Tolak Perhitungan Suara KPU Jabar, 8 Parpol Ancam Demo Besar

Kedelapan parpol di Jabar ini menuntut adanya penghitungan suara ulang.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 02 Mei 2014, 06:06 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2014, 06:06 WIB
Surat Suara Tertukar
Ilustrasi

Liputan6.com, Bandung - Delapan partai politik mengancam akan menggelar demo besar-besaran bila tuntutannya tak dipenuhi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kedelapan parpol itu, yakni Partai Nasdem, PKB, Partai Gerindra, PAN, PPP, Partai Hanura, PBB, dan PKPI.

Para peserta Pemilihan Umum Legislatif 2014 di Jawa Barat ini menolak hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU Provinsi Jawa Barat, KPU kabupaten/kota, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Sekretaris DPD Partai Gerindra Jabar Radhar Tri Baskoro mengklaim, hampir seluruh parpol di Jabar mengendus telah terjadi kecurangan pemilu yang dilakukan secara massif, terstruktur, dan terencana.

"Banyak sekali kecurangan, dan itu terjadi di mana-mana dan terbukti ada penggelembungan suara. Kami menyatakan tidak percaya atas kinerja KPU," kata Radhar saat ditemui di Bandung, Jabar, Kamis (1/5/2014).

Oleh karena itu, kedelapan parpol di Jabar ini menuntut adanya penghitungan suara ulang di seluruh tingkatan. Mulai dari PPS (kelurahan), PPK (kecamatan), KPU kabupaten/kota, hingga KPU provinsi.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Politik DPW Partai Nasdem Jabar Ahmad Chaerudin menuturkan, dengan ditemukannya perbedaan  data di KPU provinsi dengan pusat menguatkan dugaan adanya penggelembungan suara.

"Maka dari itu, kita menuntut pembukaan kotak suara untuk penghitungan kembali. Data formulir C1 harus dicocokkan dengan data perolehan dari saksi parpol," jelasnyta.

"Dengan  terjadinya penggelembungan suara ini sangat memengaruhi jumlah kursi. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, kami akan melakukan demonstrasi besar-besaran. Mengerahkan massa dari seluruh parpol peserta pemilu," pungkas Ahmad.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya