6 Jenis Kemplang Palembang nan Lezat, Pelengkap Buka Puasa

Rata-rata kemplang berbahan pempek Pelambang yang dikeringkan.

oleh Nefri Inge diperbarui 15 Jun 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016, 19:00 WIB
6 Jenis Kemplang Palembang Pelengkap Buka Puasa
Rata-rata kemplang berbahan pempek Palembang yang dikeringkan. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Makanan tradisional di Sumatera Selatan (Sumsel) tidak hanya punya pempek saja. Ada jenis makanan lain yang menjadi menu hidangan pelengkap di meja makan, yaitu kemplang.

Saat bulan puasa, kemplang menjadi menu pelengkap yang diburu masyarakat. Walau tidak mengenyangkan, kemplang Palembang tidak pernah ditinggal penggemarnya. Ada enam jenis kemplang yang menjadi kudapan sehari-hari masyarakat Palembang.

Jenis kemplang pertama adalah kerupuk. Namanya seperti camilan di daerah lainnya, tapi kerupuk khas Palembang ini dibuat dari potongan pempek lenjer yang dikeringkan dan dimasak dengan dua kali penggorengan.

Kerupuk tersebut berbentuk bulat dengan diameter sekitar 5-7 cm. Rasa ikan yang renyah membuat camilan ini selalu ada di tengah-tengah menu makanan lain, terlebih saat Ramadan.

Kemplang kedua, yaitu getas. Bentuknya yang bulat dan agak padat membuat getas sedikit berbeda dibandingkan kerupuk. Bahan dasar kemplang getas juga berasal dari adonan pempek yang berbentuk lebih kecil dan dipotong-potong sepanjang 4 cm.

Kerupuk, salah satu jenis kemplang khas Palembang. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Adalagi kemplang panggang. Sesuai dengan namanya, kemplang yang merupakan potongan dari pempek itu dijemur terlebih dahulu lalu dipanggang di atas bara api. Warnanya tidak akan sebersih kemplang kerupuk dan getas. Kemplang bakar identik dengan warna cokelat ketuaan dan biasanya dinikmati dengan saos sambal.

Ada lagi namanya kemplang keriting, kemplang mangkok dan kemplang koin. Nama yang unik ini ternyata diambil dari bentuk kemplang itu sendiri.


Kemplang keriting berbentuk bulat pipih keriting dan rasanya lebih renyah. Kemplang mangkok juga berbentuk mangkok dan berdiameter sekitar 6-7 cm. Sedangkan kemplang koin, bentuknya kecil berdiameter 3-4 cm dan bentuknya agak padat.

Menurut Ari, penjual kemplang di Pasar Tradisional Cinde Palembang, penjualan kemplang saat bulan Ramadan ini melonjak dari hari biasa. Bahkan biasanya jelang Idul Fitri, permintaan kemplang berbagai jenis ini bisa meningkat berkali lipat.

"Permintaan yang tinggi itu di saat Lebaran dan hari libur. Kalau hari biasa, penjualannya standar saja. Tapi semua jenis kemplang selalu diminati masyarakat Palembang maupun luar Palembang," ujar Ari kepada Liputan6.com, Selasa, 14 Juni 2016.

Harga kemplang tergantung dari bahan dasarnya. Ada dua jenis ikan yang digunakan, yaitu ikan tenggiri dan ikan gabus. Jika kemplang terbuat dari ikan tenggiri, harganya akan lebih murah dibandingkan ikan gabus.

Kisaran harganya cukup beragam, mulai dari Rp 15.000 per kg hingga Rp 40.000 per kg. Bahkan, makanan tradisional ini juga pernah diboyong hingga keluar negeri sebagai oleh-oleh khas Palembang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya