Kader Golkar Lintas Generasi Minta Ical Mundur dari Ketua Umum

Fahmi mengatakan, sejumlah kegagalan Ical dan yang nampak jelas antara lain, tidak mampu mengelola partai sesuai mekanisme yang baik.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 15 Jul 2014, 16:22 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2014, 16:22 WIB
Keakraban Prabowo-Ical di Tugu Proklamasi
Prabowo Subianto bersama Aburizal Bakrie saat acara deklarasi dukungan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (10/6/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Kader Partai Golkar lintas generasi meminta Aburizal Bakrie alias Ical mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar. Ical dinilai tidak mampu membawa partai mencapai target-target pencapaian yang diinginkan.

"Yang terbaik adalah Ical mengundurkan diri. Tidak ada gunanya Ical tampil di forum-forum dan meninggalkan jejak buruk di partai," kata politisi senior Golkar Fahmi Idris dalam konferensi pers Penyelamatan Partai Golkar di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Fahmi mengatakan, sejumlah kegagalan Ical dan yang nampak jelas antara lain, tidak mampu mengelola partai sesuai mekanisme yang baik. Imbasnya saat Pemilu Legislatif perolehan kursi Golkar di DPR terendah sejak reformasi bergulir, yaitu 14,75%.

Selain itu, kata Fahmi, Ical pernah mendeklarasikan diri ingin menjadi capres, namun karena gagal lalu ingin menjadi cawapres. "Tapi faktanya gagal lagi dan dia justru mendukung partai lain," ujarnya.

Fahmi juga menyesalkan Golkar, yang mampu menjadi partai peraih suara terbanyak kedua pada Pemilu Legislatif 2014, justru mendukung pencapresan Prabowo-Hatta yang berasal dari partai urutan ketiga dan kelima. "Ini kegagalan yang buruk sekali," tegas Fahmi.

Senada dengan Fahmi, politisi senior Golkar Ginandjar Kartasasmita mengatakan, Golkar saat ini telah kehilangan jati dirinya sebagai partai besar. Sehingga perlu dikembalikan ke jalur sebenarnya.

"Golkar ini kan partai besar, tidak mungkin partai besar ikut sana, ikut sini. Hijrah sana, hijrah sini. Kita ingin Golkar kembali pada relnya, pada AD/ART. Ini kegagalan yang buruk sekali," kata Ginandjar di tempat yang sama.

Dalam kesempatan itu, kader Golkar lintas generasi juga menyerukan perlunya dilakukan tindakan penyelamatan Golkar, yang diawali dengan menggelar Musyawarah Nasional ke-9 Partai Golkar sesuai AD/ART, selambat-lambatnya 4 Oktober 2014. (Mvi)

Baca juga:

Ical: Koalisi Merah Putih Menjaga Pancasila dari Ideologi Lain

Koalisi Merah Putih Janji Jaga Pancasila dan Memajukan Indonesia

Jokowi: Bagus Kalau Golkar Mau Bergabung

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya