Jelang Puasa, Harga Daging Ayam Merangkak Naik Capai Rp 42.000 per Kg

Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Sumatera Selatan terus bergerak naik jelang puasa 2018.

oleh Tim Merdeka diperbarui 14 Mei 2018, 09:40 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 09:40 WIB
Inflasi
Pembeli membeli daging ayam di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Sumatera Selatan terus bergerak naik jelang puasa 2018. Harga daging ayam kini menyentuh angka Rp 42.000 per kilogram (kg).

Salah satu pedagang ayam, Rahmat mengatakan kenaikan harga daging ayam potong telah terjadi sejak sebulan terakhir. Kenaikan ini terjadi secara bertahap hingga mencapai kenaikan Rp 12.000 per kg dari harga normal.

"Harga daging ayam sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan Rp 2.000 hingga Rp 6.000 per kg beberapa kali yang hingga kini total kenaikannya mencapai Rp 12.000 per kg," ujarnya seperti dikutip Antara di Pasar Tradisional Sekip Ujung Palembang, Sabtu (12/5).

Rahmat menjelaskan naiknya harga jual daging ayam potong tersebut disebabkan pasokan dari pengusaha peternak ayam potong kurang lancar dan jumlahnya berkurang, sedangkan permintaan meningkat.

Selain itu, hal tersebut juga dipicu nilai tebus yang ditetapkan pihak pengusaha peternak ayam potong lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Sehingga pedagang menyesuaikan harga jual dengan kenaikan penebusan barang dagangan.

"Kenaikan harga daging ayam potong bisa jadi akan berlangsung lama, karena ada peningkatan permintaan masyarakat jelang puasa dan juga Lebaran," jelasnya.

Dengan kondisi harga daging ayam yang tinggi, penjualan pedagang sedikit mengalami penurunan, sedangkan keuntungan penjualan tetap meskipun harga jualnya kepada masyarakat bergerak naik.

Rahmat berharap pihak pemerintah daerah dan instansi terkait dapat mengendalikan kenaikan harga daging ayam dan beberapa kebutuhan masyarakat lainnya sehingga aktivitas jual beli di pasar tradisional kembali normal. [azz]

Sumber : Merdeka

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya