Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat, Lengkap dengan Urutannya

Bacaan doa ziarah kubur lengkap dengan urutan dan adab sunnah, pengingat akhirat untuk hati yang tenang damai.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 23 Feb 2025, 11:29 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 11:29 WIB
Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat
Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dalam tradisi Islam, ziarah kubur selalu dijadikan momentum untuk merenungi kefanaan hidup dan mengingat akhirat, sekaligus sebagai wujud pengingat akan kematian yang datang silih berganti, sehingga umat beriman diimbau untuk selalu menapaki setiap langkah ibadah dengan penuh kesungguhan dan ketulusan hati.

Kegiatan ziarah kubur, yang kerap dilakukan menjelang Ramadan, bukan hanya sekadar ritual mengunjungi makam, melainkan juga sebagai sarana untuk memperbaharui ikatan spiritual dengan para pendahulunya, di mana setiap bacaan doa dan salam menjadi penghubung antara dunia fana dan kehidupan abadi.

Melalui bacaan doa ziarah kubur singkat, para peziarah diberi pedoman lengkap yang mengajarkan tata cara dan urutan doa. Sehingga setiap langkah ibadah ini tidak hanya sekadar ritual formalitas, melainkan juga proses mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan hati yang penuh harapan dan pengharapan akan ampunan.

1. Mengenal Makna dan Hadits Ziarah Kubur

Ziarah kubur merupakan amalan yang tidak hanya mengingatkan umat Islam pada kefanaan dunia, tetapi juga mengajak setiap insan untuk selalu menyadari bahwa hidup ini hanyalah sementara, sehingga setiap langkah menuju makam harus diiringi dengan doa dan keikhlasan sebagai wujud penyerahan diri kepada Allah SWT.Hadits yang diriwayatkan dalam HR. Hakim mengingatkan,

"كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً"

"Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah)."

Kunjungan ke makam, terutama pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang Ramadan atau Idul Fitri, kerap dijadikan momentum untuk membersihkan jiwa dan menyucikan hati melalui doa yang telah tertata, sehingga setiap peziarah tidak hanya datang sebagai penghormatan, melainkan juga sebagai bentuk introspeksi mendalam terhadap kehidupan duniawi.

2. Doa Pembuka dan Salam di Ziarah Kubur

Pada awal ziarah, doa pembuka yang penuh makna menjadi langkah pertama yang harus diikuti oleh setiap peziarah, di mana bacaan seperti

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Diucapkan sebagai salam untuk menyambut penghuni kubur dengan penuh hormat dan kekhusyukan, yang mencerminkan keyakinan bahwa setiap jiwa akan dipertemukan kembali dengan Sang Pencipta.

Mengucapkan salam di area makam bukan hanya sekadar formalitas, melainkan juga merupakan manifestasi penghormatan dan harapan agar doa yang dipanjatkan membawa keberkahan serta mendekatkan hati kepada Allah SWT.

3. Urutan Doa Ziarah Kubur: Istighfar dan Surat Al-Fatihah

Setelah menyampaikan salam, rangkaian doa dimulai dengan pembacaan istighfar sebanyak tujuh kali, yaitu:

Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi

Di mana kalimat panjang ini mengandung makna pengakuan atas keagungan Allah, permohonan ampun, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya, sehingga setiap pengulangan doa ini mampu menyucikan hati dan menenangkan jiwa peziarah.

Langkah selanjutnya adalah membaca Surat Al-Fatihah sebanyak tiga kali, yang dalam setiap bacaan menyematkan doa pujian kepada Allah dan permohonan petunjuk menuju jalan yang lurus, sebagaimana tertera dalam ayat-ayat suci yang mengalun penuh keindahan dan kekuatan spiritual.

4. Melanjutkan Membaca Surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlas, dan Ayat Kursi

Setelah Surat Al-Fatihah, peziarah dilanjutkan dengan pembacaan Surat Al-Falaq sebanyak tiga kali, di mana doa ini diiringi dengan harapan perlindungan dari segala kejahatan makhluk ciptaan Allah, dan setiap ayatnya menekankan pentingnya berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh.

Bacaan berikutnya adalah Surat An-Nas sebanyak tiga kali, yang secara khusus meminta perlindungan dari bisikan jahat setan yang tersembunyi dalam sanubari, sehingga doa ini menjadi tameng spiritual yang melindungi hati dan pikiran dari pengaruh negatif yang dapat mengganggu kekhusyukan saat berziarah.

Tak ketinggalan, rangkaian doa dilanjutkan dengan pembacaan Surat Al-Ikhlas serta Ayat Kursi, masing-masing dibacakan tiga kali, yang menegaskan keesaan Allah serta mengingatkan bahwa hanya Dialah yang berhak disembah dan memiliki kekuasaan mutlak atas alam semesta, sehingga pengulangan doa ini semakin mengukuhkan iman dan membawa ketenangan batin bagi setiap peziarah.

5. Doa Penutup dan Adab Ziarah Kubur

Sebagai penutup rangkaian doa, peziarah dianjurkan untuk membaca doa panjang yang berbunyi:

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì, Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya:

"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya."

Doa tersebut memiliki arti mendalam sebagai permohonan ampun, rahmat, dan penghormatan terakhir untuk almarhum, serta sebagai penuntun agar mereka diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

Selain rangkaian bacaan doa, adab ziarah kubur juga sangat penting untuk diperhatikan, seperti berwudhu terlebih dahulu guna menyucikan diri, mengucap salam dengan khidmat, dan merenungkan kefanaan dunia sebagai bentuk introspeksi yang tulus terhadap kehidupan, sehingga setiap langkah ibadah dijalankan dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.

Ulasan mengenai tata tertib ziarah juga menekankan larangan menabur bunga di atas makam serta pengekangan emosi seperti menangis berlebihan, karena tindakan-tindakan tersebut seharusnya tidak mengaburkan makna ibadah yang mengandung pesan pengingat akan kehidupan akhirat yang sesungguhnya.

Pertanyaan dan Jawaban

Q: Apa itu doa ziarah kubur singkat dan mengapa penting?

A: Doa ziarah kubur singkat merupakan rangkaian bacaan yang diucapkan ketika mengunjungi makam, yang selain sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum, juga berfungsi mengingatkan umat Islam akan kefanaan hidup dan pentingnya persiapan menghadapi akhirat.

Q: Mengapa doa tersebut diulang berkali-kali, seperti Surat Al-Fatihah atau Ayat Kursi?

A: Pengulangan doa, seperti pembacaan Surat Al-Fatihah dan Ayat Kursi sebanyak tiga kali, dimaksudkan untuk meningkatkan kekhusyukan dan memperkuat hubungan spiritual, sekaligus sebagai pengingat bahwa setiap kata memiliki dampak mendalam dalam membentuk keimanan dan ketenangan batin.

Q: Apa saja adab yang harus diperhatikan saat melakukan ziarah kubur?

A: Adab ziarah kubur mencakup berwudhu sebelum memasuki area pemakaman, mengucap salam dengan penuh hormat, merenungkan kematian, tidak menabur bunga, serta menghindari ekspresi emosi berlebihan seperti menangis atau meratap, agar ibadah tetap dilaksanakan dengan tata krama dan kekhusyukan sesuai sunnah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya