orang yang amanah, memahami tata cara memandikan jenazah sesuai syariat, dan mampu menjaga rahasia jika menemukan sesuatu yang tidak baik pada tubuh jenazah. Mereka juga dianjurkan dalam keadaan suci dan senantiasa mengingat Allah selama proses memandikan.

2. Penanganan Rambut Jenazah

Rambut jenazah perempuan memerlukan penanganan khusus dengan dijalin menjadi tiga kepangan. Proses ini harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati untuk menghindari tercabutnya rambut. Pengepangan rambut menjadi tiga bagian bukan sekadar tradisi, tetapi memiliki hikmah dalam memudahkan proses memandikan dan mengkafani. Pastikan rambut dalam keadaan bersih dan rapi sebelum dibungkus dengan kain kafan.

3. Pemakaian Kain Kafan

Kain kafan untuk jenazah perempuan harus memenuhi kriteria menutup seluruh tubuh dengan sempurna. Setiap lapisan kain kafan harus dipasang dengan rapi dan kuat, namun tidak terlalu ketat. Perhatikan terutama bagian-bagian yang mudah tersingkap seperti bagian dada, pinggang, dan kaki. Gunakan pengikat tambahan jika diperlukan untuk memastikan kain kafan tetap pada posisinya hingga proses pemakaman.

4. Posisi Imam Saat Sholat Jenazah

Ketika melaksanakan sholat jenazah, imam harus berdiri di bagian tengah badan jenazah perempuan. Ini berbeda dengan posisi imam pada jenazah laki-laki yang berdiri di bagian kepala. Ketentuan ini memiliki hikmah tersendiri dan harus dipatuhi untuk kesempurnaan sholat jenazah. Posisi makmum mengikuti di belakang imam dengan shaf yang rapi.

5. Penjagaan Aurat Jenazah

Menjaga aurat jenazah perempuan merupakan kewajiban yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Selama proses pengurusan jenazah, dari memandikan hingga pemakaman, aurat jenazah harus senantiasa tertutup rapat. Gunakan kain penutup tambahan selama proses memandikan, dan pastikan tidak ada bagian tubuh yang tersingkap selama pemindahan jenazah. Prinsip ini mencerminkan penghormatan terhadap martabat jenazah sebagai seorang muslimah.

Memahami dan menerapkan adab-adab di atas dengan benar merupakan bagian dari ibadah dalam mengurus jenazah perempuan. Setiap detail dalam pengurusan memiliki nilai dan hikmahnya tersendiri yang mencerminkan kesempurnaan ajaran Islam dalam memuliakan manusia, bahkan setelah kematiannya. Dengan menjalankan adab-adab ini, kita tidak hanya menunaikan kewajiban, tetapi juga mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.

Mengurus jenazah memiliki keutamaan besar dalam Islam, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

"Tidaklah seorang muslim yang meninggal dunia, lalu shalat jenazahnya oleh empat puluh laki-laki yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, kemudian mereka berdoa untuknya, melainkan mereka diizinkan untuk memberikan syafaat baginya." (HR. Muslim)

Semoga panduan lengkap tentang doa mayat perempuan ini bermanfaat dan dapat membantu kita dalam menunaikan kewajiban terhadap saudara muslimah yang telah meninggal dunia. Ingatlah bahwa mengurus jenazah dengan baik merupakan bentuk penghormatan terakhir sekaligus amal jariyah yang bernilai ibadah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya