Ramadan Tiba, Saatnya Bagi-Bagi Kurma

Kurma sumbangan operator yang identik dengan warna merah tersebut akan dijadikan takjil bagi jamaan masjid saat berbuka puasa.

oleh Jeko I. R. diperbarui 14 Mei 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 07:30 WIB
Telkomsel
Telkomsel menggelar program CSR Infaq ke Masjid Agung Lombok Tengah. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Praya - Bersamaan dengan digelarnya Media Gathering di Lombok pada Jumat (11/5/2018), Telkomsel juga mengungkap sejumlah program yang akan disiapkan menjelang Ramadan 1439 Hijriah, salah satunya adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan membagikan 500 kilogram kurma ke Masjid Agung Lombok Tengah, Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Alasannya sederhana, kurma sumbangan operator yang identik dengan warna merah tersebut akan dijadikan takjil bagi jamaan masjid saat berbuka puasa.

Adapun sumbangan kurma diserahkan dalam bentuk simbolik langsung oleh Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, kepada wali Masjid Agung Lombok Tengah.

"Insya Allah, sumbangan sebanyak 500 kilogram ini nanti bisa bermanfaat bagi jamaah dan juga warga sekitar. Ini adalah program CSR Telkomsel yang juga dilakukan jelang bulan puasa setiap tahun," ujar Ririek setelah melakukan ibadah shalat Jumat di Praya, Lombok.

Selain Lombok, Telkomsel juga menyiapkan 23 ton kurma yang nantinya akan dibagikan ke lebih dari 15 masjid di berbagai wilayah dari barat hingga timur Indonesia.

Selain kurma, Telkomsel memberikan sumbangan uang tunai untuk pengelolaan masjid. Pada kesempatan yang sama, operator ini pun meresmikan kotak amal elektronik T-Cash di masjid tersebut.

Nantinya, kotak amal uang elektronik ini akan bisa digunakan jamaah masjid untuk memberikan infaq secara non tunai via T-Cash.

Untuk diketahui, program CSR Telkomsel khusus Ramadan ini sudah berlangsung sejak 2013. Telkomsel juga selalu membagikan kurma dengan jumlah yang disesuaikan dengan usia perusahaan.

Contoh pada tahun ini, Telkomsel sudah memasuki usia 23 tahun. Otomatis, jumlah kurma yang disumbangkan pun ditetapkan sebanyak 23 ton.

Jelang Puasa dan Lebaran 2018, Telkomsel Genjot Kapasitas Data dengan 12 Ribu BTS

Telkomsel
Telkomsel menyiagakan dua unit Compact Mobile BTS (COMBAT) di sekitar kawasan komplek GBK sebagai bentuk kesiapan mendukung Asian Games 2018 (Foto: Telkomsel)

Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1439 Hijriah, Telkomsel mengungkap kesiapannya untuk mengoptimalkan jaringan data. Operator yang identik dengan warna merah tersebut diketahui akan memilih beberapa titik jaringan (POI, Points of Interest) di sejumlah lokasi yang 'padat data' di seluruh Indonesia.

Disampaikan Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 772 POI yang tersebar di banyak wilayah, dari barat hingga timur Indonesia. Adapun alasan mengapa Telkomsel melebarkan titik jaringan tersebut karena terjadi lonjakan mobilitas penggunaan internet di sejumlah wilayah ini.

"Pada saat RAFI (Ramadan dan Idul Fitri), terjadi mobilitas di kota-kota besar, kampung, bahkan tempat tujuan wisata. Karena itu, kami berfokus dengan menambahkan coverage, kapasitas, dan mengoptimalkan jaringan di wilayah tersebut," kata Bob saat Media Gathering Telkomsel yang dihelat di Lombok, Jumat (11/5/2018).

Menyoal teknis segi kesiapan, sambung Bob, tentu ada perbedaan jika dibanding 2017. Kata dia, jika pada 2017 pihaknya mengantongi persetujuan menggunakan frekuensi 2.1GHz, kali ini Telkomsel juga memanfaatkan frekuensi 2.3GHz.

Untuk diketahui, Telkomsel sendiri baru saja memenangkan lelang spektrum 2.3GHz dengan menerapkan layanan 4G LTE berbasis teknologi Time Division Duplex (TDD) pada akhir 2017.

Tak cuma itu, Telkomsel juga menambahkan sebanyak 12.000 BTS Multi Band LTE pada Ramadan kali ini. Perangkat BTS meliputi tipe frekuensi L900, L1800, L2100, dan L2300. Perangkat tersebut, kata Bob, akan menyediakan solusi coverage dan kapasitas atas dasar rencana dan survei Telkomsel terkait area mana yang lebih membutuhkan perangkat dengan frekuensi besar.

Dijabarkan lebih detail, kalau frekuensi 1.8GHz adalah frekuensi utama untuk layanan LTE, maka frekuensi 900MHz justru difokuskan untuk melayani wilayah tidak padat penduduk, yang bisa menghasilkan jangkauan lebih luas.

Sementara, frekuensi 2.1GHz dimanfaatkan untuk menambah layanan LTE, sedangkan frekuensi 2.3MHz digunakan sebagai optimasi layanan wilayah dengan kepadatan pengguna yang tinggi.

"Misal, untuk kota besar dengan lonjakan capacity besar kita akn gabungkan BTS L1800 dengan L1300. Jd coverage maksimal, kapasitas maksimal dan pengalaman pengguna tentu jadi lebih baik," tukas Bob.

Kesiapan BTS

BTS Telkomsel
Salah satu BTS Telkomsel di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. (Doc: Telkomsel)

Terkait kesiapan Base Transceiver Station alias BTS, Telkomsel mengerahkan seluruh tim areanya di berbagai wilayah. Untuk Sumatera, Telkomsel sudah menyiapkan 262 unit BTS 4G baru serta 10 BTS mobile.

Sementara untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, sudah disiapkan 188 POI dengan lima titik prioritas, mulai dari Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, Pantai Pangandara, Pantai Santolu, hingga Kota Bunga Puncak.

Adapun prioritas pengamana jaringan mulai dilakukan mulai dari gerbang tol Cilegon, Cikarang, dan Cianjur Selatan. Untuk area ini, Telkomsel menambahkan 2.909 unit BTS 4G baru, 1.100 BTS 4G yang mendukung frekuensi 2.3GHz, serta 19 unit BTS mobile.

Kemudian untuk wilayah Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan), Telkomsel menyiapkan 3.304 unit BTS 4G baru, 772 unit BTS 4G pada frekuensi 2.3GHz, dan 18 unit BTS mobile.

Dan terakhir untuk Jawa dan Bali, operator tertua di Indonesia ini juga telah menyundul 3160 unit BTS 4G baru, 178 unit BTS frekuensi 2.3GHz, serta 44 unit BTS mobile.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya