Pendataan Bantu Jemaah Calon Haji Sempurnakan Ibadah

Pendataan dilakukan dengan melakukan pengecekan urutan-urutan amalan ibadah haji sudah atau belum dilakukan oleh jemaah calon haji.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 02 Agu 2018, 19:27 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 19:27 WIB
Jemaah Haji 2017
Jemaah haji saat menjalankan tawaf di Masjidil Haram. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Seksi Bimbingan Ibadah (Bimbad) Ansor Sanusi mengatakan, penyelenggara layanan haji Indonesia menerapkan pendataan ibadah haji jemaah calon haji (JCH) Indonesia untuk membantu kesempurnaan ibadah.

Pendataan itu, menurut Ansor, dilakukan dengan melakukan pengecekan urutan-urutan amalan ibadah haji sudah atau belum dilakukan oleh jemaah calon haji.

"Kasihan jemaah sudah bersusah payah dan jauh datang kesini, tapi hajinya tidak sempurna," ujar Ansor di Makkah, seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/8/2015).

Dia menjelaskan, ada pengalaman pada pelaksanaan haji sebelumnya dimana jemaah tidak sempurna ibadah hajinya. Amalan mengitari Kabah (Tawaf) sebagai bagian dari ritual haji seharusnya tujuh putaran hanya dilakukan dua atau tiga putaran oleh jamaah.

"Untuk itu, ibadah haji jemaah calon haji diawasi petugas kelompok. Nanti akan dicek, apakah sudah ihram, apakah sudah melaksanakan tawaf sampai tujuh putaran atau belum. Sainya bagaimana. Begitu juga tahalul," jelas Ansor.

Ia menyebutkan, pengecekan dilakukan dengan lembaran berisi daftar ibadah haji. Pihak yang mengecek adalah kepala regu dari rombongan haji.

Setelah itu, kata Ansor, lembaran diberikan kepada ketua rombongan untuk diperiksa secara acak pada jemaah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Agar Ibadah Haji Sempurna

Umrah Sambut Ramadan
Umat muslim melakukan tawaf keliling Kabah selama menjalani ibadah umrah di Masjidil Haram, Mekkah, 4 Mei 2018. Banyak umat muslim yang menyambut bulan Ramadan dengan menjalankan ibadah umrah ke tanah suci. (AP Photo/Amr Nabil)

Senada, Kepala Daerah Kerja Makkah, Endang Jumali mengatakan, pengecekan ibadah dapat menjadi piranti kendali agar ibadah jemaah dapat termonitor dengan baik dan membantu mereka menyempurnakan ibadah.

"Saya ingin semuanya berbasis data. Jemaah A dari regu, kelompok terbang ini, sudah melaksanakan ihram di Bir Ali misalkan, kepala regu nanti memberikan daftar dan mengecek sudah melaksanakan tawaf tujuh putaran apa belum? Sudah, maka diberikan tanda yang sama. Begitu seterusnya," tegas Endang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya