Uniknya Musik Patrol untuk Bangunkan Sahur di Parepare

Beragam cara warga untuk memeriahkan bulan Ramadhan dengan tujuan saling mempererat tali silaturahim antar sesama muslim.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jul 2015, 02:45 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2015, 02:45 WIB
Uniknya Musik Patrol untuk Bangunkan Sahur di Parepare
Beragam cara warga untuk memeriahkan bulan Ramadhan dengan tujuan saling mempererat tali silaturahim antar sesama muslim.

Liputan6.com, Jakarta Beragam cara warga untuk memeriahkan bulan Ramadan dengan tujuan saling mempererat tali silaturahim antar sesama Muslim. Seperti yang dilakukan kelompok KSU Cakrawala bekerjasama dengan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare ini.

Mereka mengusung kegiatan ini dengan tema "Ramadan Peduli Pasar Kuliner". Salah satu aktivitasnya adalah menggelar lomba musik patrol. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari itu bertempat di Kampung Kuliner, Jalan Mattirotasi, Kota Parepare Sulawesi Selatan, sangat menghibur warga sekitarnya yang melihat pertunjukan tersebut.

Riuh riang penonton melihat para peserta memperlihatkan kebolehannya dalam memainkan sejumlah alat musik yang mereka bawa seperti keyboard, drum band yang terbuat dari drum bekas, tamtam, simbal dan alat musik lainnya. Mereka diberikan waktu selama lima menit dalam setiap penampilan oleh panitia untuk menampilkan aksi musik patrolnya.

Sanusi, panitia lomba mengatakan, “Lomba musik patrol ini baru pertama kali di gelar di Parepare. Sebelumnya setiap tahun diadakan di Kabupaten Pinrang.”

Musik patrol pertama kali dimunculkan di kabupaten Pinrang dengan tujuan untuk membangunkan orang sahur saat Ramadan tiba. Alat musik yang dibuat dari kaleng, drum, gendang, dan gear motor sebagai simbal semuanya dari barang bekas yang dimainkan lebih dari lima orang. Mereka berkeiling kampung menggunakan becak sambil bermain musik patrol. Dengan suaranya yang kencang,  membuat para warga terbangun.

Seiring berjalannya waktu, mereka terus memodifikasi musik patrol layaknya group Marching Band dengan menggunakan pakaian seragam, lampu kelap kelip dan pengeras suara.

Namun mereka tidak menghilangkan ciri khas musik patrol tersebut yakni tetap menggunakan drum bekas yang dimodifikasi. Mereka memainkan alat musiknya dengan nada-nada islami dan juga dangdut biar lebih meriah.

Pengirim"

Amir Pares

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya