Jakarta Lolita Agustine merupakan artis yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Kali ini ia pun berbagi cerita mengenai perbedaan yang dirasakan antara suasana bulan ramadan di ibukota dan kampung halamannya.
"Sebenarnya ya aku tuh ngerasa Jakarta kan kota besar, jadi kalau pergi ke tempat shopping, mall, ke tempat ramai itu sebenarnya nggak ngerasa kaya bulan ramadan. Jadi makan ya makan, enggak ya enggak," ujar Lolita, saat ditemui di Darmawangsa Square, Jakarta Selatan, Jum'at (25/5).
Hal tersebut dirasa Lolita cukup kontras jika dibandingkan dengan kota Malang yang merupakan kampung halamannya. Sebagai non-muslim Lolita mengungkapkan kalau dirinya merasakan toleransi yang masih terasa kuat di kampung halamannya, di mana ia belum pernah melihat ada orang dengan mudah menyantap makanan di pinggir jalan.
Advertisement
"(Diajari toleransi sejak kecil) Iya, jadi kan aku sekarang tinggal di kota besar, jadi toleransinya nggak begitu berasa. Kalau dulu di kampung aku di Malang, dari kecil sampai kuliah di Malang berasa banget kan. Kalau di malang mana ada orang makan di pinggir jalan jadi beda saja rasanya. Kalau di jakarta kayaknya berjuta juta orang tinggal di sini ada yang makan ada yang puasa kalau di malang masih di kampung berasa banget kan dulu jadi main sama temen temen abis tarawih," lanjutnya.
"Kalau aku sering ketemu orang muslim di lingkungan kerja aku ya sebagai teman ya menghormati mereka yang berpuasa. Tapi seru sih, kan aku selalu ikut bukber itu sudah jadi tradisi ikut bukber di program ini bukber di program ini terus ngumpul sama temen-teman, jadi seru saja. Terus satu minggu lalu abis tarawih, aku kumpul sama temen-teman dan baru sadar, gila ya kita kumpulnya cuma tiap ramadan tapi seru. Jadi ketemu temen-temen lama yang nggak (pernah) ketemu," pungkasnya.
Nyatanya, Lolita tetap menunjukkan rasa toleransi terhadap orang-orang yang menjalankan ibadah puasa meski berada di Jakarta. Ia pun ikut merasakan kebahagiaan kala waktu berbuka tiba.
Meski tak banyak merasakannya di Ibukota, nyatanya Lolita tetap menunjukkan rasa toleransi terhadap orang-orang yang menjalankan ibadah puasa di sekitarnya. Tidak heran jika kemudian Lolita pun bisa merasakan nikmat dan kebahagiaan saat waktu berbuka tiba dan ia menghabiskannya bersama rekan-rekan kerjanya.
Sumber: Kapanlagi.comReporter: Fikri Alfi Rosyadi/Natanael Sepaya