Hujan Interupsi Warnai Sidang Paripurna Pemilihan Ketua MPR

KMP menginginkan ada nama calon lain selain Oesman Sapta yang diketahui memiliki hubungan tak harmonis dengan Prabowo Subianto.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Okt 2014, 13:24 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2014, 13:24 WIB
Lebih dari Separuh Anggota MPR Mangkir Rapat Paripurna
Rapat Paripurna untuk membahas tata tertib dan rekomendasi MPR. Namun, dari 560 anggota hanya 148 anggota yang hadir dalam rapat, Jakarta, Senin (22/9/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat paripurna MPR yang dimulai pukul 11.00 WIB dihujani interupsi anggota dewan. Sidang yang akan memilih pemimpin MPR itu pun langsung berjalan alot.

Sejumlah anggota dewan dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) meminta agar sidang langsung melakukan pemilihan pemimpin MPR. Namun, Koalisi Merah Putih (KMP) menolaknya.

Politisi Demokrat Ruhut Sitompul meminta rapat diskors terlebih dahulu untuk menunggu anggota dewan yang belum hadir. "Ini masih ada kursi yang kosong," kata Ruhut di Ruang Rapat Paripurna I Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Tak tinggal diam, Politisi PDIP Aria Bima mengatakan dalam rapat konsultasi pimpinan fraksi telah sepakat untuk menunggu DPD menentukan paket pimpinan. "Setelah ada calon kelompok DPD, secara administratif disampaikan maka sudah selesai," jelas Aria.

Sementara, politisi PAN Yandri Susanto meminta adanya rapat konsultasi lanjutan. Sebab, masih banyak usulan yang berkembang. "Jadi skors menyatukan persepsi," kata Yandri.

Sedangkan Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah meminta agar disahkannya jadwal terlebih dahulu. "Kita sahkan jadwal ini. Setelah itu kita lakukan forum lobi," kata Ahmad.

Alotnya Sidang Paripurna MPR ini akibat terpilihnya Oesman Sapta Odang sebagai satu-satunya calon pemimpin MPR yang diajukan DPD. Sementara, KMP menginginkan ada nama calon lain selain Oesman Sapta yang diketahui memiliki hubungan tak harmonis dengan Prabowo Subianto.

Mendengar banyaknya permintaan, rapat paripurna MPR yang dipimpin anggota DPD Maimanah Umar dan anggota DPR Fraksi Gerindra Ade Rezki Pratama pun diskors.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya