Pangdam Brawijaya: Senior Saling Hujat Saat Pilpres Jadi Aib TNI

Eko menyatakan prihatin dengan kondisi saat ini karena banyaknya senior-senior yang saling menghujat.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Jun 2014, 18:48 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2014, 18:48 WIB
pangdam v brawijaya
(Liputan6.com/Dian kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko membantah adanya salah satu anggota Babinsa yang membantu memasangkan baliho salah satu capres di wilayah Waru, Sidoarjo, Jatim. Hal ini menyusul pemberitaan salah satu media online yang memberitakan hal tersebut.

"Pada kenyataannya tidak ada anggota Babinsa saya yang memasang baliho Prabowo-Hatta di daerah Waru. Karenanya pada kesempatan ini, kami juga undang Kepala Desa Brebek, Kecamatan Waru, sebagai tempat kejadian perkara (TKP)," tegas Eko di Surabaya, Senin (9/6/2014).

Eko menyatakan pihaknya telah mengklarifikasi hal itu kepada DPC PDIP. Dugaan ini muncul setelah salah satu kader PDIP yang mengaku melihat anggota Babinsa Waru berpakaian dinas membantu memasangkan baliho salah satu pasangan capres. Dan yang melaporkan itu adalah purnawirawan TNI.

"Saya sangat menyayangkan, kenapa tidak dilaporkan kepada kami. Sehingga bisa ditindak tegas oknum yang bersangkutan. Bukan malah melaporkan ke media," kata Eko.

Eko menyatakan prihatin dengan kondisi saat ini. Keprihitanan ini menyusul banyaknya senior-senior TNI yang saling menghujat. Padahal pada saat pendidikan, mereka diajarkan untuk memiliki jiwa korsa. Namun setelah purnawirawan, para petinggi TNI itu malah saling gontok-gontokan.

"Hujat-menghujat yang dilakukan para senior ini memberikan aib yang buruk bagi jajaran TNI," ujarnya.

Kalau di atas sudah saling berantem, kata dia, maka yang di bawah pun akan ikut-ikutan. Karenanya Pangdam meminta untuk berhenti saling menghujat. Dan seharusnya saling memuji satu sama lain. Sehingga akan menentramkan masyarakat.

"Stop kampanye hitam yang bisa membuat resah dan gelisah masyarakat," ujarnya.

Pangdam V/Brawijaya juga menekankan netralitas TNI, baik dari jajaran atas sampai bawah. TNI tidak boleh memihak salah satu parpol serta mengajak masyarakat Jawa Timur untuk mewujudkan Pilpres aman, tanpa terpengaruh kondisi para petinggi TNI.

"Jangan coba-coba pasang baliho di rumah dinas atau di rumah purnawirawan yang menempati rumah dinas, karena asrama TNI harus bersih dari baliho-baliho parpol dalam Pilpres 2014 ini," ucap Eko. (Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya