Bagaimana Proses Wahyu Alquran Diturunkan?

Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok yang tidak bisa baca tulis, lantas bagaimana Alquran bisa tertulis?

diperbarui 07 Jun 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 17:45 WIB
Muslim Afghanistan Berburu Berkah Lailatul Qadar
Umat muslim Afghanistan membaca Alquran di sebuah masjid di Kabul, Rabu (6/6). Selama sepuluh hari terakhir Ramadan, umat muslim melakukan itikaf dengan melakukan dzikir, berdoa, dan salat sunnat untuk menantikan malam Lailatul Qadar. (AP/Rahmat Gul)

Jakarta Dalam keyakinan umat Islam, Rasulullah Muhammad SAW tidak pernah bisa baca tulis. Kemampuan ini juga tidak dimiliki sampai Rasulullah meninggal.

Mungkin banyak pertanyaan bagaimana bisa Alquran tertulis. Sementara Rasulullah sama sekali tidak mengenal huruf.

Dikutip dari rumah fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc. menjelaskan Rasulullah hafal Alquran di luar kepala. Sangat sempurna. Apalagi, setiap Ramadan Malaikat Jibril selalu turun untuk memeriksa hafalan dan bacaan Rasulullah.

Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah bukan dalam bentuk tulisan, melainkan bunyi. Sehingga Rasulullah tidak memerlukan kemampuan untuk bisa baca tulis.

Namun begitu, setiap kali Jibril selesai menyampaikan ayat Alquran, Rasulullah segera meminta para sahabat untuk menulisnya di banyak media seperti pelepah kurma, tulang, batu, apapun.

Tetapi, yang paling utama adalah dibunyikan, terutama dalam sholat berjemaah. Dan kala itu, para sahabat hidup bersama Alquran. Setiap hari, mereka selalu melafalkan Alquran setiap saat.

Kemudian, banyak yang memandang Alquran turun ketika lailatul qadar. Lailatul qadar sendiri merupakan malam diturunkannya Alquran sekaligus dari lauhul mahfuz ke langit dunia.

Ini merupakan fase pertama turunnya Alquran. Hal ini seperti terekam dalam Surat Al Qadr ayat 1-5.

" Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada lailatul qadar. Dan tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Sedangkan terkait pendapat menyatakan Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadan, hal ini memang ada benarnya. Para ahli sejarah menyatakan 17 Ramadan merupakan kali pertama turunnya Alquran secara berangsur-angsur dari langit dunia ke bumi.

Meski demikian, para sejarawan juga masih berbeda pendapat. Terdapat pandangan lain yang menyatakan Alquran turun ke bumi tidak pada 17 Ramadan, melainkan 24 Ramadan.

Dan itu masih sebagian pendapat dari banyak pendapat lainnya.

Sumber: Dream.co.id

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya