Memasuki Ramadan 2015, Daging Kedaluwarsa Beredar di Bengkulu

Daging itu terlihat pucat dan mengandung banyak air. Setelah dites ternyata benar, kandungan air daging itu melebihi angka 7 hingga 8.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 17 Jun 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2015, 14:00 WIB
Daging sapi
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menemukan daging yang sudah kedaluwarsa dijual. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putra)

Liputan6.com, Bengkulu - Memasuki Ramadan 1436 Hijriah atau 2015 Masehi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menemukan daging yang sudah kedaluwarsa dijual di Pasar Minggu Bengkulu. Daging kedaluwarsa ini ditemukan saat petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar di provinsi itu.

Dalam sidak yang berlangsung hari ini, Rabu (17/6/2015), dokter hewan dari Laboratorium Kesehatan Hewan membawa alat ukur portabel untuk menguji kesegaran daging-daging yang dijual pedagang.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu Edi Nevia mengungkapkan, daging kedaluwarsa itu ditemukan saat petugas melihat daging dengan tampilan fisik yang mencurigakan. Daging itu terlihat pucat dan mengandung banyak air.

Setelah dilakukan tes ternyata benar, kandungan air daging itu melebihi angka 7 hingga 8 pada alat ukur.

"Daging ini sudah beberapa hari dan diawetkan dengan menggunakan es batu, masyarakat harus waspada. Sebab, protein di dalam daging ini sudah berkurang bahkan tidak ada protein lagi," ujar Edi di Pasar Minggu Bengkulu.

Dalam sidak, petugas tidak menemukan daging karkas atau daging sapi yang dicampurkan dengan daging lain. Bahkan di beberapa lokasi, para penjual memperlihatkan bentuk fisik kepala, kaki, dan kulit sapi yang masih utuh.

Harga Daging Naik 20 Persen

Memasuki Ramadan 2015, harga daging di tingkat pengecer naik 20 persen. Kondisi ini sudah terjadi sejak 10 hari sebelum masuknya bulan puasa.

Seorang penjual daging sapi Ujang Marsono mengatakan, permintaan daging sapi jelang Ramadan meningkat, sementara suplai dari Rumah Potong Hewan (RPH) tidak bertambah. Karena itu harga dinaikkan.

"10 hari ke belakang, permintaan banyak karena kebiasaan masyarakat di Bengkulu menggelar hajatan, doa syukuran masuk puasa dan menu utamanya adalah daging sapi," tegas Ujang.

Kepala Bagian Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kota Bengkulu Ilham Putra menyatakan, untuk mengendalikan kenaikan harga jual daging sapi, Pemerintah Kota Bengkulu akan menggelar operasi pasar khusus daging sapi 5 hari menjelang hari raya Idul Fitri mendatang. (Sun/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya