Caleg di Yogyakarta Pakai Tukang Jamu dan Pijat untuk Kampanye

Sang Caleg menyatakan, kampanye bersama tukang pijat dan tukang jamu ini sebagai bentuk penghargaan kepada mereka.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Mar 2014, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2014, 08:00 WIB
Tukang Pijat

Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap calon anggota legislatif (Caleg) menggunakan berbagai cara agar bisa menarik simpati massa sebanyak mungkin pada Pemilu 2014. Ada yang terbilang aneh, unik, dan mungkin hanya biasa saja.

Seperti di di Baciro Yogyakarta. Salah satu caleg DPRD DIY Eko Suwanto menggunakan tukang jamu dan tukang pijat dalam kampanyenya. Sebanyak 35 tukang pijat dan tukang jamu ini dikerahkan dalam acara kampanye Jogja Sehat: Ngunjuk Jamu Lan Pijet, Hari Sabtu, Tanggal 22 Maret 2014 di Posko Pemenangan PDI Perjuangan Gendeng, Jl. Tri Dharma, Baciro Jogja.

Sang caleg Eko Suwanto mengatakan, kampanye bersama tukang pijat dan tukang jamu ini sebagai bentuk penghargaan kepada mereka. Sebab, profesi tukang jamu dan tukang pijat ini sangat dekat dengan masyarakat.

"Mereka mempunyai daya sosial yang kuat dan tinggi di masyarakat. Seperti waktu erupsi mereka secara gratis membagikan jasa dan produknya kepada relawan yang ada. Namun, mereka kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah. Ini nanti yang kita dorong untuk itu. Semuanya ada 35 orang," kata Eko pada Sabtu 22 Maret 2014.

Setiap warga diperbolehkan menggunakan jasa tukang pijat dan jamu secara gratis selama kampanye berjalan. Kampanye Jogja Sehat: Ngunjuk Jamu Lan Pijet ini akan juga digelar si beberapa titik nantinya. Di antaranya ada di Pakualaman, Mergangsan dan Umbulharjo, Minggu (23/3/2014) sejak pukul 08.00 WIB.

"Besok ada 3 titik di antaranya di Pakualaman, Nyutran Mergangsan, dan Umbulharjo mulai jam 8 pagi. Jadi silakan saja datang ke tempat itu dan mungkin bisa minta no handphone. Ini juga salah satu bentuk mempromosikan mereka," kata Eko.

Dia menyatakan, dengan kampanyenya itu, ada upaya pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga sebagai bentuk pendidikan politik kepada warga.

"Kita pilih kampanye yang memberdayakan masyarakat. Dalam fungsi politik ini juga menjadi pendidikan politik bagi warga," kata Eko.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya