Citizen6, Banda Aceh Ramadan merupakan bulan untuk maksimalisasi kebajikan kepada sesama terutama kepada mereka yang berkekurangan. Anak yatim, fakir, miskin, muallaf, penyandang disabilitas dan lainnya yang termasuk penerima zakat.
“Eksistensi kita berbanding lurus dengan kontribusi kepada sesama. Keshalihan personal dituntut untuk mampu beriringan dengan keshalihan sosial”, ungkap Ahmad Arif, Pendiri dan Direktur Lembaga Pendidikan RUMAN Aceh.
Baca Juga
Di antara visi dan misi RUMAN Aceh adalah menjadi mediator bagi semua kalangan masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri yang peduli terhadap nasib pendidikan anak Aceh. Dengan kata lain, RUMAN Aceh berusaha menghimpun potensi individu dan lembaga baik domestik maupun asing untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan anak Aceh.
Advertisement
Oleh karena itu, RUMAN Aceh kembali menyalurkan amanah dari donatur -yang tidak mau disebutkan identitasnya- berupa hidangan Bukber (buka bersama) bersama anak dan masyarakat sekitar tempat Lembaga Pendidikan cuma-cuma itu berada. Juga ada santunan bagi anak yatim, piatu dan yatim piatu binaan Divisi Anak RUMAN Aceh.
“Kami haturkan banyak terima kasih kepada keluarga hamba Allah yang telah mendermakan tabungan mereka untuk acara ini. Hanya Allah yang mampu membalasi kebaikan mereka”, ungkap Riski Sopya, Kepala Divisi Anak RUMAN Aceh.
Bukber season ketiga yang digelar pada hari Minggu (21/7) kemarin di Balee Taqwa Desa Punge Blangcut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh dimeriahkan oleh kehadiran 150 orang terdiri dari anak dan masyarakat sekitar.
Seperti ifthar edisi pertama dan kedua pada awal dan pertengahan Ramadhan ini, rangkaian kegiatan Bubar ketiga juga dimulai dengan membaca buku untuk memenuhi asupan ‘aqliyah (nalar dan akal) sebelum member asupan jasadiyah (fisik).
Ustadz Husni Suardi bertindak sebagai penceramah pada 15 menit sebelum tiba waktu berbuka. Ustadz muda nan energik ini memotiviasi anak-anak untuk rajin belajar. Sebab, menurutnya, tidak ada ada beda antara anak orang berpunya dengan anak orang papa.
“Yang membedakan hanya kesungguhan dalam belajar. Anak orang kaya bisa gagal bila tak rajin belajar. Sebaliknya, bila bersungguh-sungguh, bisa saja anak orang miskin berhasil”, ungkapnya berapi-api.
Usai berceramah, ustadz yang juga guru di sekolah formal ini diminta oleh RUMAN Aceh untuk membagikan santunan bagi 20 anak yatim, piatu dan yatim piatu binaan Divisi Anak RUMAN Aceh sejak dimualinya bimbingan belajar gratis pada awal April 2013 lalu. Pada saat bersamaan, setiap anak yang hadir juga menerima uang jajan senilai dua ribu rupiah.
Begitu suara beduk tanda berbuka terdengar, Ustadz Suardi memimpin doa buka puasa. Dan, akhirnya, semua hadirin menikmati hidangan pembuka dan makan malam bersama dengan wajah riang gembira.
Pengirim:
Ahmad Arif
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free.