Jokowi-JK Harus Cermat Pilih Anggota Satgas Anti-mafia Migas

Pemerintahan Jokowi-JK tak boleh kalah dari mafia migas yang sudah masuk dalam sistem ekonomi politik Indonesia.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Sep 2014, 06:44 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2014, 06:44 WIB
Proyek Migas
(Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Jokowi-JK bertekad akan memberantas mafia migas di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan membentuk Satgas antimafia migas. Karena itu, pemilihan anggota satgas menjadi sangat krusial agar tidak ada lagi mafia migas yang dapat memonopoli kekayaan Indonesia.

"Ini merupakan terobosan dan program quick win Jokowi-JK untuk berantas sindikasi mafia migas yang selama ini merugikan negara," kata anggota Pokja Energi Rumah Transisi Erwin Usman di Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Studies (IMES) itu mengatakan, pemerintahan Jokowi-JK tak boleh kalah dari mafia yang sudah masuk dalam sistem ekonomi politik Indonesia. Karena itu, selektif dalam rekruitmen anggota Satgas Mafia Migas tak kalah penting.

"Jangan sampai masih juga merekrut nama-nama yang selama ini beredar luas di publik sebagai boneka mafia migas, maupun jaringan sindikasinya di level hulu," jelas Erwin.

Jokowi-JK harus benar-benar cermat dalam menentukan pilihan. Mereka yang pernah menjabat dan diberi kesempatan mengelola migas tapi gagal tentu sudah seharusnya tidak masuk dalam satgas.

Alasannya sederhana, mereka sudah diberi waktu dan kesempatan lakukan tugas negara untuk berantas mafia dan bereskan tata kelola migas, tapi faktanya, sindikasi mafia makin kuat dan menggurita menyebar boneka dan kadernya di dalam tubuh pemerintahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya