Sambangi Kantor DPP, Suryadharma: Saya Sangat Terpukul

Ketua Umum PPP nonaktif Suryadharma Ali menilai sebagian kadernya sudah keluar dari tradisi PPP. Kader PPP dianggap sudah tak solid lagi.

oleh Widji Ananta diperbarui 20 Apr 2014, 21:09 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2014, 21:09 WIB
Suryadharma Ali_20140405

Liputan6.com, Jakarta - Setelah dinonaktifkan melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali menyambangi kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Pantauan Liputan6.com, Suryadharma tiba di lokasi sekitar pukul 19.35 WIB mengenakan baju koko putih tanpa embel-embel partai berlambang Ka'bah. Menteri Agama tersebut menumpangi mobil Lexus berwarna hitam bernomor polisi B 265 RK.

Pria yang akrab disapa SDA itu langsung dihadang sejumlah awak media yang sudah menunggu di kantor DPP -- yang sempat kedatangan sejumlah simpatisan PPP asal Tanah Abang pada siang hari. Ia mengaku terpukul dengan pemecatan oleh para petinggi PPP itu.

"Ya begini ya, saya sangat terpukul. Yang saya sesali adalah diciptakan masalah. SDA seperti ini tapi ada klarifikasi kepada saya. Apabila ada surat keputusan yang perlu dipertanyakan, ya dipertanyakan. Kalau ada prasangka-prasangka buruk, ya ditanyakan," kata SDA di DPP PPP, Menteng, Jakarta, Minggu (20/4/2014).

"Harus mengikuti tradisi internal PPP," imbuh SDA.

Suryadharma mengatakan, pimpinan PPP sudah banyak yang keluar dari tradisi PPP. PPP harusnya memiliki kebersamaan solid guna melawan intervensi pihak eksternal. Menurutnya, konflik di internal partainya hanya akibat ulah segelintir orang.

"Sebagian PPP sudah keluar dari tradisi. PPP membutuhkan kebersamaan. Ada beberapa segelintir orang menciptakan kerusuhan," katanya.

Melalui rapimnas, PPP mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara Suryadharma sebagai Ketua Umum PPP. Keputusan ini dibacakan langsung oleh Sekjen PPP, Romahurmuziy.

Pria yang akrab disapa Romy itu mengatakan, pada poin 2 ini PPP telah melakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk membangun komunikasi. Namun, SDA selaku ketua umum partai tetap tidak bersedia menghadiri forum rapimnas.

"Atas dasar tersebut, Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada konstitusi (AD/ART) partai mengoreksi sanksi yang diputuskan rapat pengurus harian DPP pada 18 April 2014. Dari yang semula peringatan pertama menjadi pemberhentian sementara kepada Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum DPP PPP," kata Romy Minggu dini hari.

Rapimnas yang digelar mendadak ini dilakukan untuk merespons dinamika internal politik di tubuh partai berlambang Ka'bah tersebut. Sejumlah pengurus DPP sampai 26 Ketua DPW PPP hadir dalam Rapimnas ini. Namun, SDA tak terlihat di jajaran yang hadir.

Konflik di tubuh PPP semakin memanas ketika 26 Ketua DPW PPP berkumpul di Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Mereka membuat mosi tidak percaya terhadap SDA lantaran dianggap menyalahi aturan partai terkait kehadiran dan orasinya pada kampanye Partai Gerindra 23 Maret 2014.

Mereka menuntut pengurus DPP untuk segera menggelar rapat pleno guna membahas manuver SDA. Namun, kubu SDA malah menanggapi tuntutan itu dengan memecat sejumlah pengurus partai, karena dianggap berusaha melakukan pemakzulan atau pelengseran terhadap ketum partai.

Melalui SK yang ditandatangani SDA dan Wasekjen Syaifullah Tamliha tertanggal 16 April 2014, DPP PPP memberhentikan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW PPP, yakni Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyafa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya