Ratusan Pakar IT Siap Tangkis Tentara Cyber Prabowo-Hatta

Tim khusus yang disiapkan Gemasaba beranggotakan lebih dari 500 pakar IT dan dibantu 2 juta relawan di seluruh pelosok Tanah Air.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 07 Jun 2014, 15:38 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2014, 15:38 WIB
Jokowi-JK Prabowo-Hatta
(Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) yang merupakan organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menyiapkan tim siber untuk bertempur di media sosial. Relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ini akan bekerja mengantisipasi serangan kampanye negatif dan kampanye hitam.

"Berkaitan dengan serangan yang ditujukan kepada Jokowi selama ini yang sudah di luar batas kepatutan, moral dan etika", kata Ketua Umum Gemasaba Ghozali Munir di Jakarta, Sabtu (7/6/2014).

Kehadiran Gemasaba menurut Ghozali tak lain untuk menghadapi tim Cyber Army atau Tentara Cyber Partai Keadilan Sejahtera yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).

Menghadapi tim siber yang dikelola PKS itu, tim khusus yang disiapkan Gemasaba beranggotakan lebih dari 500 pakar IT dan dibantu 2 juta relawan yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.

"Segala bentuk kampanye hitam atas Jokowi-JK pasti terdeteksi dan siap kami tangkal sekaligus kami klarifikasi, agar rakyat yang mencintai Jokowi-JK sebagai capres-cawapres lebih mantap lagi," terang Ghozali.

Gemasaba juga akan mengamankan jalannya Pilpres 2014 serta mengerahkan jaringan mahasiswa untuk mendukung Jokowi-JK. "Barisan mahasiswa dan relawan sudah kami siapkan di seluruh titik untuk mengawal dan memenangkan Jokowi-JK," pungkas Ghozali.

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Tim Sukses Prabowo-Hatta, Hidayat Nur Wahid membenarkan PKS diberi tugas memimpin Cyber Army. Tugas tim ini adalah menyebarkan visi-misi pasangan Prabowo-Hatta di dunia maya.

Ketua Fraksi PKS itu menerangkan, Cyber Army Prabowo-Hatta diterjunkan untuk melakukan kampanye putih. Selain itu, juga untuk menambah faktor pemenangan.

"Memungkinkan untuk mengomunikasikan tentang beliau berdua kepada publik. Sekarang ini publik banyak dari kalangan muda dan terpelajar, yang sangat merujuk pada dunia sosial media. Itulah yang harus kami sapa dan kami kerjakan," jelasnya.

Mantan Ketua MPR itu juga menerangkan, kampanye di dunia maya juga bertujuan menggaet swing voter atau pemilih mengambang. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya