Prabowo Sebut Kebocoran Rp 1.000 T, Jokowi: Tanya ke Sebelahnya

.Jokowi mengatakan, bila memang ada kebocoran semestinya sebagai Menko Perekonomian Hatta Rajasa harus mengusut kebocoran itu.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Jun 2014, 07:55 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2014, 07:55 WIB
Keakraban Jokowi-Prabowo Usai Debat Capres
Jokowi dan Prabowo Subianto saat debat capres, Minggu (15/6/14) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Subang - Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto mengatakan kebocoran uang negara sebesar Rp 1.000 triliun menjadi salah satu sebab pembangunan di Indonesia terhambat. Prabowo menyebut kebocoran anggaran itu terjadi setiap tahunnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, capres nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) mengaku menyayangkan pernyataan itu. Ia menilai sebelum menyampaikan adanya kebocoran kepada publik, semestinya Prabowo bertanya dan mendiskusikan lebih dulu dengan cawapresnya Hatta Rajasa yang merupakan mantan Menko Perekonomian.

"Ya itu harus diusut dong. Ditanya ke sebelahnya, kan (mantan) Menko Perekonomian," ucap Jokowi usai menghadiri acara relawan Jokowi-JK di Subang, Jawa Barat, Selasa (17/6/2014) petang.

Jokowi mengatakan, bila memang ada kebocoran, semestinya sebagai Menko Perekonomian Hatta harus mengusut kebocoran itu. Apalagi jumlah anggaran yang bocor sangat besar dan dapat digunakan untuk mensejahterakan rakyat.

"Usut dong. Kebocoran Rp 1.000 trilun itu gede banget. Harus diusut. Yang bertanggung jawab usut. Itu gede banget," tegas mantan Walikota Solo itu.

Lalu, apakah ia percaya dengan ucapan Prabowo terkait adanya kebocoran anggaran hingga Rp 1.000 triliun? Jokowi mengaku tak tahu dari mana data Prabowo menyebut angka kebocoran tersebut.

"Saya nggak ngerti itu angka gede sekali dari mana. Tapi kalau anggaran segede itu, saya bisa ke BBM, di tempat lain juga. Di APBN bisa di sektor migasnya. Bisa saja Rp 300 triliun. Tapi kalau angka itu 1.000 itu nggak ngerti," pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya