Dikenal Ketat, 80 Persen Tahanan di Penjara Ini Masuk Islam

Di dalam penjara yang dikenal paling ketat ini, hampir 80 persen tahanannya masuk Islam

oleh Sulung Lahitani diperbarui 13 Jul 2016, 12:12 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2016, 12:12 WIB
Dikenal Ketat, 80 Persen Tahanan di Penjara Ini Masuk Islam
Di dalam penjara yang dikenal paling ketat ini, hampir 80 persen tahanannya masuk Islam

Liputan6.com, Jakarta - Penjara adalah tempat yang menyeramkan bagi sebagian orang. Pada dasarnya, penjara berfungsi untuk membina para pelaku kejahatan dan tak jarang mengajarkan mereka keterampilan agar siap dilepas kembali ke masyarakat. Namun, banyak cerita yang berkembang di masyarakat mengenai kehidupan yang kejam dalam penjara, mulai dari keamanan dan peraturan yang ketat hingga menyebabkan depresi bagi para penghuninya.

Hal yang sama juga berlaku pada sebuah penjara di New York. Penjara bernama Sing Sing Correctional Facility termasuk dalam kategori 50 penjara paling mengerikan di dunia. Bagaimana tidak, keamanannya dijaga sangat ketat dengan hukuman yang berat. Tercatat 614 narapidana telah dihukum mati di penjara ini menggunakan metode kursi listrik.

Di balik kengeriannya, ada sebuah fakta unik di balik jeruji besi penjara Sing Sing. Dikutip dari New York Times, saat ini penjara Sing Sing dihuni oleh sekitar 1600 narapidana dengan mayoritas terlibat kasus pembunuhan. Setelah masuk ke penjara Sing Sing, sekitar 80 persen narapidana menyatakan diri masuk Islam. Lantas, apa yang menyebabkan merak memeluk agama Islam?
Narapidana muslim sedang sholat berjama'ah

Awalnya, dari seluruh napi hanya 11 persen yang memeluk Islam. Sungguh sangat menggembirakan jumlah muslim di penjara Sing Sing terus bertambah dari tahun ke tahun karena banyaknya napi yang menjadi mualaf.

Mau tak mau, harus diakui bahwa citra Islam di Amerika masih belum diterima dengan baik sepenuhnya. Menjadi muslim di dalam penjara yang didominasi non muslim tentu menjadi hal yang berat bagi para narapidana muslim. Para napi muslim sering menerima diskriminasi dan citra buruk dari sesama napi, dan hal tersebut makin memuncak pada bulan Ramadhan. Para napi muslim merasa kesulitan menjalankan ibadah puasa karena jadwal penjara yang kaku.

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang mudik, bisa dibaca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya