Ngabuburit di Seputaran Kampus itu Tak kalah Menariknya

Ada dua cara yang sering saya lakukan yaitu dengan joging (lari santai ) dan bersepedah.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jul 2014, 16:30 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2014, 16:30 WIB
Ngabuburit di Seputaran Kampus itu Tak kalah Menariknya
Ada dua cara yang sering saya lakukan yaitu dengan joging (lari santai ) dan bersepedah.

Citizen6, Jakarta Sudah dua tahun ini semenjak saya menjadi mahasiswa baru di salah satu kampus terbaik di negeri ini saya menghabiskan separuh ramadhan di kampus (Universitas Indonesia). Ramadan, bicara tentang bulan suci ini memang tidak ada habisnya, bulan dimana yang ditunggu oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa karna penuh dengan bonus limpahan pahala dari Allah SWT.

Dalam tulisan ini penulis tidak akan membahas panjang lebar mengenai bonus-bonus pahala yang ada di bulan ramadan ini, penulis akan berbagi cerita mengenai ngabuburit ala anak rantau yang kost di kampusnya sendiri.

Ngabuburit yaitu kata yang terdiri dari dua kata nga dan burit, yang berasal dari bahasa sunda. Nga artinya mau dan burit artinya sore “sore yang akan menjelang waktu maghrib”. Jadi ngabuburit itu menunggu waktu magrib dalam konteks ramadhan menunggu waktu berbuka puasa. Hal yang menarik dalam ngabuburit ini adalah kebiasaan yang sudah menjadi budaya di Indonesia, coba aja tanya di negara tetangga ada gak sih ngabuburit.

Biasanya kalo ramadan hal yang saya lakukan untuk menunggu berbuka puasa atau ngabuburit adalah berkeliling kampus. Ada dua cara yang sering saya lakukan yaitu dengan jogging (lari santai ) dan bersepedah. Lari santai sambil menunggu buka puasa ini adalah kegiatan yang mnarik sekali, karna di tengah lelahnya kita berpuasa, ketika badan di gerakan untuk lari santai maka dengan seketika badan kita akan kembali terlihat bugar lagi. Itu yang saya rasakan dengan lari santai sembari menunggu waktu buka puasa tersebut.

Ditemani beberapa teman menambah waktu ngabuburit sembari lari santai ini bisa menjadi lebih berkualitas (quality time). Rute kampus yang biasa ditempuh adalah perpustakaan pusat UI, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik UI, fakultas hukum UI dan Psikologi UI. Sama halnya dengan bersepeda yang membedakan adalah ada instrumen untuk melakukan kegiatan ngabuburit ini dan rute berkelilingnya agak jauh, biasanya melewati danau UI dan Rotunda.

Tak bisa dipungkiri selama ini kegiatan lari santai dan bersepeda sembari menunggu waktu buka puasa di kampus adalah kegiatan favorit saya. Karna kegiatan tersebut cocok untuk kantong anak perantau selain sepedah yang bisa didapatkan secara gratis dengan meminjam, kampus UI juga adalah kawasan yang bisa disinggahi oleh siapa saja asal mengikuti peraturan yang ada (artinya tempat yang tidak dipungut biaya).

Yang tak kalah penting adalah suasana udara yang sejuk karna banyak pepohanan, apalagi melewati kawasan danau subhanallah segarnya. Terakhir penulis berpesan bahwa ngabuburit adalah kegiatan yang sah-sah saja dilakukan, tetapi jangan lupa ibadahnya, karna yang paling penting di bulan ramdhan ini adalah berlomba-lomba dalam beribadah. Semangat berpuasa untuk seluruh saudara muslimku.

Penulis:

Handriyana
T : @handriiyana


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.  

Mulai 1 Juli sampai dengan 13 Juli Citizen6 mengadakan program menulis bertopik ke-15: Tempat Asyik Buat Ngabuburit berhadiah router dan merchandise cantik. Info detail di sini

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya