Liputan6.com, Jakarta - Perang hasil riset jelang Pemilu 2014 terus dilakukan berbagai lembaga survei bertaraf nasional. Dari mulai lembaga survei yang kompeten hingga lembaga survei 'musiman'.
Koordinator Jaringan Pendidikan Politik untuk Rakyat (JPPR) Yus Fitriadi mengatakan, kehadiran lembaga survei jelas memberikan pengaruh kepada masyarakat sebagai pemilih. Namun hal itu tergantung lembaga survei masing-masing.
"Adapun pengaruhnya terhadap pemilih, saya pikir cukup besar di kalangan masyarakat tengahan seperti kota, terpelajar dan melek media, jika itu dilakukan oleh lembaga-lembaga survei yang mapan," ujar Yus kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
"Tapi tidak signifikan pengaruh hasil survei ketika dilakukan oleh lembaga survei yang 'sulap-sulapan'. Karena hanya muncul untuk kepentingan pragmatis saja," sambung Yus.
Namun, kata Yus, jika dilihat dari sisi masyarakat Indonesia yang masih didominasi masyarakat bawah, masyarakat belum mengerti perkembangan pemberitaan media. Alhasil, survei tidak akan berpengaruh.
"Kita masih didominasi masyarakat bawah, belum melek media, berada kebanyakan bukan di perkotaan. Jadi hasil survei tidak akan terlalu berpengaruh," tandas Yus.
(Shinta Sinaga)
Baca juga:
Advertisement
Jelang Pileg, Waspadai Survei `Abal-abal`
Rapor Merah Anggota DPR Versi Formappi: 83,8% Kinerjanya Buruk
Elektabilitas Rhoma Bisa Tikung 11 Peserta Konvensi Demokrat